Bagian 3

3.6K 449 20
                                    


Vote Vote Vote ! ! !

- Happy reading -
~

Saat Suzy sedang menangisi masa lalunya tiba-tiba Jimin masuk ke dalam kamar itu dan memeluk Suzy dengan posisi yang masih tertidur. Suzy tidak menolak atau merasa risih karena ini sudah hal yang biasa bagi mereka.

"Min" suara Suzy terdengar sangat parau, Suzy tidak bisa menyembunyikan perasaan 5 tahun lalu. Semacam gagal move on.

"Tenang aku ada disini " ucap Jimin yang berasa diatas Suzy, dan tanpa menunggu aba-aba lagi Suzy menangis sekencang-kencangnya dibawah Jimin.

Jimin hanya bisa mendengarkan isak-isakan Suzy, sambil menahan tubuhnya agar tidak menindih Suzy. Hal ini pernah terjadi tapi saat itu tubuh Suzy tidak selangsing sekarang, Jimin akhirnya juga ikut menangis entah karena apa.

"Minn...hiks...seandainya aku tau....hiks kalau menyukainnya sesakit ini...aku ga bakalan...hiks... pernah mulai suka dia...hikss...hikss...hikss " ucap Suzy tersegal-segal.

"Tenang, aku ada disini kita buktiin ke dia kalo kamu udah berubah " ucap Jimin mengusap matanya yang berair, dan menegakkan sedikit tubuhnya untuk melihat wajah Suzy.

Suzy tidak mendengarkan perkataan Jimin yang memintanya untuk tenang, malahan tangisan Suzy semakin menjadi-jadi. Membuat wajah cantiknya menjadi berubah warna menjadi merah.

Jimin kembali memeluk Suzy dan merubah posisi mereka menjadi Jimin yang berada di bawah dan Suzy diatas Jimin, Suzy hanya terus menangis membuat baju santai Jimin basah.

"T....hiks...Terima...hiks...kasih " ucap Suzy sambil terus menenggelamkan wajahnya di dada Jimin.

"Sama-sama" ucap Jimin, tapi mereka tidak ingin melepaskan pelukkan itu. Hingga Suzy tertidur dengan posisi yang sama.

Sebelum tertidur Suzy sempat mendengarkan detak jantung Jimin yang berdetak sangat cepat, Tapi Suzy memilih mengabaikannya dan tertidur diatas Jimin.

Jimin mengecup puncak kepala Suzy
"Seandainya...hah sudahlah " lalu Jimin mengecup kepala Suzy dan menyusul Suzy ke alam mimpi.

Dan rasa itu muncul kembali.

***

Jimin terbangun lebih cepat dari Suzy, Jimin memindahkan Suzy kesampingnya dengan perlahan seolah-olah Suzy adalah berlian yang rapuh yang akan pecah jika terkena guncangan sedikit saja.

Setelah dia berhasil Jimin menyelimuti Suzy dengan kasih sayang, lalu ikut masuk ke dalam selimut. Memandangi wajah cantik Suzy walaupun matanya sedikit bengkak karena menangis.

Seulas senyuma manis terbit di wajah tampan Jimin entah apa yang dipikirkannya, Lalu memeluk Suzy dengan erat mengendus harumnya rambut Suzy dan memandangi wajah Suzy lagi mencium kedua mata Suzy dengan sayang.

Saat Jimin ingin mengecup bibir mungil Suzy dia berhenti padahal hanya berjarak 3 cm lagi, menatap wajah Suzy dalam diam dan bergumam.

" aku harap dia tidak pernah ada "

- T B C -
-



Perfect Married - END Where stories live. Discover now