Bab 3

104K 4.6K 36
                                    

Maaf baru bisa update.. 😂😂😂
Dan maaf jika Part ini mengecewakan, aku berusaha keras menyelesaikan bab ini di tengah rasa trauma takut adanya gempa susulan. 😂😂

Janji deh, Part selanjutnya lebih baik lagi.

Happy Reading .

"Kau melupakan sesuatu Gabriella"

*****

Gaby memejamkan mata sembari menggigit bibir bawahnya. Ia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi pada Elena, bukankah gadis itu akan menemaninya mengambil ponsel, lalu kenapa sahabatnya itu malah pergi dan meninggalkannya bersama dengan pria vampire yang menyamar menjadi dosen dan saat ini tepat berada di belakangnya, menunggunya untuk berbalik.

"Aku masih ingat dengan jelas percakapan kita beberapa jam lalu di perpustakaan Gabriella, jadi jangan mencoba untuk menghindari ku"

Gaby dapat merasakan hembusan nafas pria itu menyapu daun telinganya. Pria itu begitu dekat bahkan sangat dekat hingga membuat detakan jantungnya kembali tak terkendali. Gadis itu menghembuskan nafas kasar sebelum memberanikan diri untuk berbalik.

Namun saat Gaby berbalik, tangan pria itu bergerak melingkari pinggangnya dan menariknya cukup keras hingga gadis itu dapat merasakan kerasnya dada pria itu di balik setelan jas yang ia kenakan.

Gaby mendongak hingga tatapan mata mereka beradu, mata biru pria itu menatapnya lekat sementara bibir pria itu menyeringai sebelum menunduk mendekatkan wajah mereka.

"A-apa yang anda lakukan pada Elena?" Gaby berkata gugup sembari mencoba mendorong dada bidang pria itu dengan kedua tangan, namun semakin ia berusaha menjauh pria vampir itu justru semakin mengeratkan rengkuhannya dan membuat tubuh mereka semakin menempel hingga Gaby dapat merasakan nafas pria itu kini berhembus tepat di wajahnya.

Seringaian di bibir pria itu semakin melebar, membuat seluruh tubuh Gaby terasa bergetar, tatapan mata biru pria itu penuh intimidasi serta kengerian yang teramat jelas, berbeda saat ia mengajar tadi, tatapan mata itu seolah penuh kelembutan dan kewibawaan.

"Dia ada dalam pengaruhku, dan hanya aku yang bisa melepaskannya-.." pria itu menjeda ucapannya, salah satu tangannya mulai menyentuh leher Gaby, mengusapnya dengan gerakan perlahan, sementara satu tangannya lagi semakin menarik tubuh gadis itu dalam dekapannya.

Gaby tidak tahu apa yang akan di lakukan pria vampir ini padanya, hanya saja sekarang ketakutan yang tadinya sempat menghilang kini menjadi semakin besar.

"Aku sudah memikirkan tawaran untuk nyawamu, dan aku memutuskan untuk menjadikanmu Bank darahku, mengangguklah jika kau setuju"

Jika ia menjadi bank darah pria vampire ini, bukankah itu sama saja membiarkan seseorang menyayat kulitmu secara perlahan, bukankah itu sakit. Namun mengetahui fakta bahwa pria ini baru saja mempengaruhi Elena dan bisa saja membunuh sahabatnya membuat Gaby tidak bisa memilih untuk tidak mengangguk.

Ya.. Gaby mengangguk dan itu membuat pria vampire bernama Sean Alexander tersenyum tipis, senyum yang mampu membuat siapapun terpesona, termasuk Gaby.

"A-aku akan melakukan apapun, ta-tapi bisakah Anda melepaskan Elena"

"Tidak sebelum aku mendapatkan apa yang aku mau"

Gaby mengerutkan dahi, bukankah pria ini baru saja mengatakan apa yang ia mau, lalu sekarang apa lagi?

Mata biru kehijauan itu melebar, bersamaan dengan tarikan nafas yang terhenti. Baru saja Gaby akan menanyakan pada pria itu apa lagi yang ia inginkan, pria itu sudah lebih dulu menjawabnya dengan menempelkan bibirnya tepat di bibir Gaby, sebelum melumatnya pelan.

My Vampire Secret [REVISI]Where stories live. Discover now