Bagian 35

2K 215 9
                                    

Vote sebelum BACA
Komen sesudah BACA

Private 🔜

Follow aku juga ya :v

- Happy reading -

-

Suzy menatap Sehun dengan khawatir pasalnya dokter yang tadi memeriksanya mengatakan jika kondisi Sehun bisa lebih para dari sebelumnya, dan tentunya dokter itu tdiak mengatakan tentang penyakit Sehun karena tentunya Sehun telah membayar dokter itu untuk tutup mulut.

"Kau tidak papa jika aku tinggal sekarang?" Tanya Suzy entah yang keberapa kalinya.

"Tentu saja tidak sayang, belilah sup dan sushi untukku " Sehun memaksakan senyumnya dengan susah payah.

"Baiklah" dengan berat hati Suzy memakai mantelnya.

"Hati - hati " ucap Sehun sebelum Suzy keluar dari ruangannya, Suzy berbalik dan tersenyum kemudian hilang di balik pintu.

"Mianhae" gumam Sehun dan mengotak - atik ponselnya mengirim pesan pada Jimin.

20 menit kemudian Jimin masuk kedalam ruangan Sehun dengan wajah terkejut saat melihat Sehub yang begitu lemah, seumur hidupnya dia tidak pernah melihat kakak tirinya itu selemah ini.

"Apa kau baik - baik saja?" Tanya Jimin sedikit khawatir bagaimanapun juga Sehun pernah menjadi kakak yang baik untuknya.

"Tentu saja, malahan jika berperang dengan mu sekarang aku sanggup... hahaha... " Sehun tertawa tapi di nada tertawanya saja sudah sangat ketahuan jika dia kesakitan.

"Aku tau kau berbohong" ucap Jimin membuat tawa pura - pura Sehun tadi meredam.

"Sulit teryata berpura - pura bahwa aku baik - baik saja " lirih Sehun dengan nada lemah, kali ini dia benar - benar menunjukkan kesakitan didepan Jimin.

"Ada apa sebenarnya? Jika memang hanya kecelakaan biasa tidak mungkin kau bisa separah ini" Sudah Sehun duga Jimin akan sangat cepat tahu semuannya.

"Min bisakah kau membantuku?" Tanya Sehun sambil memegang tangan Jimin.

"Membantu apa?" Tanya Jimin sedikit jutek, tapi membalas genggaman kakaknya itu. Jimin sangat tau jika ada sesuatu yang disembunyikan Sehun.

"Jagalah Suzy untukku..." lirih Sehun menatap mata Jimin, dengan cepat Jimin menepis tangan itu.

"Apa maksudmu? Dengar aku memang mencintai Suzy tapi dia mencintaimu, seharusnya kau yang menjaganya. Kau berkata seolah kau akan mati saja!" Bentak Jimin, Sehun hanya tersenyum lemah lalu air mata yang dia sembunyikan dari Suzy langsung keluar.

"Aku mengidap penyakit kanker..." gumam Sehun dengan suara yang sangat kecil.

"Apa!?!" Teriak Jimin
"Jangan bercanda Hun, ini tidak lucu!" Jimin berusaha mengabaikan wajah Sehun yang memang terlihat sangat pucat itu, mungkin Sehun menahan sakit yang luar biasa.

"Dengar aku tidak bercanda, stadium 2 dan mungkin aku tidak akan pernah sembuh... makanya aku memintamu untuk menjaga Suzy " Sehun mengucapkanya dengan lembut, sama seperti 10 tahun lalu saat mereka masih menjadi kakak-adik yang baik.

"Jangan bicara seperti itu... hiks... kau kakak yang baik tuhan tidak akan mengambil kakak yang baik kan?.... hiks... aku tidak akan menjaga Suzy untukmu, kau harus sembuh " ucap Jimin terisak, Sehun sendiri terkejut dengan pernyataan Jimin tapi akhirnya dia merengkuh tubuh adiknya itu.

"Kau adik yang baik, kau adikku. Jika nanti aku bertemu ibu kita disana aku akan menyampaikan bahwa Jimin kami telah menjadi adik yang baik..." Sehun ikut menangis juga, entah mereka memang adik dan kakak tiri tapi mereka punya ikatan batin yang kuat.

"Hun... jangan tinggalkan Suzy dan aku kami butuh kau..." mendengar ucapan Jimin membuat Sehun menangis hingga terisak.

Sekarang Sehun sadar, sadar jika mereka berdua kehilangan waktu berharga mereka, waktu berharga yang seharusnya mereka lewati dengan canda tawa telah hilang hanya karena perkelahian tidak berharga dan waktu itu tidak akan pernah bisa diulang lagi.


















- T B C -

Sorry for typo yaks

Perfect Married - END Where stories live. Discover now