Bab 5

98.4K 4.2K 41
                                    


Gaby mengerutkan dahi bingung, pasalnya ia tidak tau dimana tepatnya ia berada saat ini, semua nampak gelap, hanya sebuah lentera kecil yang menerangi, seluruh penglihatannya dipenuhi dengan pohon-pohon besar menjulang tinggi.

"Ini.. dimana?" Gadis itu meraih  lentera yang berada di bawah dekat kakinya sebelum memutar tubuhnya menerangi setiap sudut tempatnya berdiri.

Tubuh Gaby menegang begitu melihat sosok seorang gadis tengah duduk di bawah sebuah pohon besar sembari menyembunyikan kepala kedalam lipatan kaki. Pakaian gadis itu nampak lusuh dengan banyaknya lumpur serta banyaknya robekan memenuhi gaun cantik yang terlihat begitu kuno.

Gadis itu menangis, Gaby bisa dengan jelas mendengar suara sesenggukan yang berasal dari gadis yang mungkin sebaya dengannya. Setelah meneguk saliva sekeras batu, Gaby mulai memberanikan diri berjalan ke arah gadis itu, namun langkah Gaby terhenti begitu seseorang muncul tepat di seberang ia berdiri.

Seorang pria bertubuh tegap dengan kedua tangan berada di dalam saku celana, pakaian yang di kenakan pria itu terlihat seperti pakaian yang di kenakan seorang bangsawan beratus-ratus tahun yang lalu. Gaby semakin bingung dengan apa yang ia lihat saat ini. Semua terasa aneh dan aura dari pria yang sudah berdiri menjulang di hadapan gadis yang tengah menangis itu membuat tubuhnya bergetar.

"Gadis bodoh" ucapan pria itu seketika membuat tangisan gadis itu terhenti sebelum akhirnya gadis itu mendongak, menatap pria itu dengan tatapan kemarahan yang seakan bisa membuat siapa saja akan menjauh, namun tidak bagi pria itu.

Pria itu menyeringai sembari berlutut tepat di hadapan gadis yang mengenakan cadar hitam hingga menutupi hampir sebagian wajahnya. Tangan pria itu bergerak dengan cepat mencengkram wajah gadis itu sebelum memaksanya untuk mendongak.

"Sekarang Berikan benda itu padaku!" Perintah pria itu dingin.

Gaby tidak mampu menggerakkan seluruh tubuhnya, gadis itu terpaku menatap interaksi yang saat ini berjarak hanya satu meter di hadapannya.

Siapa sebenarnya pria dan gadis di hadapannya?

Jantung Gaby berdetak dengan keras saat pria itu berdiri masih dengan mencengkram kuat wajah gadis yang saat ini tengah meringis merasakan sakit. Tubuh Gaby bergetar hebat, gadis itu sontak menutup mulutnya dengan kedua tangan begitu menyaksikan pria di hadapannya tersenyum dengan mulut yang terbuka lebar, memamerkan seluruh gigi runcing miliknya.

Gaby terlonjak bangun dari tidurnya, tubuhnya masih bergetar, sementara peluh terus mengalir tanpa henti membasahi wajahnya.

Ia bermimpi. mimpi mengerikan yang sudah tiga hari ini ia alami. entah karena sebab apa hingga mimpi itu terus menerornya, namun yang jelas Mimpi itu begitu mengerikan hingga bayangan akan senyum lebar serta seluruh gigi runcing yang pria itu miliki membuat Gaby selalu takut untuk memejamkan mata.

Jantung Gaby masih berdebar merasakan ketakutan yang teramat besar membayangkan kembali betapa mengerikannya pria itu, tanpa sadar ia meremas selimut sangat kuat hingga membuat buku-buku jarinya memutih.

Suara pintu terbuka sontak membuat Gaby mengalihkan pandangan.

Lukas masuk dengan wajah panik begitu mendengar teriakan Gaby yang menggema mengisi keheningan pagi hari di mansion mereka. pria berusia empat puluh lima tahun itu berjalan setengah berlari menghampiri putrinya.

"Kau kenapa sayang? Apa yang terjadi" Lukas meneliti seluruh tubuh putrinya kemudian mengedarkan pandangan ke seluruh sudut kamar.

Tidak ada siapapun dan putrinya juga tidak mengalami sesuatu yang buruk, namun wajah pucat Gaby serta tatapan kosong gadis itu membuat Lukas bertambah panik.

My Vampire Secret [REVISI]Where stories live. Discover now