Bab 19

35K 2K 83
                                    

Dan tepat saat Sean berbalik, tubuh pria paruh baya itu menegang bersamaan dengan mata dan mulut yang terbuka lebar.

"Hello Mr.Gregory"

******

"ma-mata itu"

Sean memiringkan kepala sedikit dengan seringaian mengerikan yang tak lepas dari bibirnya dimana kedua taring itu baru saja mencuat keluar membuat Pria paruh baya bernama Dominic Gregory beringsut mundur sembari menggeleng kasar.

Ingatan mengerikan itu kembali berputar di pikirannya bagai sebuah kaset rusak yang menyebabkan rasa pening teramat sangat. Dominic sontak menjatuhkan pistol sebelum memegangi kepala dengan kedua tangan.

"Tidak, tidak.. arrgghh"

Sean semakin menyeringai, menikmati setiap erangan-erangan kesakitan yang berasal dari pria di hadapannya.

Ingatan Sean kembali saat dimana ia membunuh semua keluarga Gregory, sebuah keluarga yang terobsesi mengungkapkan bahwa makhluk legenda dan mitos benar-benar ada di dunia, termasuk keberadaan dirinya.

Sean menemukan sebuah ancaman nyata saat Mr.Gregory–ayah Dominic menemukan sebuah foto dirinya yang tidak sengaja tertangkap kamera saat menghadiri sebuah perayaan pembukaan theater yang kini berusia hampir seratus tahun.

Pada awalnya Sean berniat hanya menghilangkan semua bukti dan tentu saja menghapus ingatan mereka, namun nyatanya hal itu tidak semudah yang ia bayangkan. semua keluarga itu kompak menyembunyikan dan memperbanyak bukti keberadaan dirinya, hingga membuat semua cara halus yang di lakukan Sean sia-sia. Dan pada akhirnya terjadilah pembantaian dimana Sean hanya menyisakan satu orang. Bocah berusia sepuluh tahun yang ia yakini dapat berguna suatu harinya.

keyakinan itu membuahkan hasil, dimana barang yang selama ini ia cari berhasil Dominic temukan, namun apa yang pria paruh baya itu lakukan setelahnya membuat Sean dengan senang hati mengembalikan setiap kepingan puzzle ingatan yang ia ambil kepada pemilik aslinya, dan hal itu pula yang membuat Dominic merasakan siksaan itu sekarang.

Bunyi sepatu terdengar penuh intimidasi saat pria Vampire itu melangkah maju, membuat tubuh Dominic semakin bergetar.

tubuh pria paruh baya itu seolah membeku, bahkan saat Sean kini sudah berdiri di hadapannya, Dominic tak mampu berbuat apapun selain menatap mata merah itu dengan tatapan ketakutan dan kengeringan.

"Pada siapa kau menjualnya?"

Suara dingin pria bermata merah mengalun bagai sebuah bisikan kematian, menyebarkan aura pekat yang mulai melingkupi keduanya.

Dominic tidak pernah menyangka bahwa mahluk mitos yang selama ini ia cari tepat berada di hadapannya, namun kali ini bukan dalam sebuah catatan, buku, informasi yang ia dapatkan melalui internet  serta ingatan-ingatan samar yang selalu menghantui setiap mimpinya, melainkan seorang manusia dengan kedua taring yang terlihat sangat nyata.

"Ja-jadi kau sengaja membuatku melakukan hal bodoh hanya untuk mencari barang itu"

Kali ini seringaian itu berubah menjadi sebuah senyuman mengerikan.

Mata pria paruh baya itu membulat saat tangan pria Sean mencengkramnya kuat sebelum mengangkat tubuhnya dengan satu tangan, seolah tubuh tambunnya hanya sebuah boneka besar yang hanya berisi busa.

My Vampire Secret [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang