7. Perlahan

3.2K 170 14
                                    

Setelah sampai lobi tiba tiba ada yang membekap dirinya dan membawa dia ke taman belakang lewat samping gedung sekolahnya. Dia terus meronta tapi tidak dilepaskan begitu saja.

" Syut.... Diam!!". Kata orang tersebut sambil melepas bekapannya.

" Ah elah ternyata lo". Kata Mesya sambil merapikan rambutnya.

" Lo tadi mau dibully makanya gue tolongin lo!". Kata orang tersebut.

" Lo tau dari mana?".Tanya Mesya kepada orang yang tak lain adalah Tasya.

" Gak sengaja denger! Ayo ke kelas". Kata Tasya sambil menarik pergelangan tangan Mesya. Dan mereka berdua menuju ke kelasnya. Setelah sampai di kelas mereka berdua pun meletakkan tasnya.

"Cupu lama banget datengnya!!". Kata Angel.

" Betul Ngel gue udah jamuran nih". Kata dayangnya yang tak lain bernama Dara.

" Awas aja kalau nanti gak dateng gue bakal habisin!! Gak tau apa gue nunggu lama banget!! "

" Kita ke kelas aja deh Ngel, kayaknya si cupu gak dateng!! ".

" Payah banget lo!! Tunggu bentar kenapa!!".

" Tapi ini udah masuk Ngel. Habis ini pelajarannya bu Ratih lagi, lo kan tau dia orangnya kek apa!! ".

" ish.. Yaudah!! Sial tuh cupu bikin gue makin benci sama tuh anak!!". Kata Angel langsung pergi dari tempat itu dengan segala kebencian.

****

" Gue boleh tanya gak Vin?". Kata Rio dengan membalikkan badannya menghadap ke Kelvin.

" Mau tanya apa?". Balas Kelvin yang masih fokus dengan bukunya.

" Lo beneran suka sama Mesya?". Kata Rio.

Kelvin menghela napasnya. " Nggak!!!".

" Terus kenapa lo ngedeketin dia?".

" Pingin aja".

" Gue kasih tau sama lo jangan pernah mainin perasaan perempuan, karena sekali dia kecewa jangan harap semua yang ada dirinya akan balik lagi seperti semula begitu juga perasaannya". Rio langsung pergi begitu saja. Sedangkan Kelvin yang awalnya fokus dengan bukunya kini mulai beralih menatap jendela kelas.

" Gue nggak tau apa yang terjadi dengan diri gue? Ini salah, gue tau itu tapi gue gak bisa menghentikannya". Gumam Kelvin.

****

Udara di rooftop sangatlah menyejukkan akan sangat pantas jika tempat ini dijadikan untuk meluapkan kelu kesah seseorang. Seperti saat ini Mesya sedang berada di tempat itu untuk meringankan bebannya. Pasti kalian akan berpikir apa yang membuat Mesya memiliki beban? Bukankan hidupnya sudah hampir sempurna apa yang kurang? Kasih sayang, harta, atau wajah yang bak bidadari? Bahkan semua itu sudah dimilikinya. Tapi, janganlah kalian pandang seperti itu. Manusia tidak ada yang sempurna. Hati? Ya Mesya sekarang sedang memikirkan hatinya yang tak kunjung sembuh itu. Kenapa semua orang bermasalah dengan hati? Karena itu juga yang sedang dipikirkan oleh Mesya bahkan dia belum menemukan jawabannya.

Mesya menghela napasnya " Aku tak mengerti mengapa hatiku masih memikirkanmu padahal kau mempermainkan diriku dan itu semua karena perempuan lain".

" Tapi kau tau? Hatiku sekarang sudah mulai menerima kehadiran seseorang. Entah itu karena cinta atau hanya sebatas sayang".

" Akan ku buat perasaanku ini mati rasa jika kau kembali lagi". Kata Mesya dan selang beberapa detik terdengar suara notifikasi handphone dari seseorang. Mesya pun membuka isi pesan tersebut.

Remember My Nerd Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt