21. Keputusan

2K 95 7
                                    

Malam ini aku terbelenggu. Lily putih menghiasi dinding. Tak peduli jika layu sudah, yang terpenting dia bisa terkenang. Tak ingin terbuang jika hanya sekedar melupakan.

Awan hitam langit tampak mempesona. Dinginnya malam membuatku bergetar. Sepi nya malam gulita ini sangat mendamaikan.

Bersama bintang. Bersama bulan. Bersama langit malam. Cukup dengan melihat alam, aku merasakan kedamaian.

Bulan tak selalu ada disaat malam membutuhkannya, sedangkan bintang terkadang selalu muncul dengan malu-malu ia mengedipkan cahaya nya bermaksud memberi tanda bahwa jangan terus berharap atas kedatangan bulan untuk dirinya.

Malam yang setia dan sendiri masih bertahan dengan kebodohannya untuk dicahayai oleh bulan. Malam pun selalu berjuang agar tak menangis dan menjatuhkan air yang membasahi tanah, tapi hati tak akan pernah bisa bertahan dan sekuat malam yang terus menerus disakiti, dibohongi oleh bulan yang memberi harapan bahwa ia akan tiba dengan indah bersama cahayanya.

Malam itu saat hamparan bintang lebih indah dari biasanya yang pernah ku lihat. Kenangan dan harapan bercahaya di dalam hati. Sejuta mimpi seakan menjadi nyata denganmu kasihku untukmu cintaku.

Langkah kakimu masih terdengar, bayangmu mulai menghilang. Di sudut tempat itu kamu meninggalkanku sendiri. Kamu tidak tahu betapa rapuh diriku saat berada di sana. Dengan keputusan yang telah kau berikan akankah kita baik-baik saja tau desiran angin membelah hati dengan jarak diantara kita? Aku sendiri tidak tahu. Hanya perkataanmu yang masih terngiang di telingaku.

Flashback •

Kamu di mana?

Send


Saat ini aku tak tau harus mencarinya kemana. Sedari tadi aku tak melihat sosoknya. Bahkan seperkian detik pun tidak.

Maaf. Aku tak mengejarmu tadi. Bukan maksudku untuk tidak memilihmu tapi aku harus menolong dirinya terlebih dahulu.

Jangan membuatku merasa bersalah! Jangan. Sejujurnya aku masih tak mengerti dengan semua ini. Beri tahu aku akan ku jelaskan jika itu bisa dijelaskan.

Kau yang tiba tiba marah tiba tiba menyerang lalu pergi. Ada apa ini!! Beri tahu aku!! Beri tahu aku! Jangan membuatku terlihat bodoh.

Sedari tadi aku menghubungimu tapi apa!! Kau tidak mengangkat panggilanku. Bagaimana bisa aku menjelaskannya jika kau seperti itu.

Aku sudah mengirimkanmu pesan tapi kau tidak membalasnya! Seakan kau ingin aku mencari tau sendiri tanpa sebuah petunjuk sama sekali.

Aku sudah berusaha mencarimu bahkan seluruh sekolah pun sudah aku jelajahi hanya untuk kau! Tapi kau tidak ada! Tidak ada! Kemana kau!

Apa kau pergi dari lingkungan sekolah ini? Tapi kemana? Aku pun juga tak tau.

Ah mungkin kak Marco tau dia pergi kemana jika sedang kalut. Aku pun menghubungi kakakku. Tak perlu waktu lama dia menjawab panggilanku.

Aku tau dia sekarang pergi kemana!

Dengan langkah buru buru aku meminjam mobil milik kak Marco. Dengan cepat aku melajukan mobil ini ke tempat itu!

Remember My Nerd Where stories live. Discover now