Bab 8

81.3K 3K 61
                                    

Sean Alexander. Nama itu seketika membuat pria beriris mata biru itu tersenyum. Pasalnya baru kali ini setelah ratusan tahun ia dapat memakai nama pemberian ibunya.
Keharusannya untuk mengganti nama setiap sepuluh tahun sekali membuatnya hampir tidak pernah memakai nama aslinya. Ia hanya tidak mau seseorang curiga dengan dirinya yang tidak pernah menua meski umurnya sudah terbilang sangat lama.

Hampir lima ratus tahun ia menjadi seorang manusia yang bergantung pada darah manusia lain. Ya.. bisa di bilang ia merupakan makhluk penghisap darah, atau lebih tepatnya seorang vampire.

Sean tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis setelah ia meminum cairan terkutuk itu hingga membuatnya menjadi penjara bagi makhluk buas yang selalu menginginkan darah, menginginkan dirinya untuk menjadi seorang pembunuh berdarah dingin yang ganas. Memberinya kekuatan hebat dengan tumbal manusia sebagai balasannya.

Jika waktu bisa di putar kembali, ia tidak akan pernah meminum cairan terkutuk itu, ia tidak ingin menjadi makhluk mengerikan, ia tidak ingin membunuh. Namun Sean juga tidak memiliki pilihan, ia tidak mungkin membiarkan seorang pria jahat memiliki kekuatan itu.

Tidak.. Sean akan sangat menyesali hidupnya jika saja pria itu yang meminum cairan terkutuk yang sudah memakan ratusan nyawa penyihir sebagai tumbalnya, dan tak terkecuali seluruh keluarganya.

"Mr.Alexander" panggilan seorang wanita seketika membuyarkan seluruh pikiran tentang masa lalunya.

Sean menoleh ke arah sumber suara, seringaian seketika terbentuk di bibirnya begitu sosok wanita yang memanggilnya kini sudah berdiri di hadapannya.

Sosok wanita cantik bertubuh sintal dengan pakaian minim yang membalut tubuhnya membuat siapa saja akan menginginkan sosok gadis itu, namun itu tidak berpengaruh pada Sean.

Sean hanya menginginkan seorang gadis, seorang gadis yang selama dua ratus tahun belakangan menjadi bagian takdir kehidupan yang mengerikan. Gadis yang selalu membuatnya jatuh cinta dan merasa kehilangan di waktu yang bersamaan. Gadis yang kali ini terlahir dengan nama 'Gabriella'.

"Kau datang?" Ucap Sean sembari meletakkan kembali buku yang ada di tangannya ke rak kayu yang berada di hadapannya.

Senyum menggoda tercipta di sudut bibir berwarna merah milik gadis itu. Ia tidak menyangka jika dosen pengganti yang akhir-akhir ini menjadi incaran semua gadis memanggilnya ke ruang perpustakaan dan menutup ruangan itu hingga menyisakan mereka berdua.
"Tentu saja aku datang, aku tidak akan melewatkan kesempatan emas untuk berdua dengan Anda"

Sean bergeming dengan raut wajah datar begitu jari-jemari lentik wanita itu menyentuh dada yang terbungkus setelan jasnya. Bahkan saat wanita itu mendekat dan menempelkan dada besar miliknya, Sean masih tetap menatapnya datar.

"Apa yang akan kita lakukan disini Mr.Alexander" wanita itu berbisik tepat di samping telinga Sean.

Pertanyaan yang terlontar dengan nada manja itu seketika membuat seringain Sean semakin melebar bersamaan dengan tangannya yang mulai merengkuh pinggang wanita itu mendekat.

Mata birunya sekejap berubah saat mereka kembali bertatapan.

"Diam, jangan lakukan apapun" setelah mengatakan perintah itu Sean mulai mendekatkan wajahnya tepat di leher wanita itu, ia sudah bersiap untuk menancapkan taringnya di sana, namun pandangan matanya menangkap sosok dari balik jendela kaca perpustakaan. Gadis itu, gadisnya sedang bersama pria lain.

My Vampire Secret [REVISI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora