3. Bully

3.8K 156 24
                                    

Teng.. Teng.. Teng..

Bel pulang pun berbunyi bertanda bahwa semua murid SMA Trajaya nasional akan berhamburan untuk pulang.

" Wahhhh...akhirnya pulang juga sudah sumpek gue sama ni pelajaran yang bikin otak gue pusing 7 keliling" kata Tasya.

" Lebay kamu" kata Mesya dengan melirik Tasya.

" Bukan lebay namanya lah, kan emang ni pelajaran bisa bikin orang depresi. Lagian tuh guru gila banget, suruh hafalin tanggal tanggal entah itu tanggal apaan yang banyaknya minta ampun. Emang kalau sudah hafal mau apa? Suruh ngelayat ke pahlawan itu semua". Oceh Tasya panjang lebar. Sedangkan Mesya menjawab dengan tertawa

" Pulang yuk" ajak Mesya setelah selesai membereskan buku bukunya dan berjalan meninggalkan Tasya.

" Ayo, lo naik apa?" kata Tasya mengikuti Mesya.

" Mungkin naik angkot" kata Mesya dengan berjalan.

" Gue antar ya" tawar Tasya.

" E.. Ehh nggak usah gu,, eh aku bisa naik bus". Gugup Mesya jika ia beneran dianter sampe rumah terbongkar dong. Masa baru hari pertama udah ketahuan.

" Pake gue-lo aja kali, santai aja. Gue tau lo gak nyaman pake aku-kamu kan" ucap Tasya setelah mengetahui kesusahan Medya berbicara.

" Tapi kan aku.. "belum selesai bicara sudah disela oleh Tasya

" Gak ada tapi tapian" Kata Tasya dengan menatap Mesya dan kini mereka sudah berada di loby. Tapi tiba tiba ada suara seseorang mengggil mereka.

" Mesya!! " ucap seseorang dari arah belakang mereka. Dan ternyata terdapat 3 orang cowok yang paling berpengaruh di sekolah ini siapa lagi kalo bukan para most wanted boy Kelvin, Marco, Rio dan yang memanggil nama Mesya siapa lagi kalo bukan kakak tercintahnya. Mereka bertiga pun mendekat ke arah Mesya dan Tasya.

" Lo pulang bareng gue ya!!" kata Marco.

" Eh..enggak nggak, aku naik bus aja". Kata Mesya sampil menatap tajam kakaknya itu.

" Ohh.. Ayolah.. Yayaya plies.. " mohon Marco.

" Baru kali ini gue lihat Marco kek gitu apalagi mohon mohon apa jangan jangan" kata Rio curiga.

" Nggak!! Aku bukan siapa siapanya kak Marco! " sergah Mesya.

" Gue gak nanya lo siapa siapanya Marco loh". Goda Rio.

" Ee..E.. Aku pulang dulu" ucap Mesya melangkahkan kakinya tapi sebelum itu sudah dicegah oleh Marco.

" Eitss, mau kemana lo, gue udah bilang pulang bareng gue". Goda Marco sambil menaik naiknya alisnya.

" Ta tapi.. " ucap Mesya namun belum selesai ia bicara sudah didahului oleh seseorang.

" Sok sok an jual mahal. Cupu kok belagu" sewot Kelvin tanpa menatap dirinya.

" Co.. Dari tadi lo perhatian banget sama ni cupu. Udah dekil, berantakan, sok lagi. Mau amat lo sama dia" Ucap Kelvin lagi.

" Lo ya, seenak jidat ngatain orang!" kata Mesya yang sudah tidak terima.

" Sudah, Mesya ikut gue, gue antar pulang". Kata Marco sambil menarik tanganya menuju mobil. Hal itu membuat murid seantero sekolah menatap mereka berdua. Pasalnya Marco tidak pernah melakukan hal itu apalagi ini sama cewek cupu.

Dan sekarang tinggalah Tasya, Rio, Kelvin. Mereka pun juga ikut untuk pulang. Memang mau apa dia masih di sekolah. Mau jadi tukang jaga sekolah ini?

****

Saat di dalam mobil Marco. Mesya hanya mengoceh tidak jelas ke kakaknya Marco. Marco pun dengan segenap jiwa mendengarkan Mesya yang marah marah.

Remember My Nerd Donde viven las historias. Descúbrelo ahora