27. Asing

1.7K 98 27
                                    

Mesya dengan riang pun berjalan memasuki rumahnya. Ia pun tak segan menyapa satpam dirumahnya.

Saat ia membuka pintu rumahnya ia kaget sekali sangat kaget bahkan ia tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya ini.

Dengan berlari ia menuju ke arah sorotan matanya ini..

" Papa.. mama.." teriak Mesya langsung memeluk kedua orang tuanya ini.

" Em.. Papa sama mama kok udah pulang?" tanya Mesya.

Kedua orang tua Mesya pun mengernyit emang kenapa kalo udah pulang?

" Kamu gak suka kalau papa sama mama udah pulang iya?" ucap Papanya.

" Eh.. Bukan gitu maksudnya tuh kata kak Marco pulangnya 2 minggu lagi kok sekarang sudah pulang gitu" jelas Mesya.

" Iya sengaja kasihan sama kalian padahal papamu ini masih mau liburan tapi tuh mamamu khawatir mulu" ucap papanya yang pura pura ngambek.

" Ciye papa ngambek nih ye haha" ledek Mesya.

" Udah ah jangan berdiri mulu kita nonton dulu aja sambil nunggu kakak mu" ucap Mama Mesya.

Mereka pun berjalan menuju ruang untuk menonton yang memang berdekatan dengan pintu utama jadi bisa melihat siapa yang akan masuk ke dalam rumah.

Tak selang lama Marco datang memasuki rumah. Dengan cepat disambut oleh mamanya.

" Duh.. Anak mama udah pulang gak kangen sama mama nih" kata Mamanya.

Marco kaget ternyata kedua orang tuanya sudah pulang setelah sekian lama. Marco pun langsung memeluk mamanya.

" Oh cuman sama mama aja nih sama papa enggak?" ucap Papanya.

" Papa juga kok" ucap Marco langsung beralih memeluk papanya.

" Yaudah ayo nonton lagi kasihan adekmu dari tadi di sana ditinggal sendiri" kata mamanya.

Marco pun melirik ke arah tempat tersebut. Entah kenapa setelah melihat itu rasanya dia sangat malas sekali.

" Nanti aja deh ma, Marco mau bikin tugas nih banyak soalnya" elak Marco.

Mamanya pun menghela napas " Yaudah sana bikin!"

Marco pun mengangguk anggukan kepalanya lalu melenggang pergi.

Mesya yang melihatnya pun rasanya sedih sekali, ia pun menundukkan kepalanya. Ia tau jika kakaknya ini sedang mencari alasan. Ia tau kakaknya tak ingin bertemu dengannya.

Mesya pun berdiri untuk pergi ke kamarnya tapi sebelum itu ia memeberitahukan kepada orang tuanya terlebih dahulu.

" Pa ma Mesya ke kamar dulu ya" ucap Mesya.

" Eh kok ke kamar acaranya belum selesai tuh" ucap Mamanya

" Biarin yaudah Mesya pergi dulu" ucap Mesya lalu pergi ke dalam kamarnya.

Mesya pun langsung merebahkan badannya ia masih berpikir kenapa orang orang membencinya padahal dia tidak salah, dia mengatakan sejujurnya.

Kenapa yang benar selalu disalahkan, bahkan kakaknya sendiri tidak percaya kepadanya. Padahal seharusnya kakaknya yang ia punya harusnya membela dia bukan malah ikutan membuatnya menjadi orang yang salah.

Apa ia salah mempertahankan hubungannya? Apa ia harus membohongi dirinya sendiri kalau apa yang didengarnya waktu itu salah?

Jadi buat apa! Jika semua yang ada di sini tak ada yang mempercayainya bahkan keluarganya sendiri.

Apa ia harus merelakan hubungannya?

Namun saat dirinya tengah melamun tiba tiba ponselnya berbunyi. Mesya pun mengangkat panggilan tersebut.

Remember My Nerd Where stories live. Discover now