25. Akar

1.6K 90 8
                                    

 " Keluar tidak keluar tidak keluar tidak keluar.." ucap Mesya dengan menunjuk jarinya.

" Masa gue keluar sih tapi sama siapa? Apa sendiri? Emm.. Sendiri aja deh."

Mesya pun berjalan menuju mobilnya dan segera pergi dari rumah tersebut.
Entah ia mau pergi kemana, ia hanya mengikuti kemana mobilnya membawa.

Ah ia berpikir lebih baik dia ke starbuck. Sekali kali ia menikmati waktu santainya di luar sendirian.

Mesya pun melihat ke kanan kiri dengan menikmati minumannya. Namun tak sengaja matanya menatap seseorang yang ia kenal. Ia pun memicingkan matanya agar ia tak salah mengenali seseorang.

Yah ternyata dugaannya tak salah. Itu benar.

" Siapa dia?pacarnya? Sial gue gak bisa lihat cowok yang disampingnya dengan jelas pake di tutupi lagi wajah tuh misterius sekali!" penasaran Mesya dengan seseorang yang berhadapan dengan Sasa.

Ia pun menajamkan telinganya agar mendengar apa yang mereka bicarakan karena sepertinya serius.

" Heh rencana kita sepertinya akan berhasil" ucap Sasa.

" Rencana? Rencana apa yang Sasa maksud" batin Mesya. Tak lupa Mesya segera menutupi wajahnya agar tak ada yang tau termasuk Sasa.

" Yah mereka sangat bodoh mudah sekali membuat hubungan mereka renggang dan sebentar lagi akan hancur" ucap cowok tersebut yang terdengar sangat licik.

Sasa pun tersenyum " Untung Kelvin lebih membela gue dibandingkan cewek itu lagian beraninya dia ngerebut Kelvin sedangkan gue sudah bersusah payah menyingkirkan mantannya dulu."

" Hah! Kelvin! Ja..jadi dia berusaha menghancurkan hubungan ini? Dasar licik gak bisa dibiarin ini."batin Mesya.

" Dan lo inget jalanin tugas lo! Jangan buat mereka berdua lebih dekat ngerti!!" tegas Sasa.

" Okeh itu mudah buat gue, lagian gak akan ada yang curiga dengan gue. Gue gak sabar lihat tuh cewek hancur." ucap cowok itu.

Mesya pun tak menyangka jika Sasa selicik itu. Ia sudah menduga Sasa akan ada niat jahat buat hubungannya. Lebih baik ia segera membicarakan ini dengan Kelvin.

Dengan diam diam Mesya pergi dari tempat tersebut dan menuju ke rumah Kelvin. Untung ini masih sore dan masih ada waktu.

Mesya pun berlari memasuki rumah Kelvin, ia mencari Kelvin ke sana kemari tapi hasilnya tidak ada sama sekali.

Ia pun segera menelpon Kelvin tapi tak diangkat olehnya. Kemana Kelvin sekarang. Ia bingung sekali.

Saat Mesya tengah kebingungan tiba tiba ia mendengar pintu utama berbunyi menandakan ada seseorang yang masuk ke rumah ini.

Mesya yakin itu Kelvin, dengan langkah terbirit birit ia menuju asal suara itu.

" Ngapain? Kenapa ngos ngosan gitu? katanya marah kok kerumah" ucap Kelvin saat melihat Mesya berada di hadapannya dengan nafas tersenggal senggal.

Mesya pun menetralisasikan nafasnya terlebih dahulu sebelum ia bicara dengan Kelvin.

" Heh.. jadi gini aku mau minta maaf" ucap Mesya.

Kelvin menaikkan sebelah alisnya " Aneh, tumben minta maaf."

" Ish, apaan sih!"

" Baru nyadar kalo salah makanya jangan terlalu cemburu lagian Sasa kan teman kecil aku."

" Jauhin dia! Dia punya niat buruk buat hubungan kita makanya aku kesini mau jelasin."

" Apaan sih" ucap Kelvin.

Remember My Nerd Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang