10. Kembali

3.1K 152 8
                                    

Hari sudah sangatlah petang. Gelap malam yang merenungkan. Udara dingin pun menyengat di tubuh. Tapi Kelvin tak peduli akan hal itu. Udara dingin kalah dengan hatinya yang panas saat ini.

Sudah 2 hari Mesya berada di rumah sakit. Namun, Kelvin belum sama sekali menjenguknya. Dia belum siap,  belum siap sama selali.

Sepantasnya ia mengalah tapi apa?  Hatinya menolak akan itu. Hati dan otaknya berbeda argumen. Sungguh dia sangat bimbang saat ini.

" Mungkin ini yang terakhir " ucap Kelvin. Dan dengan cepat ia mengambil kunci motor sport miliknya. Dengan langkah tergesa gesa ia menuju Motornya dan mengendarai dengan kecepatan tinggi.  Entah ia akan pergi kemana?

Huh...

" Lo aneh, katanya suka tapi kenapa gak datang kesini. Apa waktu itu hanya omong kosong? "

" Yah gue tau, suka belum tentu cinta. Tapi setidaknya lo masih punya perasaan kan ke gue"

" Heh.. Kenapa gue mikirin dia mulu sih. Gue gak peduli gak peduli" Kata Mesya dengan menutupi wajahnya dengan bantalnya.

" Lo mau mati hah?" Kata seseorang yang bersandar di pintu ruangan itu.

" Suara itu? Gue kenal suara itu. Tapi itu gak mungkin! ". Kata Mesya dalam hati.  Namun tiba tiba bantal yang dipegangnya terangkat dan tampaklah wajah seseorang. Seseorang yang mungkin sangat dia tunggu.

" Lo akan kehabisan nafas nanti" ucap orang tersebut.

" Lo Kelvin? " balas Mesya.

" Gue suka sama lo nggak omong kosong. Jangan pernah berpikir seperti itu lagi" kata Kelvin dengan mendekatkan wajahnya.

Hal itu membuat Mesya harus menahan napasnya. Bagaiman tidak?  Jika wajahnya dengan Kelvin sangat dekat seperti itu. Hanya berjarak kepalan tangan saja.

" Buang, dari tadi lo mau bunuh diri terus" kata Kelvin.

Huh..

" Ngarepin gue datang hemm? "

" Eng.. Enggak" jawab Mesya gugup"

" Gak usah bohong, maaf gue baru bisa datang" Kata Kelvin yang mulai menjauhkan wajahnya.

" Kenapa? "

" Gue sibuk" jawab Kelvin.

" Sepenting apakah kesibukan lo? " . Ucap Mesya dalam hati.

" Sekarang sudah jam 10 malam tapi kenapa lo belum tidur?" tanya Kelvin.

" Nggak bisa tidur".

" Sekarang lo tidur. Geser" Kata Kelvin dengan menyuruh Mesya bergeser tempat tidur.

" Mau apa?" Tanya Mesya dengan menggeser badannya.

" Gue temenin lo tidur". Jawab Kelvin dengan menaiki tempat tidur khusus pasien tersebut dan ikut berbaring disana.
" Sekarang lo diam dan tidur" Kata Kelvin dengan memeluk Mesya dan menutup matanya. Perlakuan Kelvin membuat hati Mesya sangat sangat ingin keluar dari tubuhnya. Namun tak selang beberapa lama Mesya juga mulai terlelap.

Mereka tak peduli jika tidur bersama di ranjang rumah sakit. Tak peduli jika ada orang yang datang ke ruangan itu. Yang terpenting bagi mereka ia bisa merasakan nyaman. Dan mungkin ini akan jadi yang terakhir bagi mereka.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Remember My Nerd Where stories live. Discover now