Bagian 4

3.6K 435 31
                                    

Vote Vote Vote !

- Happy Reading -
-

Suzy membuka matanya dengan perlahan hal pertama yang dia lihat adalah Jimin menatapnya dengan seyum lebar, dia juga merasakan bahwa ada tangan yang melingkar di pinggangnya tentunya itu adalah tangan Jimin.

Hal ini sudah biasa bagi Suzy tapi tenang mereka tidak pernah melakukan hal yang lebih. Mereka berdua memang sering tidur berdua, berpegangan tangan, dan berpelukan hanya itu tidak lebih.

"Selamat pagii " ucap Jimin semangat dengan jarak 5 cm.

"Pagii" balas Suzy sambil menggeliat, mereka terlihat seperti sepasang kekasih sekarang.

"Kamu ingin sarapan apa hari ini?" Tanya Jimin masih tersenyum manis, dan tentunya menatap Suzy dari jarak dekat. Modus dikit.

"Apa saja..." lalu Suzy menenggelamkan wajahnya di dada bidang Jimin, melupakan rasa sakit kemarin yang sempat menyerangnya kemarin.

"Ok...tunggu sebentar disini, aku akan membuat bubur dan susu coklat untuk mu " lalu melepaskan pelukan mereka untuk sejenak dan dengan setengah hati.

Suzy hanya menatap punggung Jimin sejenak dan menyelusup masuk kedalam selimut tebalnya, memejamkan matanya yang sedikit perih karena terlalu banyak menangis.

"Besok..." lirih Suzy, lalu dia menepuk dada kirinya dengan kuat berharap rasa itu menghilang tapi nyatanya rasa itu sama sekali tidak menghilang.

Suzy merasakan pergerakan disebelahnya dan lagi-lagi sebuah tangan melingkar di pinggangnya tapi dari luar selimut, Suzy juga mencium bau Susu coklat yang mengiurkan.

"Sarapan" ucap Jimin dari luar karena Suzy masih berada di dalam selimut.

Tanpa banyak bicara Suzy menyingkirkan selimut dan teryata Jimin sangat dekat dengannya dengan senyum manis yang bertenger di wajah tampanya. Jimin menjauhkan sedikit badanya dari tubuh Suzy untuk mengambil napan yang berada di meja.

Suzy merubah posisinya menjadi duduk dan bersender di kepala tempat tidurnya, jika kalian pikir Suzy akan makan dengan tangannya sendiri kalian salah karena Jimin tidak akan membiarkan hal itu terjadi dan Jimin tidak ingin dibantah.

"Nanti aku bakalan temenin kamu belanja " ucap Jimin sambil terus menyuapi bubur ke dalam mulut Suzy.

"Mmm" Suzy hanya bergumam tidak jelas, pikiran Suzy sedang berkeliaran entah kemana sekarang. Raganya memang berada di sisi Jimin sekarang tapi hatinya masih setia untuk Sehun entah apa alasanya.

Jimin menyodorkan susu coklat kepada Suzy setelah bubur itu habis, tapi Suzy tak kunjung menerima sodoran dari Jimin

Pranggg

Jimin melepar mangkuk bubur dan gelas susu itu, membuat kamarnya berantakan.
"Bisakah kau tidak bersedih saat bersama ku!!" Teriak Jimin tepat di depan muka Suzy membuat Suzy sedikit terkejut.

Jimin memang seperti itu jika Suzy bersedih saat bersamanya Suzy juga tidak tau mengapa. Merasa bersalah Suzy memeluk Jimin yang sedang membelakanginya itu.

"Maaf..." lirih Suzy sambil terus memeluk Jimin dari belakang.

Jimin membalikkan tubuhnya menatap Suzy dan memeluk Suzy dengan erat. Terkadang Jimin juga bisa gila jika berdekatan dengan Suzy.

"Jangan ulangi lagi" ucap Jimin sambil menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Suzy, Suzy hanya bisa mengangguk.

Kalian tau Suzy terkadang berfikir kalau Jimin menyukainya tapi itu tidak mungkinkan mereka adalah teman dan Suzy tidak ingin punya hubungan dengan temannya sendiri.

T B C
-

Hae haeeee DiVote yaksss (:

Perfect Married - END Where stories live. Discover now