1. Coffee shop

49.4K 2.1K 14
                                    

Toronto, Canada 8.00 pm

Scarla merapihkan sisa makanan dan minuman di atas meja di kedai kopi tempatnya bekerja. Hanya tersisa dua tamu yang duduk di dalam kedai kopi. Dan seorang tamu yang sedang memesan kopi di depan meja kasir.

Suara lonceng berdenting menandakan kedatangan seseorang masuk ke kedai kopi.

"Selamat datang..." kata Scarla menengok dengan membawa satu nampan berisi gelas sisa coffee dan beberapa piring kotor. Scarla diam mematung sedangkan seorang wanita berjalan menghampirinya.

"Luna, ada apa kau kemari?" Tanya Scarla.

"Kau!"wanita tersebut menampar Scarla dan memukul nampan yang Scarla pegang hingga terjatuh. Seketika gelas dan piring tersebut pecah dan jatuh di lantai.

Scarla memegangi pipinya yang terasa panas karena tamparan tersebut.

"Tolong jangan membuat keributan disini Luna." Kata Scarla pada wanita itu.
Tidak lama kemudian seorang pria berumur masuk dan menghampiri mereka.

"Kau tau akibatnya jika terus menghindar Scarla, cepat tanda tangani surat tersebut, lagipula aku hanya mengambil sedikit." Pria tersebut mengeluarkan map dengan kertas dan menyerahkan pulpen ke Scarla.

"Cepat" Pria tersebut memaksa Scarla memegang pulpen tersebut.

"Tidak paman... ku mohon.. aku memerlukan uang ini untuk granny.. uncle sudah mendapatkan banyak selama ini." Kata Scarla menggeleng.

"Cepat, aku hanya meminta $1.000" kata Luna lalu menarik rambut Scarla membuat Scarla meringis kesakitan.

"Kumohon paman, aku butuh uang tersebut untuk perawatan granny." Kata Scarla dengan tangan yang masih memegang tangan Luna yang menarik rambutnya.

"Ada apa ini?" Tanya Robert pemilik kedai kopi ini.

"Ohh... tuan, gadis ini bersikap tidak sopan pada konsumen tuan." Kata Luna.

"Maaf, saya memohon maaf atas ketidaknyamanannya." Kata Robert menundukan badan.

"Lakukan apa yang harus kau lakukan sebelum aku melakukan kekacauan lebih lagi." Bisik Luna, Scarla mengangguk menyetujuinya.

"Maaf Tuan Robert, saya akan merapihkan semua kekacauan ini." Kata Scarla.

Robert mengangguk dan berlalu ke dapur meninggalkan mereka.

"Lebih mudah jika kau menuruti kami." Kata paman Jacob menyerahkan map berisi cek yang harus di tanda tangani Scarla.

Scarla menanda tanganinya, air mata nya menetes mengalir di pipinya. Setelah ia menanda tangani nya Luna menepuk pipi Scarla dan berlalu bersama paman Jacob keluar dari kedai kopi.

Scarla merapihkan segera pecahan piring dan gelas yang berserak di lantai. Seketika ia merasakan ada sesuatu yang membasahi tangannya. Ia melihat Jari telunjuknya yang berdarah tergores pecahan piring tersebut. Namun perih luka goresan tersebut tidak sebanding dengan sakit hatinya saat ini. Ia tidak memperdulikan luka tersebut.

Scarla lalu bangkit dan mengusap air mata yang membasahi pipinya.

"Scarla kau tidak apa?" Tanya Rena rekan kerjanya. Scarla hanya mengangguk dan masih terus menunduk.

"Scarla tolong antar ini ke meja nomor 9" kata Robert memerintahnya mengantarkan kopi.

"Iya Tuan Robert."

S.H.M.I.L.Y.  (COMPLETE)Where stories live. Discover now