15. Talk to me

21.9K 1.4K 10
                                    

Scarla Wilford

Hari ini merupakan final test project untuk kelulusanku. Aku sudah mempersiapkan semua project yang akan aku presentasikan untuk tugas akhirku, setelah ini aku akan mencari pekerjaan yang lebih baik. Aku menghela nafasku, aku sangat gugup saat ini.

Aku mulai menjelaskan project desainku untuk beberapa gaun. Aku pun menjawab pertanyaan beberapa dosenku perihal desain tersebut. Aku membuat desain baju dengan tema elegant dan simple, aku melihat dosenku mengangguk dengan penjelasanku.

 Aku membuat desain baju dengan tema elegant dan simple, aku melihat dosenku mengangguk dengan penjelasanku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selamat ya Scarla Wilford desainmu sangat luar biasa" kata dosen menjabat tanganku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selamat ya Scarla Wilford desainmu sangat luar biasa" kata dosen menjabat tanganku.

"Terima kasih Pak Moors." Kataku tersenyum lalu menjabat beberapa tangan dosenku.

Aku membawa paperku dan keluar dari ruangan. Sarah sudah menungguku di depan ruangan.

"Aku lulus" kataku langsung menghambur ke pelukannya.

"Selamat Scarla, Aku tau kamu pasti dapat melakukannya dengan baik!" Sarah memelukku. Beberapa temanku memelukku dan mengucapkan selamat. Aku tersenyum dan menyambut ucapan selamat dari mereka.

"Scarla kau sangatlah beruntung" kata salah satu temanku.

"Dia tidak beruntung, tapi memang dia sangat pintar." Kata Sarah  menjawabnya.

"Tidak, bukan itu yang aku maksudkan, berbaliklah dan lihat, Dia datang kemari dan mencarimu semenjak kemarin." Kata salah satu temanku yang lain.

Aku menoleh mengikuti arahannya. Aku melihat Shawn berjalan ke arah kami. Semua mata memang tertuju padanya. Shawn bahkan sudah menjadi pusat perhatian dengan cepat saat melangkah mendekatiku.

Ketika aku hendak berbalik, tangan Sarah memegang lenganku.

"Scarla, jangan menghindarinya, ia mencarimu di Lights, di rumahmu.. bicaralah padanya." Kata Sarah menatapku.

"Aku tidak mau" kataku resah.

"Hai Scarla, bisa kita berbicara?" Katanya sudah berdiri di belakangku. Aku memejamkan mataku.

"aku akan menghubungimu lagi nanti." Kata Sarah pergi berlalu meninggalkan aku yang diam berdiri mematung.

Aku mengumpulkan segenap keberanianku untuk berbalik dan berdiri berhadapan dengannya.

"Hai Tuan Anderson.." kataku menatapnya. Ia tersenyum ketika aku menyapanya. Senyumnya sangat menawan bahkan membuatku terus menatapnya, sudah beberapa hari ini bahkan aku tidak melihatnya.

"Shawn panggil aku dengan Shawn."

Aku mulai merasa terganggu dengan beberapa mahasiswa yang mulai berdesis dan berbincang, mereka pasti membicarakan aku dan Shawn.

"Bisa kita berbicara dengan makan siang bersamaku?" Shawn mengajakku makan siang.

"Maaf aku tidak bisa karena aku harus menjemput granny... ummm-"

"Granny-mu berada di rumah, hari ini ia tidak pergi bekerja." Katanya tersenyum.

Oh Gosh! Aku menghela nafasku bagaimana ini. Aku hanya bisa terdiam hingga ia menggandeng tanganku. Aku dapat mendengar beberapa wanita yang melihatnya bersuara aneh-aneh.

"Hmm okay." Aku melepaskan genggamannya dan Aku memeluk paperku berjalan mendahuluinya. Kini bahkan aku pun ikut menjadi pusat perhatian.

____________________________

Shawn Anderson

"Bisa kita berbicara dengan makan siang bersamaku?" Kataku mengajaknya.

"Maaf aku tidak bisa karena aku harus menjemput granny... ummm-"

"Granny-mu berada di rumah, hari ini ia tidak pergi bekerja." Aku tersenyum ketika ia memberikanku alasan tersebut. Aku bahkan datang ke rumahnya dan menemui granny untuk berbicara dengannya, namun granny bilang bahwa ia ada di kampusnya hari ini.

Aku menggandengnya pergi, ketika mendengar beberapa suara wanita yang menyebalkan yang memperhatikan kami, ia malah melepaskan genggaman tanganku dan berjalan lebih cepat di depanku. Aku terdiam dan mengikutinya berjalan.

"Apa yang ingin kamu katakan?" Tanyanya ketika aku sudah memarkirkan mobilku di tepi jalan. Sepanjang perjalanan bahkan ia hanya diam dan menatap keluar jendela.

"Mengapa kau menjauhiku, tidak menerima teleponku, tidak membalas pesanku dan bahkan menolak menemuiku?" Aku menatapnya dan menghadapkan diriku dengannya.

Aku melihat wajahnya kaget dan bahkan ia tidak menatapku.

"Aku umm tidak.."

"Apa yang terjadi sebenarnya? Mengapa kau seperti ini? Katakan padaku ada apa sebenarnya?" Kataku masih menatapnya.

"Aku tidak..." katanya menatapku ragu.

"Apa kamu akan mengatakannya atau tidak?" Aku mendekatkan wajahku padanya. Ketika aku semakin mendekat padanya ia memejamkan matanya ketika wajahku sudah sangat dekat dengannya, ia akhirnya berbicara.

"Kau berpacaran dengan Naina, Naina adalah temanku." Katanya dengan cepat dan masih memejamkan matanya. Aku tidak dapat menyembunyikan senyumku. Scarlaku ternyata cemburu.

Klik

Aku membuka sabuk pengamanan dari kursi nya dan berbisik di telinganya. "Kita sudah sampai, Ayo kita makan siang, aku lapar." Aku kembali tersenyum dan keluar dari mobilku. Aku melihatnya menghela nafas dan keluar dari mobil tanpa menatapku.

S.H.M.I.L.Y.  (COMPLETE)Where stories live. Discover now