Chapter 37

2.2K 95 4
                                    

If you likes this story, please give your best feedback, thankyou :)

*

CHAPTER 37

Kalaupun memang mampu, biarkan aku bahagia bersamamu.

🍁

Semilir angin sore membuat rambut Ratu sedikit mengembang, memperlihatkan mukanya yang sudah kering dari air mata, ia menunduk, terdiam.

Imelda menceritakan kejadian yang terjadi satu jam yang lalu.

Rei dan Imelda sedang ngobrol berdua karena kebetulan kelas mereka jam kosong sehingga mereka memilih duduk-duduk di kursi koridor samping kelas mereka. Saat itu juga langkah kaki terdengar menuju ke arah mereka, membuat kedua orang itu mendongak.

"Heh, bilang ya ke sahabat lo yang cheesy itu, gak usah deket-deket sama Raka-nya gue, gue udah capek Raka punya banyak cewek selain gue dan sekarang sahabat lo itu ngrebut perhatian Raka dari gue," sentak orang yang tiba-tiba menampakan diri itu.

"Lo ngomong apa sih? Gue gak ngerti," balas Rei santai.

"Dasar goblok, pantes bisa sahabatan sama cewek kayak Ratu," katanya lagi.

Oh, Ratu.

Goblok?

Hah? Tidak-tidak.

"Heh, cewek, ucapan lo busuk banget sih, kek bangke tikus," tandas Rei.

"Sahabat lo itu ya-"

"Lo punya urusan sama gue? Jangan cari gara-gara sama Rei maupun Imelda, pengecut ya lo, beraninya cuma main belakang," suara sinis perempuan membuat anak itu menghentikan kalimatnya.

Rei dan Imelda saling pandang.

Ratu?

"Lo munafik," sahut perempuan yang tidak Ratu kenal itu dengan tangan mengepal siap meninju Ratu.

Ratu yang melihat kepalan itu, berkata menantang, "Oh mau main tangan, sini, pipi gue available."

Rei dan Imelda melotot.

Bukan apa-apa, mereka hanya takut Ratu terluka.

Perempuan itu melayangkan tangannya ke arah Ratu dengan mata berbinar amarah, Ratu tampak santai membuat Rei dan Imelda syok enggak ketulungan. Rei sudah tidak tahan, dia hendak beranjak dari duduknya saat dengan sigap Ratu menangkap tangan perempuan itu, menyentaknya dan membuat perempuan itu membelakangi Ratu dengan tangan yang dengan keras Ratu genggam di belakang punggung cewek itu. Hal itu membuat Rei terduduk kembali.

"Mau. Lo. Apa. Ha?" gertak Ratu.

Imelda terhenyak.

Ratu ternyata garang juga.

Dan dia jago bela diri, namanya memang Ratu, tapi ternyata saat situasi seperti ini dia ratu-garang.

Perempuan yang ditawan Ratu meringis kesakitan.

"Lepasin gue," berontaknya.

"Gak semudah itu," jawab Ratu dengan nada iblis.

Perempuan itu berucap kembali. "Gu-gue minta maaf."

Ratu memang emosi, tapi jika lawannya sudah meminta maaf, hati Ratu melunak, tak selamanya jahat harus dibalas jahat ya kan?

Ratu merenggangkan genggaman tangannya pada pergelangan tangan anak itu, kemudian melepasnya, membuat anak itu kembali menghadapnya.

[HRL-1] Queen & Cassanova (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang