[8] FLASH BACK

6.6K 329 3
                                    

Beberapa hari setelah menikah, Rizky kembali menjual putu.

"Putu!!! Putu!!! Pak... Buk... Putunyaaa... Murah meriah dijamin halal..." Teriak Rizky yang masih tidak jauh dari komplek tempat tinggalnya.

Tanpa ia sadari, dari kejauhan terlihat seorang wanita lengkap dengan jilbabnya, membawa sebuah kantong plastik berisikan sayuran yang perlahan mendekatinya dengan sedikit ragu.

"Rizky???" Tanyanya pelan.

"Iya, Mbak? Benar, nama saya Rizky, mau beli putu? Berapa banyak?" Jawabnya sopan.

"Kamu benar Rizky? Masa gak ingat saya? Saya Diana, teman sekelasmu dulu waktu SMA." 

Rizky berpikir keras, "Ah... Iya, Diana Rahmawati, ya? Bendahara kelas, kan? Yang gayanya agak tomboi itu?" Tanya Rizky meyakinkan. Ia melanjutkan, "... Masyaa Allah, sudah berubah sekali, ya. Pakai jilbab juga sekarang. Alhamdulillah..."

"Hehe, Iya. Alhamdulillah saya sudah hijrah setelah tamat SMA. Allah masih memberikan kesempatan saya untuk bertaubat sebelum Dia memanggil saya untuk kembali menghadap-Nya. Ya... Di sisa umur yang tidak tahu sampai kapan ini, saya menghabiskan waktu untuk membenahi diri. Alhamdulillah..." Ia berhenti sejenak dan melihat tulisan di gerobak Rizky 'Kue Putu' , ia melanjutkan "Hm... Kamu sekarang jualan putu?"

"Sebenarnya sih enggak." Jawab Rizky spontan.

"Apa?"

"Eh, maksudnya iya. Kenapa?"

"Tidak apa. Oiya, kamu sekarang tinggal di mana, Ky?"

"Di Hanania Residence."

"Oya? Sama, dong. Saya juga tinggal di sana. Rumah kamu nomor berapa?"

"21 B"

"Berarti rumah kita sebelahan... Rumah saya nomor 22 A."

"Oh, ya? Kebetulan sekali." Jawabnya singkat. Rizky merasa hanya membuang-buang waktu jika harus terus berbincang dengan Diana, sementara ia juga harus berjualan. 

"Diana, maaf. Saya lanjut jualan lagi ya. Assalamu'alaikum..."

"Eh, tunggu. Saya beli 5, ya."

"Baik."

Setelah transaksi di antara mereka selesai dan Rizky sudah mulai menjauh, Diana masih berada di tempatnya.

Ya, Diana adalah teman sekelas Rizky saat SMA dulu yang pernah diam-diam ia sukai. Bahkan sampai sekarang perasaan itu masih tinggal dan tidak berubah sedikitpun. Bisa dibilang hijrahnya Diana untuk menutup aurat hanya karena ia tahu bahwa setelah lulus SMA Rizky ada di pesantren.

Ky, aku masih di sini, menunggumu dengan perasaan yang sama. Batinnya.

***

Kira yang mulai bergegas menuju kafe, mengacak-acak tasnya untuk memastikan tidak ada barang yang tertinggal. Tiba-tiba langkahnya terhenti karena menabrak seorang wanita yang juga sibuk dengan belanjaannya, Diana.

"Eh, maaf Mbak, gak sengaja, saya buru-buru ngambil barang yang ada di tas jadi gak lihat jalan."

"Iya, gak papa, Mbak."

Pandangan Kira mengarah ke putu yang jatuh. "Beli putu di mana, Mbak?"

"Itu tadi sama mas-mas di depan. Kebetulan teman SMA saya dulu."

Rizky bukan, ya? Ah... Entahlah, lagian dia juga sudah pergi dari tadi. Gak mungkin masih di daerah sini. Lagipula penjual putu kan gak cuma dia. Pikirnya.

Lelaki Pilihan (Season 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang