37. Family

19.3K 1.2K 2
                                    

Life can get hard and things can go wrong but no matter what, you've got to stay strong 💪🏻
____________________________

Scarla Wilford

Aku melangkah memasuki restaurant bersama Shawn yang menggengam erat tanganku. Hari ini kami akan berbicara dengan ayah dan ibu Shawn juga Naina. Aku sangat amat gugup entah apa yang akan terjadi.

"Shawn.." kataku khawatir dan menggengam tangannya semakin erat.

"Tidak apa, kamu jangan takut, aku disini bersamamu, aku sudah berbicara dengan mom, semua akan baik-baik saja." Katanya tersenyum menenangkanku.

Seiring dengan langkah kami, aku dapat melihat Liam, Lily dan Naina yang melambaikan tangannya kepadaku.

"Malam, maaf kami terlambat" kata Shawn ketika kami berdiri di sisi meja dan ia masih menggengam tanganku.

Lily, ibunya Shawn berdiri menghampiriku dan memelukku. Aku dapat melihat Liam tersenyum menatapku.

"Apa kabarmu Scarla?" Tanya Lily ramah.

"Aku baik-baik saja Nyonya Anderson." Kataku kaku.

"Panggil aku Lily, ayo kami sudah menunggu kedatanganmu." Kata Lily menuntunku untuk duduk di hadapannya.

"Mmm mungkin sebelum makan ada yang ingin aku bicarakan?" Kata Liam seketika membuatku terdiam memaku.

"Dad, ada hal yang ingin aku bicarakan terlebih dahulu" kata Shawn yang duduk di sisinya. Shawn menggenggamku tanganku erat.

"Aku dan Scarla saling mencintai, aku juga sudah melamarnya dan aku akan segera menikah dengannya. Aku ingin kedua orang tuaku memberikan aku restu dan doa untuk kami. Maka aku dan Scarla kemari ingin memohon restu dan doa mom dad serta Naina." Kata Shawn menatap Liam. Semua terdiam mereka menatap Shawn.

Aku menatap Shawn terharu, pria yang aku cintai dengan sangat gentle dan berani berbicara di hadapan keluarganya untuk memperjuangkan aku, memperjuangkan kami.

'Shawn, kau membuatku merasa aman berada di dekatmu, aku tidak merasa takut menghadapi ini semua. Terima kasih Shawn, terima kasih sudah mengajariku apa arti cinta yang sebenarnya.'

Aku hanya menunduk dan tiba-tiba Naina sudah berada di sisiku memelukku.

"Tentu saja aku sangat bahagia dan merestui kalian!" Kata Naina memelukku. Aku tersenyum memeluknya.

Aku terdiam ketika Lily mendekatiku dan Shawn. Kami berdiri dan sudah berhadapan dengannya. Lily menyentuh pipi Shawn dan mengusapnya dan ia memeluk Shawn.

"Aku tidak menyangka anakku sudah menjadi seorang pria, aku sangat bangga padamu Shawn. Kau mendapat restu dan doaku. Ingatlah doa mom akan selalu menyertaimu." Kata Lily memeluk Shawn.

"Terima kasih mom, I love you" kata Shawn memeluk Ibunya erat.

Aku meneteskan air mataku dan segera menghapusnya. Aku teringat akan ibuku, aku sangat merindukannya, seandainya ia ada disini, ia pasti akan berkata hal yang sama dengan yang Lily katakan pada Shawn.

Setelah Lily melepaskan pelukannya dengan Shawn ia menatapku.

"Hey Scarla, mengapa kau menangis?" Katanya menatapku.

"Mmm tidak apa, aku hanya teringat dengan ibuku." Kataku tersenyum.

Lily lalu segera memelukku erat. "Panggilah aku mom, karena aku juga akan menjadi ibumu. Aku merestui dan mendoakan kalian. Aku sangat senang memiliki dua anak perempuan." Aku dapat merasakan Naina memeluk aku dan Lily yang sedang berpelukan.

"Terima kasih Li- Mom" kataku menatapnya.

"Ehmmmm" kata Liam membuat kami menoleh menatapnya mendekati kami yang berdiri bersama.

"Aku meminta maaf dengan perkataanku denganmu sebelumnya Scarla. Itu sangat tidak sopan, dan selamat datang di keluarga kami." Kata Liam memberikan tangannya untuk berjabat. Aku tersenyum dan menyambut jabatan tangannya namun seketika ia segera memelukku erat.

"Terima kasih dan tolong jaga anakku Shawn." Katanya mengusap punggungku lalu melepaskan pelukan kami. Aku merasa ini seperti mimpi, apakah benar ia memberikan aku restunya? Aku melihat Shawn mendekat dan memeluk ayahnya.

"I love you dad!" Kata Shawn memeluk Liam erat.

"Sini! sudah lama sekali aku tidak memeluk putraku! Tak pernah aku sangka aku akan merindukan pelukan dari putraku , maafkan aku Shawn, kalian mendapatkan restu dan doaku!" Kata Liam.

"Ayo kita makan malam bersama sebagai satu keluarga!" Kata Lily dan kami semua duduk bersama. Kami berpegangan tangan dengan Liam yang memimpin kami berdoa untuk makan malam kami.

"Scarla! Aku memiliki satu syarat kau dapat menikah dengan Shawn." Kata Liam saat kami menyantap makanan kami. Aku terdiam menatapnya. Aku menoleh pada Shawn yang juga menatap ayahnya penuh tanya dan tegang.

"Aku yang akan mengantarmu ke altar, bagaimana?" Liam menatapku tersenyum. Aku menghela nafasku lega ketika mendengar Liam mengucapkannya. Aku mengangguk tersenyum.

Aku dapat melihat Shawn tersenyum memegang wajahnya menggeleng.

"Dad! kau hampir memberikan aku serangan jantung" kata Shawn membuat semuanya tertawa.

"Bagaimana dengan rencana pernikahan kalian? Apakah kalian sudah mempersiapkannya?" Tanya Lily.

"Kita harus merayakannya dengan sangat meriah" kata Naina bersemangat.

"Naina, aku rasa aku menginginkan pernikahan yang simple dan sederhana, bukankah hal tersebut lebih indah?" Aku tersenyum menatapnya.

"Aku setuju, aku akan membantumu mempersiapkan semuanya sayang." Kata Lily tersenyum.

Kami tertawa bersama dan menikmati makan malam kami bersama hingga hidangan penutup.

"Shawn dan Scarla, ada sesuatu hal yang ingin aku bicarakan penting." Kami menatap Liam yang lalu menginstruksikan salah satu bodyguardnya mendekat dan memberikan dokumen padanya.

"Aku ingin meminta maaf terutama pada Scarla dengan apa yang aku lakukan, mungkin dengan melakukan ini sebagai permohonan maafku. Aku harap kau menerima permohonan maafku" kata Liam.

"Aku sudah menerima permohonan maafmu Tuan Anderson." Kataku tersenyum.

"Aku ingin melakukan sesuatu untukmu, aku rasa kamu berhak untuk mengetahui kebenarannya dan ini dokumennya." Liam menyerahkan kepadaku sebuah dokumen. Aku menatap dokumen tersebut, aku membukanya dan membacanya.

Aku terdiam membaca setiap kata di dokumen tersebut. Dokumen perihal penuntutan keadilan hukum serta tuntutan atas nama Jacob Wilford, Luna Wilford dan Chloe Wilford atas penyalahgunaan dana, hak asuhku namun aku tidak dapat menahan air mataku ketika aku membaca bahwa Jacob terbukti melakukan pembunuhan berencana atas John dan Anna Wilford.

Aku merasakan pelukan Shawn ketika bahuku beguncang. Aku menangis di pelukannya. Mengapa? Mengapa mereka melakukannya?
Apa salah kedua orang tuaku?

S.H.M.I.L.Y.  (COMPLETE)Where stories live. Discover now