22. St. Michael Hospital

19.2K 1.3K 2
                                    

Scarla melangkahkan kakinya menuju daycare tempat granny-nya bekerja. Shawn berjalan disisinya menuju tempat daycare tersebut.

"Granny-mu apakah masih bekerja di usianya?" Tanya Shawn.

"Iya hanya membantu sebagai perawat senior disini" Scarla mengangguk dan tersenyum.

Scarla Wilford

"Hai Agatha!" Sapaku ketika aku membuka pintu dan melihat Agatha di meja resepsionis.

"Scarla! nenekmu." Kata Agatha menghampiriku dan menggengam tanganku.

"Ada apa? Mengapa kau panik?" Tanyaku khawatir.

"Ibu Wilford mengalami serangan jantung, baru saja ia di larikan ke St. Michael hospital. Ia melarangku memberitahukanmu." Kata Agatha menggengam tanganku erat.

'Tidak, granny granny, kau tidak boleh meninggalkanku, Tuhan kumohon.'

Aku segera bergegas keluar namun Shawn memegang tanganku dan mengajakku menuju mobilnya.

Aku panik dan hanya diam selama perjalanan, aku tidak dapat berpikir dengan baik, aku tidak ingin sesuatu terjadi pada granny. Aku dapat merasakan tanganku bergetar hebat, aku tidak siap untuk kehilangan lagi. Shawn menggengam tanganku yang bergetar.

"Granny akan baik-baik saja, tenanglah" katanya padaku. Aku mengusap air mata yang mengalir di pipiku dan mengangguk menatapnya.

Aku segera membuka pintu dan setengah berlari memasuki rumah sakit.

"Maaf, Aku ingin bertanya seorang pasien atas nama Hellen Wilford, aku adalah keluarganya, aku cucunya." Kataku panik.

"Mohon tunggu sebentar nona,mmm saat ini pasien sedang berada dalam penanganan dokter, silahkan menunggu di depan ruangan unit gawat darurat di sebelah sana." Kata salah satu perawat.

Aku mengangguk dan berjalan menuju ruangan unit gawat darurat tempat mereka menangani granny. Dokter masih melakukan tindakan sehingga yang aku lakukan hanya menunggu. Aku bersandar di sisi dinding rumah sakit. Seketika aku teringat ketika 3 tahun yang lalu aku mendapatkan kabar bahwa kedua orang tuaku mengalami kecelakaan. Aku terduduk dan menutup wajahku dengan kedua tanganku. Aku tidak dapat menyembunyikan isak tangisku. Aku tidak ingin kejadian tersebut terulang kembali.

Aku merasakan tangan Shawn menyentuh bahuku dan memelukku erat. Aku hanya dapat memeluknya dan menangis di pelukannya.

"Shhh semua akan baik-baik saja." Katanya mengusap lembut puncak kepalaku yang berada di pelukannya.

Setelah beberapa saat, seorang dokter keluar dari ruangan emergency unit tersebut. Aku segera berdiri menghampirinya.

"Dokter, bagaimana keadaan granny?" Tanyaku menatapnya.

"Ibu Hellen Wilford mengalami kelelahan dan  terlalu banyak pikiran hal ini yang menyebabkan serangan seperti ini terjadi. Untuk saat ini keadaannya sudah stabil, jika memang dalam 24 jam kedepan keadaannya sudah membaik, beliau dapat pulang ke rumah." Dokter tersenyum.

"Terima kasih dokter" kataku mengangguk dan berlalu masuk ke ruangan tersebut.

Aku berjalan ke sisi tempat tidur granny. Granny masih terbaring lemah. Aku duduk di sisinya dan memegang tangannya yang dingin dan menciumnya.

 Aku duduk di sisinya dan memegang tangannya yang dingin dan menciumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Scarla.." katanya lemah memanggilku.

"Ya granny." Kataku tersenyum menatapnya. Matanya sendu dan aku tahu ia menahan sakitnya.

"Jangan menangis sayangku." Katanya menggengam tanganku.

Aku hanya mengangguk dan mencium tangannya yang ku genggam.

"Shawn.. maaf merepotkanmu." Kata granny pada Shawn yang berdiri di sisiku.

"Tidak apa granny. Apakah kau sudah merasa lebih baik?" Tanya Shawn.

"Sudah lebih baik. Shawn maukah kau melakukan sesuatu untukku?"

"Ya granny." Aku menoleh menatap Shawn.

"Bawalah Scarla bersamamu malam ini, aku tidak ingin ia berada di rumah sendiri ataupun menungguku di rumah sakit ini. jagalah ia." Kata Granny mengeratkan genggaman tangannya.

"Granny-" kataku.

"Aku akan baik-baik saja Scarla, aku tidak ingin kau menungguku di rumah sakit, aku juga tidak ingin kau berada sendiri di rumah, aku lebih tenang jika kau bersama Shawn. Ku mohon, menurutlah." Kata Granny menatapku.

Aku hanya dapat menghela nafasku dan mengangguk.

"Aku akan menunggumu terlelap dan aku akan pulang bersama Shawn." Kataku membuat granny mengangguk dan tersenyum.

S.H.M.I.L.Y.  (COMPLETE)On viuen les histories. Descobreix ara