Chapter 21

2.3K 111 0
                                    

 If you likes this story, please give your best feedback, thankyou :)

*

CHAPTER 21

Jika kamu pikir tuhan itu tidak adil. Pikirlah ulang. Dia bukannya tidak adil, dia hanya ingin memberikan keadilan yang lebih berarti dan lebih berharga dibanding apa yang kamu inginkan.

🍁

Happy reading...

Imelda perlahan menarik nafas dan menghembuskannya, ia mencoba menetralkan deru nafasnya. Dia merasakan dadanya sesak, jadi cepat-cepat dia mengambil inhaler dari tas yang dibawanya. Dirinya tadi tidak bisa menahan amarah ketika mengetahui Ratu ada di rumah Rei. Perempuan itu, dasar.

"Kamu ngapain sih, Mel, tiba-tiba ke sini ?" tanya Rei memutus pemikiran Imelda dengan sedikit kesal.

"Ya aku gak suka aja sahabat kamu itu dateng ke rumah kamu," jawab Imelda yang duduk di hadapan Rei dengan enteng.

"Mel. Dia itu sahabat aku, kamu kenapa jahat sih ?"

"Kamu yang jahat, Rei. Kamu gak pernah jujur ke Ratu kalau aku ini pacar kamu," sela Imelda.

"Belum waktunya bilang ke dia, Imelda Azzahra."

"Nunggu apa lagi ? Nunggu dia jatuh cinta sama kamu, iya ?"

"Enggak, sayang. Dengerin aku, kamu tahu kalau aku kenal Ratu lebih dulu dari kenal kamu, dia yang ngasih kesempatan sampai akhirnya kamu sama aku sekarang. Kamu inget itu kan ? Dia ngerelain perasaannya sendiri, Mel. Gak seharusnya kamu membenci dia."

"Dia dulu jahatin kamu, Rei. Apa kamu gak inget itu ?"

"Dia bukannya jahat, memang dia nyakitin aku. Tapi setelah itu, Tuhan ngasih aku penggantinya, yaitu kamu, Mel. Dan aku bersyukur akan itu," kata Rei lembut sambil merangkum tangan Imelda.

"Bukan berarti karena Ratu nyakitin aku, aku jadi benci sama dia. Awalnya memang aku gak bisa dan sulit untuk maafin dia, tapi lama kelamaan aku tahu kalau Ratu berniat baik. Aku tahu dia masih butuh aku waktu dia akhirnya ditinggalin sama Revan, dia ngerasain sakit yang sangat, Mel. Dia ngerelain aku buat orang lain dan dia harus rela juga hatinya dihancurkan sama Revan."

Imelda hanya diam mendengarkan, Rei menghembuskan nafas lalu melanjutkan, "Sampai akhirnya dia tinggal di Bandung dan kecelakaan itu terjadi dan membuat dia amnesia. Kamu tahu kan yang ngurus Ratu selama sakit adalah papa ? Aku cuma pengen bantu ngembaliin kebahagiaannya dia, karena dia pun ngasih aku kesempatan buat bahagia..."

Rei menghentikan kata-katanya dan menatap lembut Imelda, "Sama kamu."

Rasanya Imelda ingin menangis saking merasa terharunya, dia mendekat pada Rei, mengalungkan tangannya di antara leher Rei dan menangkupkan wajahnya di bahu laki-laki itu, "Maafin aku, Rei," katanya, dia sudah tidak bisa menahan tangisnya. Dirinya terisak.

"Iya, gak pa-pa, Mel," jawabnya sambil mengelus rambut Imelda.

"Udah, gak usah nangis lagi, nanti kamu kehabisan nafas lagi aku yang repot kalo kamu tiba-tiba dipanggil Tuhan," gurau Rei dengan tawa kecilnya.

Imelda melepaskan diri dari dekapan Rei, lalu menatap kesal laki-laki di depannya itu, "Apa sih, Rei ? Kok ngomongnya gitu," ucap Imelda menabok lengan Rei.

"Bercanda, babe. Aku gak akan biarin kamu kehabisan nafas," kata Rei tersenyum tulus pada Imelda.

Lalu senyumnya berganti dengan senyum jahil, "Karena aku yang pertama bakal ngasih kamu nafas buatan."

Tawa Rei berderai sedangkan Imelda menatapnya tajam lalu menyahut, "Aku lebih milih inhaler dibanding kamu."

"Oh jadi gitu ya, yaudah pacaran sama inhaler aja sana," jawab Rei pura-pura ngambek.

"Ih, kamu ya, hobi banget ngerjain aku. Ampun gak ?" kata Imelda mencubiti lengan Rei.

"Iya-iya, ampun deh ampun," ucap Rei sambil mengusap-usap lengannya.

Aku memang bersyukur punya sahabat seperti Ratu, tapi di sisi lain aku juga bersyukur punya pendamping seperti Imelda.

***

Hello-Hai, chapter ini gak se-absurd yang chapter sebelumnya kan ? Semoga.

Kenapa aku buat chapter ini ? Pengen aja, haha. Enggak kok enggak, bercanda. Aku buat chapter ini khusus moment buat Rei sama Imelda, cuma pengen aja buat yang sweet-sweet gitu.

Mengingat dua chapter sebelum ini dua-duanya sedih, nah chapter ini sengaja buat beda. Sedih terus-terusan gak baik kan ya?

Aku pengen nanya. Sampai sejauh ini kalian udah paham jalan ceritanya belum? Dan feels di chapter ini gimana ?

Sekalian, aku juga mau ngucapin terima kasih buat kalian yang udah baca cerita ini, makasih buat yang udah setia nungguin kelanjutan ceritanya (gak tau ada yang nunggu apa enggak sebenernya) terus makasih juga buat yang udah vote dan comment, semua itu berharga buat aku.

Walaupun cuma pendek, semoga kalian suka chapter ini. Aku tunggu vote&comment selanjutnya :)

Chapter selanjutnya mungkin ntar siang, semoga udah siap ceritanya, karena ini hari libur jadi kemungkinan aku bisa update lebih awal dari biasanya.
Author note terpanjang selama nulis Q&C, haha.

[HRL-1] Queen & Cassanova (COMPLETED)Where stories live. Discover now