Bab 18

37.7K 1.9K 54
                                    

"apa kau yakin?" Pertanyaan Elena yang baru saja tiba dengan membawa nampan berisi kotak P3K serta baskom yang telah terisi peralatan mengompres segera membuat pandangan Gaby teralih.

Pria asing yang ternyata adalah salah satu dari pria terpopuler di kampusnya sudah di bawa oleh beberapa petugas keamanan, dan tentu saja dalam keadaan tak sadarkan diri setelah menerima beberapa pukulan keras yang di layangkan Jason.

Pesta masih berjalan seperti sebelumnya, namun di tempat Gaby berdiri saat ini ,tepatnya salah satu lorong yang menjadi pemisah antara dirinya dengan ruangan Jason, tidak ada orang lain kecuali dirinya, dan Elena.

Sahabatnya itu pasti tahu jika Gaby tidak benar-benar mampu bertemu dengan Jason, Gaby bahkan sempat merutuki kata-kata yang ia lontarkan saat menawarkan diri untuk mengobati Jason yang terluka sebagai permintaan terimakasihnya.

"Biar aku saja yang melakukannya" perkataan Elena kembali menyentak Gaby, membuat ia sontak menggeleng tegas.

Tentu saja ia tidak akan menarik semua kata-kata nya sendiri dengan mengatakan 'ya' bukan?

"Tidak El, biar aku saja" ucap Gaby yang akhirnya membuat Elena mendesah pasrah sebelum mengangguk.

Dan disinilah dia sekarang, berdiri di ambang pintu salah satu ruang keluarga dimana Jason tengah menatapnya dengan raut wajah terkejut. Pria itu benar-benar terkejut hingga tersentak kaget saat Gaby sudah duduk tepat di sampingnya.

"B-by, apa yang kau lakukan disini?" Pertanyaan konyol yang langsung membuat Jason merutuki kebodohannya sendiri. Seharusnya ia tidak perlu menanyakan hal itu di saat ia sudah melihat apa yang di bawa oleh Gaby ketika melewati pintu.

Sementara Gaby berusaha memberikan raut wajah datar sembari mulai melakukan tugasnya, membersihkan darah yang mulai mengering di wajah pria itu. Gaby mungkin berhasil membohongi Jason dengan raut wajahnya saat ini, namun tetap saja jauh di dalam hatinya, ia begitu khawatir dengan keadaan Jason yang di penuhi luka lebam di beberapa bagian.

"Maaf, seharusnya aku tidak menanyakan hal bodoh seperti itu" Jason menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sembari tersenyum canggung, membuat gerakan tangan Gaby terhenti sebelum akhirnya gadis itu menunduk.

Perasaan hangat itu masih sama seperti yang ia rasakan saat pertama kali melihat Jason tersenyum padanya, dan mengingat bahwa pemandangan luka lebam yang memenuhi wajah Jason bukanlah untuk pertama kalinya, membuat Gaby tidak bisa untuk menahan sebuah senyuman haru.

Saat itu, saat dimana ia tersesat di tengah hutan ketika sekolahnya mengadakan perjalanan untuk mengenal alam, Gaby adalah satu dari sekian banyak murid yang terpisah dari rombongan dan berakhir berkeliling hutan sendirian selama hampir satu hari penuh, menangis dan berteriak, hanya itu yang bisa ia lakukan sebelum sebuah suara membuat harapan untuk keluar dari hutan itu semakin besar. Jason datang, pria itu satu-satunya yang bisa menemukan keberadaannya dengan luka lebam akibat terjatuh beberapa kali dan bahkan luka sayatan karena terkena duri dan dahan tajam.

Sialan Gabriella hentikan, ingat kau sudah menjadi milik pria itu.

Oh astaga, bagaimana ia bisa lupa jika saat ini dirinya sudah terikat bersama seseorang, seseorang yang akan menggunakan segala cara untuk membuatnya tetap menjadi milik pria itu, bahkan jika harus melukai seseorang.

Gaby kembali meringis, seharusnya ia tidak melakukan semua hal ini, seharusnya ia cukup hanya mengucapkan kata terimakasih, seharusnya ia menjauh.

My Vampire Secret [REVISI]Where stories live. Discover now