9. Cemburu

3.1K 161 9
                                    

Hari ini matahari terbit sangat indah. Langit yang sangat cerah. Udara yang sejuk. Dan cuaca yang sangat cocok untuk seseorang tidur berlama lama.

Begitu hal nya dengan manusia ini.  Dia sangat tak ingin melepas surga dunianya. Tidurnya pun sangat nyenyak. Hal itu membuat orang ingin membangunkannya pun tak tega.

Tapi Mesya harus membuang  harinya sekarang. Karena dia tau dia sekarang bukanlah Mesya yang keluarga nya no 1 terkaya sedunia tapi hanyalah seorang rakyat jelata.

" Hoam... Males males males " kata Mesya setengah sadar. Dia pun duduk di tepi ranjangnya yang king size. Dengan mengumpulkan nyawanya akhirnya dia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai tak lupa ia harus berdandan ala nerd.  Rambut dikepang 2, wajah kusam, kacamata yang tebal sekali sekaligus berbentuk bulat, baju kegedan. Fix, sangat beda sekali saat Mesya di Brazil yang itu adalah 180' nya.

Begitu ia sudah selesai ia pun menuruni anak tangga. Sebenarnya mensionnya memiliki lift tapi dia tak ingin menggunakannya karena itu membosankan baginya.

Setelah tiba di lantai bawah dia langsung menuju ke ruang makan. Di sana dia sudah di tunggu oleh keluarganya yang berisi Papanya, mamanya, dan kakak tercintanya.

" Kamu sudah siap nak.. Cepat kemarilah" Kata seseorang yang sudah melahirkannya. Mesya pun ikut serta dalam meja tersebut. Sarapan itu berlangsung dengan hening. Setelah beberapa lama terdengarlah sebuah suara berat memecah keheningan.

" Bagaimana sekolahmu nak. Apakah baik baik saja" Kata papanya dengan menatap dirinya.

" Sekolahku baik baik saja pa."

" Apakah ada yang membullymu"

" Sejauh ini ada tapi pembullyan yang sepele. Tak usah mengkhawatirkan ku pa aku kan baik baik saja jika ada kak Marco"

" Hemm.. Baiklah cepat habiskan makanmu dan berangkat ke sekolah ini sudah jam 06.30 tapi kamu masih di sini"

" Baik pa, sebaiknya aku berangkat dulu. Lagian ini makanan sudah mau habis. Ayo kak Marco.."

" Hemmm.. " Jawab Marco. Dia pun langsung mengelap mulutnya dengan tissue yang tersedia. Dan bergegas menuju mobil diikuti oleh Mesya.

Setelah 100 m sebelum mencapai sekolah. Seperti biasa Mesya turun dari mobil dan berjalan kaki menuju sekolah.

Setelah sampai di sekolah Mesya seperti biasa mendapatkan sarapan lagi berupa cemohan. Namun Mesya tak menanggapinya karena baginya mereka adalah penggemarnya. Mengapa demikian? Buktikan jika Mesya membongkar identitasnya pasti mereka akan memuja muji dia layaknya seorang ratu.

" Ish.. Siapa sih itu? Dekil banget"
" Itu nerd kenapa bisa diterima di sekolah ini"
" Itu si cupu yang kemarin meluk Kelvin bebebku kan"

Dan seperti itulah ocehan tidak penting bagi Mesya.

Dia masih tetap berjalan lurus kedepan tanpa mengendahkan siapapun. Sekarang dia ingin menaiki tangga menuju lantai kelas XI. Setelah ia menginjakkan kaki di lantai tersebut tiba tiba ada yang membekap dirinya menggunakan sebuah sarung tangan. Dan setelah itu dia tak sadarkan diri.

" Sshh... " Desis Mesya dengan mengerjapkan matanya. Dia pun menatap sekelilingnya namun hanya cahaya gelap yang ia dapatkan. Beralih badannya, dia langsung kaget saat kaki dan tangannya yang di tali ke sebuah kursi. Tak lupa mulutnya pun juga di tutupi oleh plester berwarna hitam.

Namun saat dia berusaha melepaskan tali di tubuhnya. Muncullah sebuah cahaya dari arah pintu. Mereka berjalan mendekat dan semakin dekat. Dan tibalah mereka di depan Mesya.

Remember My Nerd Where stories live. Discover now