29. Tebongkar

2K 114 20
                                    

   Brazil

        " Arghh...." Uapan Mesya adalah sambutan pertama kali yang dunia rasakan saat dirinya bangun dari ketidak sadarannya.

Mesya pun mengerjabkan matanya berusaha untuk mengalihkan rasa kantuk yang ada di dalam dirinya.

Ia pun langsung menyambar ponselnya dari nakas ketika terdengar suara panggilan berbunyi.

" Iya hallo, ini siapa?" tanya Mesya.

Suara disebrang pun tak terdengar seakan tidak ada seseorang yg menelponnya. Mesya pun mengernyit siapa ini? Dia juga tak mengetahui ini nomor siapa. Saat Mesya ingin menutup panggilan tersebut barulah suara itu terdengar.

" Bagaimana kabar lo?"tanya orang tersebut tiba tiba.

Mesya seperti mengenali suara ini. Tapi siapa? Teman temannya? Itu tidak mungkin karena dia tidak memiliki teman satu pun.

" Siapa?" jawab Mesya.

Terdengar suara helaan napas dari sana " Darren."

" Darren?" kaget Mesya lalu ingin menutup panggilan tersebut tapi tidak terjadi karena Darren mengucapkan sesuatu.

" Kenapa gak bilang? kenapa harus lost kontak? Kenapa lo block nomor gue? Lo seakan ingin menjauh, apa salah gue?" tanya Darren.

" Maaf gue gak tau" ucap Mesya lemah.

" Kan udah gue bilang jangan pergi sekalipun itu hanya niat"

Mesya tak terasa meneteskan air mata. Entah itu mengapa, Darren tak salah apapun tapi mengapa ia melampiaskan ke padanya. Ia terlalu sibuk memikirkan dirinya sendiri sampai lupa ada orang yang sangat tulus menyayanginya.

" Gue gak tau Darren gue gak tau" lirih Mesya.

" Jangan pernah nangis karena gue gk ada di sisi lo. Gue udah tau semuanya dan sekarang gue mau kita ketemu! lo ada di Brazil kan?"

" Tapi..."

" Gak ada tapi tapian gue akan jemput lo! Rumah lo masih sama kan" sergah Darren.

" Iya."

" Yaudah sekarang lo siap siap gue akan pergi sekarang, tunggu sebentar" ucap Darren lalu memutuskan sambungannya.

Mesya pun menghela napasnya mau tak mau ia harus bersiap siap sekarang. Yah setelah sekian lama ia kembali bertemu dengan Darren.

Tentang Indonesia? Tentang mereka? Masih sama dan sama. Ia pun juga tetap melarang Angel memberitahukannya.

Tapi yang ia dengar mereka sudah lulus hanya tersisa Tasya dan Sasa di sekolah itu. Entah ia juga tak tau mereka akan meneruskannya di mana tapi yang ia tau Angel akan pergi kuliah di sini demi menemaninya.

Kakaknya? Kelvin ia tak tau. Bahkan kakaknya saja ia tak tau. Dia tak memberitahu dirinya kalau sudah lulus sekolah segitu bencikah dia.

Semoga saja mereka tak datang ke negara ini. Ia tak mau kejadian waktu itu terulang kembali. Entah kenapa ia menjadi trauma dengan sekitarnya.

Dia lebih memilih tutup telinga jika ada sesuatu ia tak mau mengetahui semua jika itu akan membuatnya kembali terjerumus lagi.

Kata Angel ia akan datang ke sini nanti dan kemungkinan besar besok baru sampai. Sepertinya dia terlalu terburu buru. Kata dia ia merasakan perasaan tidak enak maka dari itu Angel ingin bertemu dengannya.

Entah itu perasaan apa ia juga tak tau kenapa harus ada sangkut pautnya dengan dirinya.

Setelah selesai berdandan ia pun melangkahkan kakinya keluar dari rumah ketika mendengar suara bel berbunyi.

Remember My Nerd Where stories live. Discover now