24

1.8K 94 4
                                    

" Ini rumah lo?" tanya Darren dengan menatap sekelilingnya. Hamparan luas langsung bertatapan dengannya.

" Bukan, ini rumah Kelvin"

Darren mengernyit " Kelvin?"

" Pacar gue."

" Lo tinggal serumah? Wah wah kaco ini! Kalian pasti udah berbuat sesuatu kan! Kenapa lo tambah rusak gara gara gue! Gue jadi ngerasa bersalah ini bagaimana dengan kakak lo kalo tau! Mesya lo gila!" kata Darren dengan tampang kek monyet, pingin bogem rasanya.

Pletak

" Aduh!! Napa lo nampol gue sih! Salah gue apa! Yang salah itu lo!" teriak Darren saat kepalanya dipukul oleh Mesya.

" Makanya dengerin dulu! Ini kakak gue yang nyuruh! Dia pergi ke luar negeri makanya dia nitipin gue ke Kelvin"

" Oh, pindah ke rumah gue aja lo nanti kalo khilaf gimana? Kalo.." cerocos Darren lalu belum selesai bicara udah disanggah oleh Mesya.

Mesya memutar kedua bola matanya" Ck yang ada kalo tinggal bareng lo gue yang khilaf! Khilaf bunuh lo ngerti nggak!!"

" Yaudah, yakin nih nggak ke rumah gue? Oh ya terus gue pulang naik apa!"

" Gue tonjok lo ya lama lama tau gini lo gak usah nganterin gue pe a!" kesal Mesya.

" Gue naik taksi aja atau nggak supir gue yang bakal datang ke sini"

" Nggak usah! Gue ikut ke rumah lo aja, bentar gue mau ambil barang"

" Lah berubah pikiran tadi bilangnya nggak mau"

" Sejak kapan gue bilang nggak mau! Gue bilangnya khilaf bunuh lo ya! Makanya gue ikut ke rumah lo biar mati lo cepet oke! Bentar gue ambil barang daa"

" Woi, Kerak telor sekalian maling camilan ya gue gak ada camilan di rumah" teriak Darren.

Mesya pun tak peduli dengan teriakan Darren. Manusia satu itu memang gak waras. Tobat apa dulu ia pernah pacaran sama dia.

Ia pun bergegas mengambil sebuah kertas beserta bolpoin. Dengan cepat ia menuliskan sebuah pesan untuk Kelvin. Mesya meletakkannya di sudut meja kamar Kelvin.

Dengan berlari ia kembali ke tempat Darren berada. Sebenarnya ia hanya menuliskan sebuah pesan saja, toh barang barangnya udah ada di dalam mobil. Mobil Kelvin pun ia bawa, ia tau pasti Kelvin tak keberatan.

" Camilannya mana kan gue suruh lo bawain" tanya Darren.

" Camilan mulu lo! Tuh udah di dalam, gue tadi habis beli di minimarket" jawab Mesya.

Darren pun mengangguk anggukan kepala. Dengan segera ia menjalankan mobil tersebut menuju rumahnya.

Saat tiba di rumah Darren, dengan cepat Mesya memasuki rumah tersebut tanpa permisi, tanpa dosa.

" Woi, ini rumah gue bukan rumah lo! Tuan rumahnya di sini gue ya seenak jidat lo masuk ni rumah" teriak Darren.

Mesya yang mendengar Darren berteriak pun membalikkan badannya dan berkata " Justru lo tuan rumahnya gue bisa bebas, kan tamu adalah raja jadi lo harus layanin gue, oh ya bawain tas gue yang ada di dalam sekalian camilannya juga gak pake lelet!"

Darren mengangakan mulutnya. Dalam hatinya ini bocah nggak minta sekalian bawaiin nih mobil oh atau jadi babunya suruh mijitin dia masakin dia terus nyembah nyembah dia.

Dengan berat hati Darren membawakan barang barang tersebut ke dalam rumahnya. Emang salah membawa Mesya ke rumahnya. Mungkin ini bisa jadi hari terakhirnya di dunia.

Remember My Nerd Where stories live. Discover now