Bab 29

22.3K 959 106
                                    

Ada yang kangen?
Maaf kelamaan update, imajinasinya susah di rangkai.😂😂

******

Apa Mr.Alexander pernah menikah sebelumnya?

Tidak, tuan bahkan tidak pernah terlihat bersama wanita sebelumnya, namun kakekku pernah mengatakan jika tuan pernah hampir menikahi seseorang, dan itu terjadi ratusan tahun yang lalu.

Apa pernikahannya batal atau-..?

Maaf nona, itu bukan bagian dari tugas saya.


"Kau bodoh" rutuknya dalam hati, kemudian kembali menggigit bibir keras, merasakan rasa sesak itu perlahan kembali menghantam ulu hatinya.

Seharusnya ia tidak dengan mudahnya melemparkan diri pada pria itu, atau seharusnya ia mencari tahu lebih keras tentang siapa pria yang menjadi tunggangannya. Namun semua sudah terlambat, dan semua rasa sakit di hatinya adalah hasil dari kebodohannya sendiri.

Air mata perlahan mulai kembali turun membasahi pipinya, mengingat bagaimana Sean melepaskannya tanpa mengatakan apapun. Sesak, sakit, semua bercampur menjadi satu.

Sean tidak benar-benar menginginkannya, pria itu hanya menganggapnya sebagai orang lain, pria itu brengsek, sialan, pembohong dan parahnya lagi kau mencintainya sekarang. Dasar bodoh.

Gaby tersentak kecil saat mendengar ketukan di pintu tempat ia menyandarkan kepalanya sejak tadi. Pria bersetelan jas hitam mewah itu tersenyum tipis sembari membukakan pintu mobil untuknya.

Pintu sudah terbuka beberapa detik yang lalu, namun Gaby masih juga belum beranjak dari tempat duduknya. Gadis itu menatap ragu pria di hadapannya sembari menggigit bibir.

Ia sendiri tidak yakin dengan apa yang di lakukannya sekarang, bertamu di rumah Jason bukanlah suatu pilihan yang tepat. Akan tetapi, pulang dengan kondisi seperti sekarang—di mana ia hanya mengenakan kemeja putih kebesaran tanpa alas kaki dan tanpa membawa sepeserpun uang membuatnya tidak punya pilihan lain, dan memilih untuk mengabaikan perasaan ragu tersebut, berjalan di belakang Jason memasuki mansion mewah milik pria itu.

"Kau harus membersihkan diri terlebih dahulu sebelum aku mengantarmu pulang By." perkataan Jason terdengar setelah tubuh jangkungnya berhenti di depan sebuah pintu berwarna coklat dengan berbagai ukuran rumit menghiasi daun pintu tersebut, tangannya terulur membuka pintu itu lebar sebelum mempersilahkan Gaby untuk masuk.

Sementara Gaby hanya diam sembari menunduk, melangkah melewati tubuh Jason yang berdiri menyamping di sisi pintu.

"Kau boleh menggunakan kamar ini sepuasnya, dan jika kau butuh sesuatu, kau hanya tinggal menekan tombol merah yang ada di sudut bagian kiri nakas, maka para pelayan ku akan segera datang untuk melayanimu" ucapnya ramah sembari tersenyum dengan kedua tangan berada dalam saku celana, sementara Gaby hanya memberikan anggukan singkat.

"Baiklah kalau begitu, Aku pergi dulu"

Jason sudah berada di ambang pintu saat suara Gaby terdengar dan hal itu sontak membuatnya menghentikan langkah.

"Terimakasih Jas"

Hening..

Cukup lama Jason membeku hingga akhirnya ia kembali berbalik. Awalnya Gaby mengira jika Jason akan bertanya sesuatu tentang kejadian tadi, namun sepertinya dugaannya salah besar, pria itu justru kembali melangkah mendekatinya sebelum meraih tubuhnya kembali dalam pelukan pria itu.

My Vampire Secret [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang