16. My First Kiss

20.6K 1.4K 3
                                    

Scarla Wilford

"Apakah kau akan mengatakannya atau tidak?" Shawn mulai mendekatkan wajahnya padaku. Aku segera menutup mataku ketika ia semakin dekat dan ketika aku merasakan hembusan nafasnya di pipiku akhirnya aku mengatakannya.

"Kau berpacaran dengan Naina, Naina adalah temanku." Kataku cepat.

Klik. Aku mendengar sesuatu seperti suara sabuk pengaman dari kursiku yang terbuka.

"Kita sudah sampai, Ayo kita makan siang, aku lapar." Ia berbisik di telingaku dan Aku mendengar ia keluar dari mobil, aku menghela nafasku lega. Apa yang aku pikirkan? Mengapa aku berpikir bahwa ia akan menciumku? Kenapa dengan otakmu Scarla?! Aku memejamkan mataku penuh frustasi dan mengikutinya keluar menuju restaurant.

Aku duduk di hadapannya sedangkan ia masih tersenyum menatapku.

"Apa yang kau lihat? Mengapa tersenyum seperti itu" Tanyaku ketika ia masih terus tersenyum menatapku.

"Kamu" katanya membuat pipiku blushing.

"Hentikan Shawn" kataku memalingkan wajahku.

"Naina? Apakah yang kau maksud Naina Ander? Bagaimana kau bisa mengenalnya?" Tanyanya sambil bertopang dagu melihatku.

Aku tersentak, saat nama Naina kembali aku dengar dari mulutnya. Aku mengangguk pelan.

"Ya, Naina Ander, salah satu top model new york, kami bertemu beberapa waktu yang lalu. Jika- kamu-berpacaran-dengannya- ku mohon berhentilah- berhentilah-untuk- untuk mencariku lagi." Akhirnya aku dapat menyelesaikan kata kataku yang terbata-bata. Aku menghela nafas lega setelah mengucapkannya dan menyesap teh hangatku.

"Cemburu?" Tanyanya tersenyum.

"Tidak, Aku tidak" aku menatapnya dan menggeleng kikuk.

"Hmm... Bagaimana jika memang aku berpacaran dengannya? dan bagaimana jika aku masih ingin mencarimu? Apa yang akan kamu lakukan?" Ia tersenyum melihatku.

"Aku akan menendangmu pergi" aku menatapnya serius sedangkan ia malah tertawa dan menatap ku dengan wajahnya yang masih tersenyum.

Aku mengalihkan pandanganku, aku tidak dapat menatapnya terus tersenyum seperti itu. Senyumnya begitu manis dan bahkan membuatku tidak dapat tidur semalaman karena mengingatnya. Shawn begitu sempurna untukku dan aku juga tidak ingin menyakiti Naina.

"Hei, kau seperti sedang tidak berada disini bersamaku, apa yang sedang kau pikirkan?" Tanyanya mengembalikan aku dari lamunanku.

"Tidak, Tidak ada." Aku tersenyum terpaksa.
Kami berjalan keluar restoran dan ketika aku sudah berhadapan dengannya di sisi mobilnya aku pamit padanya.

"Aku harus pergi, terima kasih untuk makan siangnya Tuan Anderson-"

"Berhentilah memanggilku dengan Tuan Anderson, aku sudah memberitahukan kamu, Shawn panggil aku dengan Shawn. Kau ini benar-benar" Katanya memasukan tangannya ke saku coatnya.

"Tidak, aku tidak bisa-"

"Coba katakan lagi jika kau ingin mengujiku, Scarla." Katanya menatapku.

"Maaf Tuan Anderson, Aku tidak bisa-" aku terdiam ketika Shawn tiba-tiba maju dan menciumku.

Ciuman pertamaku!

Aku terdiam ketika Shawn menyentuh bibirku dengan bibirnya. Ciuman shawn begitu lembut, ia mengecupku begitu lembut.

"Shawn.. panggil aku dengan itu, atau aku tidak akan segan menciummu lagi jika kamu masih memanggilku dengan sebutan itu. Kau ingin mencoba nya lagi?" Tanyanya sesaat setelah menciumku.

Aku dapat merasakan pipiku hangat dan sudah ku pastikan wajahku pasti berubah menjadi merah saat ini dengan apa yang dilakukannya.

"Kenapa kau menciumku?" Tanyaku menatapnya.

"Karena kau tetap memanggilku dengan Tuan Anderson." Katanya mengangkat bahunya.

"Kau tidak seharusnya melakukan itu, bagaimana kalau Naina- oh my gosh." Aku memejamkan mataku dan menggeleng. Ohh ciuman pertamaku! Bagaimana jika Naina melihatnya? Ia pasti akan marah padaku. Scarla apa yang sudah kau lakukan.

"Mengapa kamu sangat panik?" Tanyanya menatapku.

Tentu saja aku panik, ini merupakan ciuman pertamaku, aku berharap kekasihku yang akan memberikannya!

"Karena- karena-" aku tidak dapat melanjutkan perkataanku, tidak mungkin aku berkata bahwa Shawn sudah mengambil ciuman pertamaku!

"Karena ini yang ciuman yang pertama kali untukmu?" Tanyanya seolah membaca wajahku. Aku menatapnya kesal namun aku merasakan wajahku hangat sepertinya pipiku memerah.

"Tentu saja! Tidak, maksudku tidak.. Naina pasti akan marah jika tahu kau menciumku." Kataku mengelak. Hampir saja aku berkata bahwa ini memang yang pertama untukku.

"Dia akan baik-baik saja jika mengetahui hal ini, dia juga tidak akan marah." Kata Shawn setengah tertawa.

"Ohh.. aku tidak baik-baik saja dengan ini Shawn aku rasa Naina juga tidak suka akan hal ini... Aku harus segera pulang." Kataku berlalu melewatinya.
Aku mengapa aku tidak marah  saat ia menciumku, aku memegang bibirku dan menyentuhnya. Ciuman shawn begitu hangat dan lembut. Ah tidakkk! Scarla kau tidak boleh menyukainya! Catat itu! 

Aku menggeleng dan mempercepat jalanku.
Aku menaiki bus dan duduk di sisi jendela. Apa yang harus aku katakan pada Naina. Akhir pekan ini Naina mengajakku bertemu bersamanya, bagaimana ini? Aku harus bagaimana?

S.H.M.I.L.Y.  (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang