38. Dua Satu Plus

42.2K 3.1K 186
                                    

Maafkeun yang baru update ya.

Aq pusing update watty sekarang. Entah laptop aq yang bermasalah atau watty-nya yang eror, karena udah 3x update (2x update miniseri) itu hasilnya berantakan banget. Banyak kalimat yang tidak di spasi, padahal copas dari word loh (eh kok malah curhat).

Makanya rada males update pake laptop.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya gengs.

Komen kalian itu membuat aq makin semangat.

Happy reading

====

Wanita itu tidak dapat memejamkan matanya barang sebentar. Sudah beberapa kali ia merubah posisi tidurnya dari menyamping, tengkurap dan kembali terlentang, tapi matanya masih saja enggan untuk terpejam. Perasaan gelisah menyelimutinya, ada sesuatu yang membuat ia tidak nyaman. Tentang pernikahannya yang  akan berlangsung satu bulan dari sekarang.

Pikirannya melayang pada kejadian beberapa jam lalu. Bagaimana keluarga Henderson mengambil keputusan tanpa meminta persetujuan darinya atau ibunya terlebih dahulu. Tapi dia bisa apa? Ibunya mungkin akan menyetujui usul William mengingat selama ini ibunya lah yang bersikukuh agar ia cepat menerima lamaran pria itu.

Kiara duduk dan menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang. Tangannya meraih ponsel yang ia letakkan di atas meja nakas.

"Bagaimana keadaan Helena, apa dia baik-baik saja? Kenapa Mike masih belum menghubungiku?" Gumam Kiara pelan.

Ia melirik jam dinding, waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Kiara sangat ingin menghubungi Michael tapi keraguan melandanya.

Kiara menggelengkan kepalanya. Laki-laki itu mungkin sedang istirahat. Baru saja ia hendak menaruh kembali ponselnya ke atas nakas, ponselnya bergetar. Kiara mengecek ponselnya dan menemukan notifikasi masuk—dari Michael.

'Maaf, aku belum sempat menghubungimu! Helena baik-baik saja. Selamat tidur dan semoga mimpi indah.'

Kiara mengetikkan sesuatu untuk membalasnya. Lalu menghapusnya. Mengetikkan lagi lalu menghapusnya lagi. Sementara di sana, Michael yang mengetahui Kiara belum tidur menunggu balasannya. Tapi balasan itu tak kunjung datang.

Wanita itu mengurungkan niatnya untuk membalas dan langsung mencari nama Michael. Ia sangat ingin berbicara dengan pria itu.

"Hallo! Baby love, kau belum tidur?"

Kiara menggeleng. Merasa itu tindakan bodoh, Kiara menjawabnya, "Sudah. Kau pikir aku tidur sambil menghubungimu!" Terdengar suara tawa di seberang sana. Wanita itu mengambil posisi berbaring. "Helena baik-baik saja?" Tanyanya. Kiara merasakan gatal di tenggorokannya.

"Dia baik-baik saja." Terdengar suara helaan nafas dari seberang sana.

"Ada apa, Mike?" Tanyanya seraya bangun dari berbaringnya, tangannya berusaha mencapai gelas di atas nakas.

"Luka Sean yang cukup parah." Kiara masih mendengarkan. "Dia kritis." Kiara tersentak kaget. "Dan Helena menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi pada Sean."

Gelas terjatuh dan pecah, Kiara yang terkejut lantas buru-buru turun dan kakinya menginjak pecahan gelas.

"Awww..."

NOT YOURS (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang