Bagian 5

3.6K 402 28
                                    

Vote Vote Vote ! ! !

- Happy reading -
-

Ini sudah lewat dari 30menit tapi Jimin dan Suzy tidak ingin melepaskan pelukakan itu. Suzy tersenyum setidaknya Jimin ada didekatnya, menghiburnya.

"Sekarang kamu siap-siap, kita akan belanja " ucap Jimin dan mengendong Suzy ke kamar mandi.

Suzy terkadang heran dengan sikap Jimin, terkadang dia manis, terkadang dia dingin dan cuek, dan terkadang dia bersikap seolah-olah dia adalah pacar Suzy.

Jimin menurunkan Suzy saat mereka sudah berada di dalam kamar mandi.
"Mandilah" lalu Jimin keluar lalu menutup pintu kamar mandi.

"Aku mulai ragu untuk mendatangi pesta ini " senyum tidak yakin terbit di wajah cantik Suzy.

Suzy menyalakan shower, membiarkan air menyiram seluruh tubuhnya yang bahkan masih berbalut kaos oblong Jimin.

Mengangkat wajahnya dan menatap dirinya didepan cermin yang ada didepannya, lalu mulai menangis. Suzy luruh ke lantai dan memeluk kakinya sendiri, membiarkan air dari shower mengguyur tubuhnya.

Manangis sejadi-jadinya, Suzy sendiri bingung kenapa dia harus menangisi sesuatu yang memang dari awal bukan miliknya.

"A...aku...hiks...harus...kuat" ucap Suzy semampunya memotivasi dirinya sendiri.

Suzy berdiri menatap mukannya didepan cermin itu, dan melanjutkan acara mandinya seolah-olah tadi tidak ada yang terjadi pada dirinya. Beberapa menit kemudia Suzy telah selesai dan mamakai kimono yang ada di kamar mandi itu.

Saat Suzy keluar sudah ada beberapa perlengkapan wanita di atas kasurnya, seperti hotpans dan kaos oblong berwarna putih, flatshoes, juga ada beberapa make up yang Suzy sukai warnanya.

"Min..." lalu Suzy tersenyum, tau jika ini adalah ulah Jimin.

Suzy mulai memakai semua benda-benda itu, tapi tidak dengan make up Suzy benci saat mukannya harus mamakai bedak tebal. Suzy hanya memoles bibirnya dengan lipstick berwarna natural.

Suzy keluar dari kamar itu dan langsung bertemu dengan Jimin yang hanya memakai baju santai.

"Sudah siap?" Tanya Jimin saat menyadari kehadiran Suzy, sementara yang ditanya hanya mengangguk dan memaksakan senyuman palsu andalannya.

Jimin langsung mengandeng tangan mungil Suzy keluar dari apartmen Jimin menuju basement dimana mobil Jimim berada.

***

Saat ini Jimin dan Suzy telah berada disalah satu butik terkenal di kota Seoul.

"Suzy coba yang ini " ucap Jimin menyodorkan dress berwarna putih, sementara dirinya juga memilih jas berwarna hitam.

Suzy hanya menurut saja dan mencoba dress putih yang sedikit terbuka dibagian depan itu. Jimin juga melakukan hal yang sama mencoba jasnya diruang ganti.

***

Suzy keluar dari ruang ganti itu dengan dress yang Jimin pilih tadi dan ternyata Jimin telah menunggunya tentunya juga dengan jass hitamnya.

Jimin membalikkan tubuhnya dan melihat penampilan Suzy tanpa berkedip.

Jimin membalikkan tubuhnya dan melihat penampilan Suzy tanpa berkedip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suzy tampil anggun dengan gaun itu.

Sementara Suzy juga terpaku dengan penampilan Jimin dengan jas itu

(FYI : ini fotonya ga ada yang full body maaf ya :" kalo pun ada yang full body ga cocok sama penampilan Suzy nya )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(FYI : ini fotonya ga ada yang full body maaf ya :" kalo pun ada yang full body ga cocok sama penampilan Suzy nya )

" kau terlihat cantik " ucap Jimin dan mendekati Suzy.

"Kau juga terlihat tampan " ucap Suzy.

Mereka terus bertatapan hingga salah seorang pelayan itu bertanya apa dress dan jas itu adalah pilihan mereka dan tentunya mereka menjawab iya.

"Mari pulang " ucap Jimin setelah semuanya telah selesai.

"Ya aku juga sudah mengatuk...hooammm " ucap Suzy diiringi oleh kenguapannya yang HQQ

Jimin hanya memandangi Suzy dengan geli dan sesekali tertawa saat melihat Suzy yang setengah tertidur saat di dalam perjalanan pulang.

Saat mereka sudah sampai di apartemen Jimin, Jimin tidak tega untuk membangunkan Suzy yang terlelap sangat damai.

Jimin hanya memutuskan untuk memandangi wajah cantik Suzy yang bagaikan malaikat itu, tiba-tiba mata Jimin terpaku pada satu titik yaitu bibir Suzy dan entah setan dari mana Jimin mendekatkan wajahnya ke wajah Suzy.

Memajukan sedikit lagi wajahnya untuk menggapai bibir mungil itu, dan keinginan Jimin terwujud. Bibirnya telah menyentuh bibir manis Suzy.

"Ah...aku sudah gila hanya kerena membayangkannya " ucap Jimin, ya yang barusan hanya hayalan Jimin semata.



-  T B C -
-



Sumpah gereget sendiri buatnya.

Perfect Married - END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang