Bab 13

41.2K 2.6K 49
                                    

Ada yang nungguin Sean–Gaby gak?

Semoga Part ini tidak mengecewakan. Happy reading 😁

******

Seorang gadis berpakaian layaknya bangsawan terlihat tidak jauh dari tempatnya berdiri, gadis itu tersenyum sembari memberi makan beberapa kelinci liar yang menghampiri begitu mencium bau wortel yang sengaja di bawanya.

"Mau sampai kapan Anda akan memata-matai ku tuan" ucap gadis itu santai tanpa menoleh, sesekali bibirnya menciptakan senyuman kecil yang begitu mempesona.

Pria di balik pohon menyeringai sebelum menampakkan dirinya menghampiri gadis cantik bergaun kuno tersebut.

"Apa tujuanmu memasuki hutan ini nona?" ucap pria itu sembari memasukkan kedua tangan kedalam saku celana.

Gadis cantik itu kembali tersenyum sebelum mendongak, menatap wajah pria yang saat ini sudah berdiri menjulang di hadapannya.

Tubuh pria itu membeku begitu kedua mata mereka beradu. Mata biru kehijauan yang terlihat begitu indah membuatnya seketika menahan nafas.

"Aku hanya ingin menghirup udara segar."

"Hutan ini bukanlah tempat untuk mencari udara segar nona, hutan ini terlarang bagi seorang manusia seperti anda."

Gadis itu terkekeh pelan seraya berdiri dengan gaya penuh keanggunan membuat pria itu semakin tidak bisa mengalihkan pandangan dari wajah cantik di hadapannya.

"Jika hutan ini terlarang bagi manusia, lalu bagaimana dengan Anda tuan? Bukankah Anda juga memiliki ciri-ciri yang sama seperti ku, Anda juga manusia bukan? Atau-.." gadis itu menelengkan kepala sembari menatap lekat pria tampan di hadapannya, mengamati setiap garis rahang, mata dan hidung yang tercetak dengan sempurna.

gadis cantik beriris mata biru kehijauan itu merogoh tas tangan yang di bawanya, kemudian mengeluarkan sebuah jarum.

Pria di hadapannya nampak terkejut dengan apa yang telah gadis itu lakukan, ia menusuk jari telunjuknya sendiri hingga membuat cairan merah kental mulai keluar dari luka kecil tersebut.

"Kau menginginkannya?" Ucapan gadis itu kembali terdengar membuat pria itu mengalihkan pandangan.

Gadis itu kembali menampakkan senyuman menawannya "minumlah, kau pasti bosan meminum darah hewan bukan?"

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Sean bertemu seorang manusia yang tidak lari begitu ia menampakkan taring serta mata merahnya yang menyala terang. Gadis itu bahkan melangkah mendekat kearahnya sembari mengacungkan jari telunjuk yang di penuhi darah tepat di depan wajahnya.

"Aku tidak menyangka, jika mitos itu benar, tapi kurasa mereka salah jika mengatakan bahwa Anda monster, Anda lebih terlihat seperti seorang pangeran tampan"

"Siapa kau?" Sean mendesis tajam, kedua tangannya terkepal erat saat sebuah perasaan aneh mulai ia rasakan.

"Namaku Angela, senang bisa bertemu dengan Anda tuan"

*****

"Saya juga tidak menyangka jika tuan benar-benar melakukan hal itu, tapi  Anda tidak usah khawatir, karena seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, tuan akan baik-baik saja." Ucapan seorang pria membuat Gaby yang tadinya mendongak menatap jendela kamar Sean beralih menatap pria paruh baya yang tengah duduk Santai di hadapannya.

Gaby sudah menghentikan tangisannya sekitar setengah jam yang lalu saat pria paruh baya di hadapannya ini memasuki kamar Sean kemudian menenangkannya dan mengajaknya untuk keluar mencari udara segar. Dan disinilah ia berada saat ini, duduk di kursi berhadapan dengan sebuah meja kayu berbentuk bulat sebagai pemisah, di taman yang terletak di samping mansion.

My Vampire Secret [REVISI]Where stories live. Discover now