Chapter 30

2.3K 101 5
                                    

If you likes this story, please give your best feedback, thankyou :)

*

CHAPTER 30

Padahal jatuh hati itu tidak sulit, tapi mengapa resikonya sungguh rumit.

🍁

Sinar matahari menyentuh lembut pipi Ratu, membuat perempuan itu terbangun. Ia berusaha membuka matanya yang terasa berat, Ratu kemudian sadar bahwa dia ada di ruang tamu dan dia ingat bahwa semalam ia membawa Revan ke rumahnya. Ratu menegakkan tubuhnya, bangun dari sofa dan dengan setengah berlari ia menuju kamar tamu. Ratu terkejut saat mendapati Revan tidak ada di sana.

Ratu akhirnya melangkahkan kakinya ke kamar Miko, dia ingin menanyakan keberadaan Revan, tapi sialnya kakaknya itu tidak ada di kamar. Kemudian ia memilih menuju ruang makan, masih dalam rangka mencari kakaknya. Saat Ratu sampai di sana, 3 pasang mata menatapnya bingung. Tapi ia tidak peduli, ia hanya peduli untuk bertanya pada Miko.

"Bang, Revan ke mana? Kok gak ada di kamar tamu?" tanya Ratu langsung.

"Dia udah pulang," jawab Miko santai sambil mencomot roti bakarnya.

"Dia pamit sama gue dan dia berterima kasih atas pertolongan lo semalem," katanya lagi.

Hah? Pulang? Gimana bisa? Dia kan semalem sak--

"Kamu gak berangkat sekolah, Rat?" tanya Farah membuat Ratu menatapnya.

Ah iya, sekolah. Ratu sampai lupa kalau hari ini bukan hari libur.

"Ntar deh, Ma, masih pagi juga," jawab Ratu santai sambil duduk di samping Miko.

Miko mengerutkan dahinya saat mendengar jawaban Ratu. "Pagi? Ini udah jam 7 kurang 15," sahutnya.

Miko bilang apa?

"HAH? Yang bener, Bang?" Ratu memelototkan matanya menatap Miko.

Miko mengangguk dengan tenang.

Tapi untuk Ratu, ini sangat tidak menenangkan.

Ratu segera bangun dari duduknya bahkan saat dia belum sempat mengambil jatah roti bakarnya. Dia harus buru-buru berangkat jika tidak ingin diomeli oleh Pak Galih.

Selesai bersiap, Ratu turun menuju ruang makan lagi. Menghampiri kakaknya.

"Bang, anterin gue dong."

"Gak-gak, gue bentar lagi mau berangkat, ada presentasi penting hari ini."

Ratu menatap Miko lesu, lalu membalik badan, pergi dari sana dengan kesal. Gue juga bisa berangkat sendiri kali, gerutu Ratu. Kemudian Ratu ingat bahwa jika dia akan memakai mobil sendiri, dia butuh kunci mobilnya, Ratu malas mencarinya, maka dia terpaksa bertanya pada Miko, "Bang, kunci mobil gue mana?"

"Di ruang tamu," jawab Miko. Ratu menepuk jidatnya, bagaimana dia bisa lupa kalau kuncinya dia taruh di sana. Maka dia berbalik dan menuju ruang tamu dengan buru-buru. Dan sesaat setelah Ratu meninggalkan ruang makan, Miko berteriak, "Makanya jangan marah mulu, cepet tua jadi gampang lupa kan."

Dasar Miko nyebelin, batin Ratu segera masuk ke mobilnya. Dilirik jam tangannya, menunjukan jam 7 lebih. Sudah pasti dia akan mendapatkan ceramah Pak Galih pagi ini.

Saat Ratu berbelok di belokan terakhir menuju sekolahnya, benar saja dari jauh dia melihat Pak Galih dengan senang hati berdiri di samping gerbang. Ratu menghentikan mobilnya saat sudah sampai di depan gerbang. Dengan muka garang, Pak Galih menghampirinya.

[HRL-1] Queen & Cassanova (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang