Bagian 12

3K 354 18
                                    


Vote Vote Vote ! ! !

- Happy reading -

-



Sehun membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi setelah pulang dari apartemen Suzy tentunya, masa lalu itu kembali lagi Sehun menyesal menceritakannya.

Ini nyata cerita itu nyata dan pernah terjadi Sehun tidak berbobong kali ini, Jimin adik kecilnya. Adik kecilnya yang telah membunuh ibu Sehun.

Mata Sehun berair, ya Sehun menangis menghentikan mobilnya di tengah-tengah jalan. Sehun tidak perduli jika nanti ada mobil yang protes atau menabrak mobilnya.

Flashback on

Sehun pulang dengan membawa piala kemenangannya di lomba basket antar sekolah, Sehun terus berjalan masuk kedalam rumah tanpa melepas sepatunya yang kotor itu.

"Eommaaaa!!!" Teriak Suzy mencari-cari keberadaan ibunya.

Sehun menaiki tangga menuju kamar ibunya, saat sudah sampai didepan pintu Sehun membuka pintu itu dengan cepat. Dan terpang-pang jalas didepannya ibunya yang dia cintai tergeletak dan menutupi seorang anak kecil yang bersembunyi di bawah meja, anak kecil itu Jimin.

Badan ibunya dipenuhi dengan darah seseorang membunuh ibunya hanya karena Jimin. Sementara Jimin hanya terus duduk di bawah meja itu, seulas senyum terbit di wajah Jimin tanpa diketahui oleh Sehun.

Sehun langsung menghampiri ibunya, menguncang dan memeluk ibunya.

"E...eoma...eomaaa...hiks...hiks...hiks " Sehun saat itu hanya bisa menangis tersedu-sedu sambil memeluk tubuh ibunya yang mulai kaku.

Flashback off

"Eomaa..."lirih Sehun dan mulai menjalankan mobilnya lagi, dia tidak boleh terlihat lemah lagi.

Selama ini Sehun menjadi seorang playboy hanya karena ingin mengisi kekosongan hatinya, tapi hingga sekarang tidak ada wanita yang mampu membuatnya berubah.

Hingga sekarang pun tidak ada yang tau siapa pembunuh ibunya Sehun malahan kasus itu telah ditutup oleh pihak kepolisian.

"Aku tidak lemah" gumam Sehun meyakinkan dirinya sendiri.

Sehun bukan yang seperti kalian pikirkan, seorang bad boy dan sering menyakiti wanita dia tidak seburuk itu. Dia hanya ingin terlihat jika dirinya tidak lemah, dan seorang pun tidak akan bisa merendahkannya.

Sehun mengusap matanya yang memerah saat sudah ada dibasement yanga da dikantornya, Sehun turun dari mobilnya dan mulai memasang muka datar plus dinginnya.

Beberapa karyawannya senyum dan ada yang menyapa Sehun tapi Sehun seolah-olah tidak mendengar dan tidak melihat mereka. Alias mengabaikan mereka semuanya.

Sehun masuk kedalam ruangnnya yang bertuliskan besar ' RUANG CEO' Sehun duduk di kursi kebesarannya.

"Tuan saya punya info baru tentang gadis itu " ucap salah seorang anak buah Sehun, Sehun hanya melirik sebentar lalu mengagguk.

Seolah mengerti anak buahnya itu juga ikut mengagguk dan mulai membacakan tulisan tulisan yang ada di dalam mab berwarna coklat itu.

"Wanita itu sekarang tinggal diapartemen seorang lelaki yang bernama Jimin " ucap anak buah Sehun.

Membuat Sehun terkejut.
"Keluar!" Perintah Sehun pada anak buahnya itu.

Dengan cepat anak buahnya itu keluar dari ruangan Sehun, saat orang itu sudah keluar Sehun langsung berdiri dan melemparkan semua barang yang ada diatas meja itu.

"Tidak kali ini !" Teriak Sehun, terduduk di ruangannya itu dan menangis tersedu-sedu. Sehun tidak sekuat yang kalian pikir.


- T B C -

-



Maaf ya kalo pendek dan banyak typo tapi ini udah aku bela belain buat update. Malahan baru buat, aku harapa kalian suka ya^^

Perfect Married - END Where stories live. Discover now