4. Take you home

26.3K 1.7K 6
                                    

Shawn Anderson

Aku menghampiri Hendry di ruangannya.

"Malam Tuan" Hendry berdiri menyapaku dan membungkukkan badannya ketika aku memasuki ruangannya. Aku mengangkat tanganku mempersilahkannya duduk kembali di tempatnya. Aku lalu duduk di hadapannya.

"Apa Scarla bekerja disini?" Tanyaku to the point.

"Scarla? Apa yang tuan maksud Scarla Wilford? pramusaji yang baru?" Tanyanya heran.

"Berikan aku data-datanya" kataku melipat tanganku di depan dada.

"Data?" Tanyanya masih heran. Aku memang tidak pernah perduli dengan data atau informasi karyawanku, mungkin aneh baginya melihatku meminta data tersebut.

"Apakah aku perlu mengulangi perkatanku untuk kedua kalinya?" Tanyaku tenang.

"Apakah ia membuat masalah tuan? Saya akan memecatnya jika demikian."

Aku mengerutkan dahiku. Apakah semua orang berpikir demikian ingin memecatnya karena aku? Padahal dia tidak melakukan apapun padaku, mungkin iya menumpahkan kopi tapi itu juga tidak sengaja bukan?

"Tidak, kau tidak perlu melakukannya. Aku hanya membutuhkan datanya." Kataku menatapnya.

"Baik tuan" Ia lalu mencari sebuah dokumen dan memberikannya untukku.

Aku tersenyum saat membukanya. Data diri lengkap dengan fotonya yang tersenyum di sudut dokumen.

"Terima kasih Hendry, Ku harap kau tidak memberikannya kesulitan, kau mengerti maksudku bukan?"

"Baik tuan" Hendry berdiri dan menunduk.

Aku berbalik dan menutup map hitam yang ku pegang. Aku melihat jam tanganku, aku memang menunggunya, aku ingin bertemu dengannya malam ini. Aku menunggu di sisi bar dekat pintu karyawan. Club masih berlanjut hingga pagi namun di perjanjian kerjanya menjelaskan bahwa ia mengambil shift hingga tengah malam atau pukul 1 pagi.

Aku menunggu dan melihat sudah pukul 1.15 pagi. Karyawan yang melihat padaku semua menunduk saat berlalu di hadapanku.

Aku berdiri mematung saat melihat Scarla berjalan menujuku. Tidak ia tidak berjalan menuju padaku, ia melewatiku. Untuk pertama kalinya aku merasa pesonaku tidak menarik perhatiannya. Damn!
Aku harus memanggilnya, aku sudah menunggunya satu jam disini.

"Hei." Sapaku, entah aku merasa aneh menyapa wanita kali ini, aku tidak terbiasa memulainya.

Scarla terdiam berbalik dan menoleh menunjuk dirinya.

"Iya, kau pikir aku memanggil siapa?" Aku tersenyum.

"Ohh.. ada yang bisa ku bantu?" Tanyanya ramah.

"Kau sudah lupa padaku?" Aku mengangkat alisku sebelah.

Scarla menatap dan memperhatikanku.

"Apa aku mengenalmu?" Tanyanya polos.

Aku sedikit terkejut, gadis ini benar-benar dia bahkan tidak mengenalku dan tidak mengenaliku orang yang sudah ditumpahkan kopi namun tidak marah. Bahkan disaat semua wanita ingin dapat berbicara padaku ia seakan tidak perduli padaku? Baru kali ini aku merasakan apa itu arti penolakan dalam hidupku.

"Hei? Jika kau masih mau berdiam disini aku pamit pulang yah?" Scarla melambaikan tangan di hadapanku, mengembalikan aku dari lamunanku.

"Hmm aku akan mengantarmu pulang." Aku tersenyum.

"Aku rasa kau tidak perlu melakukannya, Aku dapat pulang sendiri, Aku akan menaiki bu untuk pulang dan maaf sebelumnya namun aku bahkan tidak mengenalmu." Ia tersenyum.

S.H.M.I.L.Y.  (COMPLETE)Where stories live. Discover now