Chapter 20

2.4K 97 2
                                    

If you likes this story, please give your best feedback thankyou :)

*

CHAPTER 20

Aku sendiri bingung gimana caranya maafin diri aku sendiri, apalagi kamu kan ?

🍁

Revan sedang menenangkan dirinya di pinggiran kolam renang di rumahnya, hal yang biasa dia lakukan saat banyak pikiran. Menurut Revan langsung berhubungan dengan alam bisa memberinya dampak positif.

Di rumahnya memang sedang ada teman-temannya. Tapi biasanya teman-temannya akan menginvasi rumahnya tanpa perlu Revan izinkan, jadi Revan membiarkan saja keempatnya di dalam. Dia duduk di kursi dan sesekali meminum kopi favoritnya.

Di kepalanya terpasang headphone, ia selalu tenang bersama lagu. Terdengar lirik lagu di telinganya.

Same bad but it feels just a little bit bigger now

Our song on the radio, but it don't sound the same

When our friend talk about you

All that it does is just tear me down

Cause my heart breaks a little when i hear your name.

Dan lirik selanjutnya.

Take you to every party

Cause all you wanted to do was dance

Now my baby's dancing

But she's dancing with another man

Kurang lebih lagu itu yang menggambarkan perasaannya selama 2 tahun terakhir, saat ia benar-benar merasa kehilangan. Revan sadar, ternyata punya hubungan tidaklah hanya soal tembak lalu putus dan nyambung lagi. Cinta tidak sesederhana itu, mendapatnya memang sulit, tapi mempertahankan lebih sulit, apalagi jika dalam kondisi terumit.

Setidaknya dia sudah bisa bertemu Nadiva lagi, meskipun ia sekarang bernama Ratu. Revan sebenarnya antara senang dan takut, senang pastinya karena dia bisa bertemu dengan orang yang telah lama ia rindukan. Takut jika Ratu tidak bisa menerimanya lagi ataupun malah justru menjauh darinya jika tau bahwa laki-laki ini yang telah menyakitinya dulu.

Ah, kenapa perasaan harus sulit dan serumit ini ?, batin Revan.

Biarin aja deh semua berjalan apa adanya, pasti ada saatnya Ratu tahu bahwa gue adalah orang yang pernah ada di masa lalunya. Gue gak akan menjemput saat itu, biarkan saat itu yang menghampiri Ratu, batin Revan lagi.

Saat Revan melanjutkan sesi merenungnya lagi, terdengar kerusuhan dari dalam rumah. Revan sudah hafal, itu suara teman-temannya yang sedang ribut-ribut di dalam.

"Yaampun, anak siapa lo bawa ke sini, Dev ?" itu suara Ardian yang terdengar heboh.

"Dev, lo ngapain malem-malem bawa anak orang ke sini ?" kali ini Step.

"Lo habis ngapa-ngapain ya, Dev. Ngaku lo," yang ini Tama.

"Kebanyakan nanya," jawab Devian kesal.

"Bantuin gue kek," lanjutnya.

"Bilang dulu ini perempuan siapa," tuntut Step menyedekapkan tangannya di depan dada, diikuti Ardian dan Tama.

Ini menyebalkan.

Devian terdengar mendesh pelan. "Ini Ratu yang pernah diceritain Revan ke kita," jawab Devian lempeng, tanpa nada, dan terdengar lelah karena menghadapi sikap teman-temannya yang selalu aneh.

[HRL-1] Queen & Cassanova (COMPLETED)Where stories live. Discover now