8. Pengakuan

3.1K 168 14
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak? Hari yang dimana bagi Mesya akan bermalas malasan di rumah. Bangun 👉 makan
👉 mandi 👉 tidur.

Namun di saat Mesya lagi enak enak tidur. Tiba tiba ada yang menggedor menggedor pintunya dengan sangat keras.

" Dek bangun woi.. Udah siang nih"

" Oi.. Lo gak bangun gue dobrak nih pintu" teriak sang kakak.

" Hoam... Berisik!!! " balas Mesya.

" Bangun e lah, woi"

" Apaan sih" kata Mesya dengan membukan pintu untuk sang kakak.

" Lo mau ikut gue nggak? " Ajak Marco yang langsung memasuki kamar sang adik.

" Kemana? " balas Mesya yang kembali tiduran di kasur.

" Mall milik mama"

" Mall milik mama banyak kakakku tersayang" kata Mesya dengan malas.

" Tinggal nanti aja, intinya lo mau ikut nggak? Kalau ikut 30 menit dari sekarang udah harus siap. Gue tunggu dibawah" Kata Marco yang langsung pergi dari kamar Mesya tanpa mendengarkan balasan Mesya terlebih dahulu.

" Ish.. Ngatur". Kata Mesya tapi dia tetap siap siap karena dia juga bosan di rumah walaupun sekarang adalah hari untuk bermalasan.

Mesya pun sudah siap untuk pergi. Lalu dia turun ke bawah menghampiri kakaknya. Marco yang melihat Mesya pun berjalan menuju mobilnya tanpa bicara apapun ke Mesya. Mesya tak peduli, dia pun juga ikut berjalan ke mobil.

Setelah 1 jam di dalam mobil akhirnya mereka sampai di mall milik mamahnya yang harganya fantastis. Hanya golongan kelas atas yang mampu membeli barang disana.

Mereka berdua berjalan dengan santai memasuki wilayah mall. Banyak yang menatap kagum mereka berdua. Yang laki laki sangat tampan dan di satu sisi sang perempuan pun sangatlah cantik. Banyak yang beranggapan mereka sepasang kekasih padahal mereka hanyalah adik dan kakak.

Sebagain karyawan menunduk hormat kepada mereka. Karena mereka mengetahui kalau mereka pemilik mall tersebut kecuali para karyawan yang baru.

Ketika sampai di daerah tempat sepatu Marco dan Mesya melihat lihat terlebih dahulu.

" Sya coba lihat menurut lo ini bagus nggak? " Kata Marco dan Mesya pun menghampiri kakaknya.

" Jelek" balas Mesya

" Kalau ini? " Kata Marco sambil mengambil sepatu yang berwarna silver.

" Kudet"

" Kalau yang ini? "

" Norak"

" Pilihin dari tadi gue salah mulu" pasrah Marco.

" emmm... Nih cocok buat lo, cocok banget malah sesuai dengan sifat lo" kata Mesya sambil terkekeh dan menyodorkan sebuah sepatu perempuan yang berwarna pink menyala.

" anjing, lo pikir gue banci apa!! " Kata Marco.

" Nggak ding nih kayanya cocok lebih kelihatan cool" Kata Mesya dengan menyodorkan sebuah sepatu berwarna biru dongker.

" Lumayan , lo nggak beli?"

" Nggak,gue udah kebanyakan sepatu".

Setelah itu Marco membayar sepatu tersebut di kasir. Dia hanya menyodorkan sebuah kartu yang khusus untuk keluarga Alexander.

Ketika mereka keluar dari tempat sepatu, mereka pun turun ke bawah dengan menaiki lift yang memang khusus keluarga Alexander.

Saat di lift Marco pun iseng untuk foto disana dengan sang adik. Lalu mengunggah di instagram miliknya. Lalu setelah itu mereka pun pulang ke rumahnya.

Remember My Nerd Where stories live. Discover now