Prolog

16.2K 514 4
                                    

If you likes this story, please give your good feedback, thankyou :)

*

Karena aku tahu merelakan lebih sulit dibanding mencintai, maka aku tidak akan membiarkan kamu mencintaiku lagi hanya untuk merelakan kembali-RGA

-

Di ruangan dengan lampu terang di tengahnya, hanya terdengar suara alat pendeteksi detak jantung yang menandakan bahwa orang yang terbaring di depan seorang laki-laki itu masih bertahan. Seolah hanya lampu itu yang bersinar sedangkan suasana yang ada di kamar itu redup atau bahkan gelap. Atau mungkin gabungan dari keduanya. Laki-laki itu, Raihan, dengan setia selalu menemani perempuan yang telah beberapa hari tertidur yang sekaligus merupakan teman dekatnya.

Mata perempuan itu dengan damainya tertutup rapat, tanpa terbuka sama sekali sampai saat ini. Kacamatanya yang dilepas selama dia koma membuat perempuan itu mirip dengan dia yang dulu, sama seperti dirinya saat sebelum dia memakai kacamata, sama seperti dirinya sebelum merasakan sakit yang begitu dalam.

"I'am always be there, Nad. Kamu kapan bangun? Aku kangen," itulah yang selalu diucapkan Raihan setiap kali ia kunjungan di kamar rawat inap itu meskipun ia tau bahwa perempuan di depannya tak mungkin menyahut dan menjawab pertanyaannya selagi ia belum bangun.

Akhirnya setelah berpikir beberapa saat, Raihan memutuskan untuk pulang, meninggalkan Nadiva sendiri. Biarkan dia istirahat, pikir Raihan, dan dirinya pun harus istirahat untuk menghadapi hari baru besok pagi.

"Nad, aku pulang, ya. Aku selalu berdoa supaya kamu cepet bangun dan kita bisa bareng-bareng dan seneng kayak dulu lagi."

Setelah itu Raihan berbalik dan membuka pintu lalu keluar. Di luar tampak masih banyak lalu lalang orang-orang yang berbincang menggunakan bahasa Sunda, ah, Raihan ingat bahwa dia masih di Jawa Barat, dan dia pun ingat bahwa besok pagi dia harus pulang ke Jakarta tentu karena dirinya harus bersekolah.

"Nad, aku janji aku bakal membuat kamu sembuh setelah kamu sadar, seandainya waktu itu tidak...ah enggak, aku enggak mau mengulang yang telah terjadi, udahlah, pulang ke hotel beres-beres dan balik ke jakarta dan tentu balik ke sekolah," Raihan telah sampai di mobil dan segera menyalakan mesin mobilnya lalu pergi.

***
Prolog ini cuma buat pengantar ya, jadi jangan bingung kalau gak nyambung sama chapter 1. Tapi sebenernya masih ada hubungan kok sm chapter terusannya. Baca aja kelanjutannya kalau mau tau maksud dari prolog ini :)

Regards,
Ayurahmi

[HRL-1] Queen & Cassanova (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang