Bagian 21

2.3K 275 13
                                    

Vote & komen yaaaaa

Sorry for typo

- Happy reading -

-









Sehun menatap Suzy yang tertidur di pelukkannya, menatap wajah cantik itu. Suzy tertidur seperti bayi, Sehun tersenyum dan menciumi seluruh permukaan wajah Suzy membuat Suzy menggeliat karena geli.

Sehun sudah 2 minggu tidak pergi ke kantornya baginya itu bukan masalah dia mempunyai tangan kanan yang sangat terpercaya. Lagian perusahaanya tidak akan bangkrut dengan mudah, kekayaanya tidak akan habis hingga 7 keturunan.

"Mau menikah denganku ? " tanya Sehun pada Suzy yang tertidur pulas. Gila kali ya.

Sehun lagi-lagi menciumi wajah Suzy kali ini dengan ciuman basah, tapi Suzy tidak terbangun sama sekali dia seperti batu jika sudah tidur.

"Aku tidak bisa tidurrr..." Sehun bangkit dengan perlahan, lalu pandangannya terhenti pada ponse Suzy yang tadi siang dia banting.

Sehun mendekati ponsel itu dan mengambil kartunya, Sehun ingin tau apa saja yang ada di ponsel Suzy. Sehun duduk di kasur dan bersender pada kepala kasur itu.

Memasukkan kartu sim itu pada ponselnya, lalu Sehun mulai mengecek nomor siapa saja yang ada di ponsel itu.

Sehun tidak percaya di kartu sim Suzy hanya ada 2 nomor, yaitu nomornya dan nomor si Park brengsek Jimin itu. Lalu Sehun mengambil kartu memori ponsel Suzy lalu memasanganya di ponselnya yang satu lagi.

Sehun melihat banyak sekali foto Sehun disini dan tentu saja senyumnya mengembang, karena berarti Suzy tidak pernah melupakannya. Dengan cepat Sehun langsung memeluk Suzy dengan erat, tentunya si Suzy tidak bangun.

"Aku mencitaimu " bisik Sehun tepat ditelinga Suzy, ingin rasa Sehun langsung menikahi Suzy sekarang, malam ini, menit dan detik ini.

Sehun meletakkan kembali ponsel itu, dan ikut menuju alam mimpi sama seperti Suzy, Sambil memeluk Suzy dengan erat. Cinta ? Ya dia mencintai wanita yang ada dipelukkannya itu, entah sejak kapan.

***

Jimin masuk ke apartemennya, tempat ini terasa sepi jika tidak ada Suzy. Dia merindukan wanita itu, Jimin masuk kedalam kamar Suzy. Manatap kesekaliling kamar itu dalam diam, dan tatapanya terhenti pada benda diujung sana.

"Apa ini ? " Jimin membuka kertas itu, dan hatinya patah saat melihat tulisan di kertas itu, kertas itu dibuat oleh Suzy sendiri.

Aku menyayangi Jimin layaknya kakak sendiri, aku tau jika dia menyukaiku tapi aku mengabaikan hal itu. Maaf karena cintaku hanya dimiliki oleh pria yang bernama Oh Sehun, dan aku tidak bisa membagi cintaku pada dua pria.

Jimin terududuk ditempatnya, hatinya sakit. Air mata mulai berjatuhan dari matanya, padahal dia bahkan tidak pernah menangis tapi kali ini dia benar-benar hancur.

"Jadi selama ini dia tau aku mencintainya, kenapa ? Kenapa aku harus mencintai Suzy? Kenapa aku harus mencintai orang yang bahkan tidak mencintaiku ? " Jimin menangis, dan meleparkan vas bunga ke kaca apartemen yang ada didepannya, membuat kaca itu hancur dan angin malam langsung masuk ke dalam ruangan itu.

Jimin berjalan ke arah balkon, manatap ke bawah dan menutup matanya, menarik nafas dalam-dalam dan....

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa " Jimin berteriak dari balkon itu, lalu terduduk disana.

"Bisakah aku memutar waktu dan memilih untuk tidak bertemu dengannya...hikss...aku benci diriku sendiri, diriku yang begitu mencintainya. Hiskss...aku ingin membencinya tapi rasa ini rasa cinta ini lebih besar dari kenginginan itu " Jimin menatap kosong kota Seoul yang terlihat masih ramai, Jimin ingin melupakan rasa ini.

"Hah... apa aku harus berbuat hal yang jahat dulu, baru dia akan berpaling padaku ? " tanya Jimin pada dirinya sendiri. Tapi dia sendiri tidak yakin jika dia akan menyakiti Suzy, alasannya hanya satu.

Karena dia begitu mencintai Suzy melebihi cintanya pada dirinya sendiri. Jika ada dua pilihan, antara mematahkan hatinya sendiri atau hati Suzy maka Jimin akan memilih Mematahkan hatinya sendiri.

- T B C -




<<<<<>>>>>



Ntar malem update ga ya ?

Sorry kurang ngefeel :"

Oh ya kalian baca cerita baru aku ya^^

Kalian bisa cek work aku^^

Btw ada yang Kookzy shipper disini ?

Perfect Married - END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang