Bab 24

25.1K 1.6K 132
                                    

100 komen baru lanjut.

Happy reading😁😁

*****

Sean tidak mengucapkan sepatah kata apapun, bahkan saat mobil yang ia kendarai mulai memasuki mansion milik Fabio Hudson, karena memang seluruh harta milik Sean, semua atas nama Fabio dan beberapa orang kepercayaannya.

Sean turun dari mobil, berjalan dengan angkuh sembari memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana, meninggalkan Gaby yang terus mengekor di belakangnya.

Sapaan para pelayan tak satupun ada yang pria itu hiraukan.

Gaby menggigit bibir, Sean pasti sangat marah hingga mampu mengabaikannya seperti sekarang, bahkan saat dirinya berpura-pura tersandung sekalipun, pria vampire itu masih terus melangkahkan kaki menaiki undakan tangga.

Gadis itu kini berdiri di depan pintu kamar Sean sembari meremas jari-jari tangannya, menatap punggung pria itu yang bergerak semakin menjauh, mendekat ke arah meja nakas. Gaby mengerutkan kening saat Sean perlahan mengeluarkan sebuah jarum suntik dan sebuah botol seukuran tidak lebih dari jempol tangan berisi cairan bening.

"Sean.."

pria itu menoleh ke arah Gaby dimana gadis itu kini sudah berdiri tepat di samping ranjang yang berseberangan dengannya.

Sean tidak menjawab, pria itu masih sibuk menyedot seluruh isi botol kedalam jarum suntik kemudian menusukkannya tepat di bagian leher membuat Gaby yang pada awalnya hanya memperhatikan dengan pandangan bingung menjadi panik.

"Sean apa yang kau lakukan?" Ucap Gaby sembari menarik bahu pria itu agar berbalik ke arahnya.

Jarum suntik masih berada dalam genggaman pria itu dimana hal itu membuat Gaby mulai berfikir jika Sean ingin menghentikan detakan jantungnya lagi seperti yang pernah terjadi. Gaby refleks mengambil suntikan itu dari tangan Sean kemudian membuangnya sejauh mungkin.

Ia tahu jika apa yang ia lakukan sudah terlambat, Sean sudah menyuntikkan cairan itu ke dalam tubuhnya dan hanya tinggal menunggu waktu untuk membuat pria itu semakin lemah.

Jika memang Sean marah padanya kenapa pria itu harus melakukan hal yang bisa menyiksa dirinya seperti ini?

"Katakan apa yang harus aku lakukan!" suara pria itu terdengar mendesis tajam, sementara kedua tangannya terkepal erat membuat botol kecil yang berada di salah satu tangannya pecah.

Gaby mendongak kemudian melangkah mundur saat mata biru Sean berubah merah penuh amarah. Gaby bisa merasakan aura hitam mulai mengelilingi pria itu.

Sean mengabaikan Gaby, pria itu kembali melangkah ke arah balkon yang terbuka, membuat Gaby sontak mengeluarkan suara yang sempat tertahan oleh rasa takut.

"Sean kau mau kemana?" Hanya sebuah pertanyaan konyol, namun mampu membuat langkah pria itu terhenti dan berbalik menatapnya lagi.

"Memberi hukuman pada pria itu" Sean berkata tajam sembari menyeringai.

"Jangan, ku mohon jangan lakukan itu. Aku.. aku yang ingin bertemu dengan Jason, semua ini salahku. Tolong jangan sakiti dia"

Tanpa di duga olehnya, Sean kini sudah berdiri tepat di hadapannya, kemudian mendorong kedua bahu Gaby cukup keras, membuat tubuh gadis itu membentur tembok di belakangnya.

My Vampire Secret [REVISI]Where stories live. Discover now