31. akhir

2.2K 109 22
                                    

Brazil

    Pagi ini seperti biasa pagi selalu muncul dari arah timur dan pasti akan tenggelem dari arah barat. Pagi selalu menggambarkan tentang keadaan yang sangat gembira ataupun menyenangkan. Tapi tidak untuk kali ini.

Di ruangan ini banyak sekali orang yang tengah dirundung duka. Menangis, menangis dan menangis yang mereka lakukan. Hanya melihat seseorang yang mereka sayangi terbaring lemah tak berdaya.

Yah semua keluarga Mesya sudah berada di sana. Meteka segera terbang ke sini ketika mengetahui keadaannya. Termasuk Kelvin dan Marco.

Kini mereka hanya terdiam kaku melihat sosok yang pernah ia sakiti. Kenapa tuhan selalu seperti ini. Srlalu menyadarkan seseorang kwtika ia sudah pergi  bahkan ketika bertemu tetap saja tuhan membuat semuanya tampak jauh lagi.

Langkah demi langkah Kelvin menghampiri tubuh Mesya. Ia pun langsung menarik kursi untuk ia duduki. Dengan perlahan jari jari tangannya mulai mengaikatkan ke sela sela jari Mesya. Ia menggenggamnya lalu mencium tangan tersebut dengan tulus.

Air matanya pun kembali jatuh. Ia meneteskan air mata itu tepat di telapak tangan Mesya. Ingin menyadarkan Mesya jika sekarang ia sudah di sini dihadapannya untuk minta maaf apa yang selama ini ia perbuat. Agar Mesya tau jika dirinya pun menangis melihat keadaannya.

" Aku mohon cepat bangun ucap Kelvin.

Tiba tiba ingatannya pun terlintas ketika mereka pertama kali bertemu. Mesya yang dulu sosok manusia yang mampu membuatnya tertarik.
Terbawa kenangan akan kebahagiaan yang seakan datang seiring fajar yang merekah. Kita bermusuhan, berteman, sahabat, lalu jatuh cinta.

Suara benda yang untuk mengetahui detak jantung Mesya pun seakan menggambarkan naik dan turunnya perjalanan emosi dan kehidupan, membawa tangis dan tawa, marah, kecewa dan luka.

Kita mulai dijauhkan dengan persoalan dan perdebatan yang sulit untuk dipungkiri, jarak yang semakin jauh, tingginya tanggung jawab, kesibukan, kehadiran orang baru agar membagi waktu, dan ego. Tapi ada yang berlangsung sangat cepat, dia pergi berlari, dan itu terjadi pada hubungan kita.

Melihat langkah kaki seseorang yang seakan menjauh pergi, akan membawamu pergi pada kenangan. Di saat hanya jejak kakinya yang tertinggal, menjauh pergi, dan dia tidak terlihat lagi.

Dan kini seorang gadis dihadapannya harus berjuang melawan rasa sakit ditubuhnya untuk bertahan hidup. Demi melihat orang orang di sekitarmya bahagia. Tapi kenapa sampai saat ini dia belum sadar sama sekali. Ini sudah 2 hari tapi kenapa masih belum sadar. Apa kau terlalu asik di sana sampai lupa pada keadaan di sini.

Tiba tiba ada sebuah tangan menepuk pundaknya. Ia pun langsung menolehkan kepalanya menghadap orang tersebut.

" Dia pasti sadar, adik gue bukan orang yang lemah." ucap Marco tersenyum dengan tetus menatap tubuh Mesya.

Kelvin juga ikut menolehkan kepalanya pada Mesya. Ya kekasihnya ini bukan orang lemah ia pasti bisa bertahan hidup. Kekasih? Apa masih bisa dirinya dianggap seorang kekasih ketika diia sudah sangat keterlaluan menyakitinya. Ia pun juga sudah putus dengan seseorang dihadapannya.

Marco ia pun masih tetap menatap adiknya. Ia tak menyangka adiknya bisa sekuat ini menghadapi semuanya. Dulu ia sudah berjanji tidak ada orang lain yang akan menyakiting tapi nyatanya dirinya pun juga ikut bergabung menyakiti adiknya ini.

Menyesal sudah tak perlu siragukan ataupun ditanyakan. Sudah pasti dirinya menyesal tapi roda terus berputar waktu juga berjalan dan kita tak bisa memberhentikannya ataupun kembali pada masa itu. Karena memang ini sudah takdir tuhan. Takdir tuhan untuk adiknya agar ia bisa menjadi seorang gadis yang sangat kuat.

Remember My Nerd Where stories live. Discover now