Bab 34

25.5K 1.1K 204
                                    

Aku tau kalian kecewa karan aku updatenya lamaaaaaa banget..

Tapi aku sudah berusaha mengumpulkan kembali mood menulis, tapi ya itu.. otak masih aja mampet.. maafkan yak 😩

🌑🌑🌑🌑🌑🌑

"Apa kau tau jika pria itu sudah menghapus beberapa ingatan masa lalumu tentang dirinya? bagaimana cara ia berusaha keras untuk tidak jatuh cinta kepada seorang gadis kecil?"
Gaby sontak terisak ketika mengingat kata-kata itu.

"Kenapa kau melakukan ini padaku?" Gaby berbalik, menatap kedua iris mata merah yang bersinar di tengah kegelapan yang menyelimuti mereka.

"Kenapa kau kembali jika harus memberiku perasaan kehilangan itu lagi?"

*****

Gaby bergeming sembari menggenggam erat ponsel di tangannya, tubuhnya mulai bereaksi ketika menatap mata merah itu, ia bergetar tanpa mampu menggerakkan seujung jaripun.

Mendadak rasa takut itu melingkupinya dan ia bahkan tidak tahu apakah yang berada di hadapannya adalah Sean atau makhluk yang hampir saja membunuhnya beberapa hari yang lalu.

"Maaf"

Namun semua ketakutan itu seakan lenyap ketika suara pria itu menggema mengisi seluruh ruangan, dan Gaby dapat dengan jelas melihat tatapan bersalah itu dari kedua sorot mata merah milik Sean.

"Maafkan aku Gabriella" ucap pria itu lagi membuat Gaby menelan saliva yang membatu di tengah tenggorokan.

Sungguh, melihat tatapan Sean entah kenapa hati Gaby merasa terluka, ia merasa sering kali melihat tatapan bersalah itu ketika Sean...

Dentuman kepalanya terasa menyiksa  hingga membuatnya meringis, kemudian bayangan itu terlihat jelas, tatapan itu selalu Sean tujukan ketika ia menatap batu nisan dengan pahatan nama Angela Damon, namun apa alasan Sean merasa bersalah pada wanita itu?

"Its okay Sean, aku baik-baik saja" nyatanya ia tidak bisa menanyakan hal yang menyangkut Angela, rasa cemburu itu masih bercokol di hatinya dan yang keluar hanya apa yang tubuhnya rasakan sekarang.

"Kau tidak baik-baik saja. aku hampir membunuhmu, aku Monster" nada pria itu terdengar bergetar membuat Gaby refleks melangkah hendak menjangkau pria itu, namun terhenti ketika suara tegas pria itu kembali terdengar.

"Jangan mendekat!"

"Kau bukan monster Sean, bukan kau yang melakukannya, kau pria baik"

"Kau tidak mengenalku Gabriella"

Sean tidak pernah menyukai kegelapan, terutama saat untuk pertama kalinya makhluk itu berada dalam dirinya, namun kali ini sepertinya ia di untungkan dengan kegelapan yang menyelimuti mereka hingga Gaby tidak bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi padanya saat ini.

Bau darah yang keluar dari luka bekas gigitannya beberapa hari yang lalu masih belum tertutup sempurna dan Sean harus berusaha keras untuk melawan rasa haus darah dalam dirinya. Ia tidak akan membiarkan makhluk itu memiliki kekuatan untuk menembus benteng yang telah ia buat.

"Kau pria yang menyelamatkan ku dari kecelakaan mobil itu, kau meraihku tepat saat mobil itu akan meledak, kau merawatku dengan kasih sayang sebelum kau pergi meninggalkan ku. Aku mengenalmu sangat baik hanya dalam waktu beberapa tahun Sean"

Gaby bahkan tidak percaya dengan apa yang ia katakan, bibirnya seolah mengatakan hal itu tanpa berfikir, namun diamnya pria itu membuat Gaby perlahan melangkah dengan hati-hati,  hingga kini gadis itu berdiri tepat hanya beberapa langkah di hadapan Sean.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 31, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Vampire Secret [REVISI]Where stories live. Discover now