Chapter 26

2.6K 108 0
                                    

If you likes this story, please give your best feedback, thankyou :)

*

CHAPTER 26

Perasaan ini, apakah nantinya akan mati dan berganti?

🍁

Revan akhirnya bisa damai, jaya, sentosa. Teman-temannya akhirnya pulang, ia menghela nafas lega, sangat lega. Revan memilih berjalan ke dapur untuk membuat kopi kesayangannya sebelum ke kamar. Mungkin mama-papa udah tidur, pikirnya. Revan mengambil gelas, menuangkan kopi dan air panas lalu mengaduknya. Aroma kopi benar-benar selalu bisa membuatnya tenang. Ia berjalan perlahan keluar dapur dan mendengar suara orang cekikikan, membuat bulu kuduk Revan meremang. Jangan-jangan kuntilanak. Jangan-jangan di rumahnya selama ini memang ada hantu.

Sebentar, mengapa dia jadi penakut seperti ini.

Revan menggelengkan kepalanya pelan berusaha mengenyahkan pikiran-pikirannya dan melangkah menuju asal suara, dari pinggiran kolam renang sepertinya. Revan melangkahkan kakinya perlahan-halan dan saat sampai di samping kolam renang, dia menghela nafas lega, ternyata mamanya.

"Mama," panggil Revan serta merta membuat Gita mendongak dari layar ponselnya

"Revan kira tadi ada kuntilanak di rumah kita."

"Ash, ada-ada aja kamu," celetuk mamanya.

"Lagi ngapain sih, Ma? Udah malem banget kok belum tidur."

"Habis telfonan sama mama-nya Ratu," perkataan Gita sukses membuat mata Revan membulat.

Dan bertanya, "Ngapain, Ma?"

"Ngapain apanya, ya kan dia istri rekan kerja mama, gimana sih kamu Revan," jawab Gita terdengar santai.

"Kamu mau ngobrol? Biar mama telf—"

Mata Revan semakin membulat. "Eh, enggak, Ma, enggak," potong Revan cepat-cepat.

"Kamu sih, nanyanya aneh-aneh, mama cuma nanyain kabar anak perempuannya kok," tutur Gita tersenyum geli.

"Yahh, mama," Revan cemberut.

"Revan itu gak suka Ratu, Ma," elak Revan.

"Mama juga gak bilang kamu suka Ratu kan?" balas Gita membuat Revan menutup mulutnya.

Revan mati-matian menahan malu.

Mamanya malah melanjutkan, "Kalau mau suka juga gak pa-pa kok."

Lah?

"Udah ah, Ma, Revan mau tidur," putusnya pada Gita.

Revan sudah berlalu dari hadapan Gita, tapi suara Gita masih menyahut, "Anak mama kalau lagi jatuh cinta suka salah tingkah ya ternyata," lalu terdengar kekehannya.

Apa-apaan sih mama ?

***

Pagi ini Ratu bangun lebih awal, entah apa yang membuatnya bisa bangun lebih pagi dari biasanya. Ratu masih malas untuk menuju kamar mandi dan bertemu dengan air, jadi dia turun ke lantai satu menuju dapur. Dari anak tangga, indra penciuman Ratu disapa oleh bau masakan Farah yang kelihatannya enak. Kayaknya mama masak ikan goreng lagi deh, pikir Ratu turun di anak tangga terakhir.

"Hai, Ma," sapa Ratu sambil menuju wastafel untuk mencuci muka, selesai mencuci muka, Ratu mencepol rambut seenaknya.

"Tumben kamu bangun pagi," celetuk Farah.

[HRL-1] Queen & Cassanova (COMPLETED)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant