(SEASON 2) - [4] PERGI KE BOSNIA

505 32 0
                                    

"Mas, kapan akan pergi ke Bosnia?" Tanya Kira di sela-sela sarapan.

"Lusa ya, Ma?" Tanya Rizky pada Rani.

"Iya. Mama rasa begitu."

Kira terkejut. "Kok mendadak?! Mas kenapa tidak bilang dari semalam?!"

"Ke Bosnia, Ma? Berapa lama?" Tanya Tyo.

"Satu bulan, Pa." Jawab Rani.

"SATU BULAN?!!!" Kira semakin terkejut, suasana di meja makan mendadak sepi. "ADEK IKUT!" Katanya.

"Tidak bisa, Sayang.. Nanti yang urus Aisyah di sini siapa? Dia kan masih play group, belum lagi perusahaan cabang di sini, Papa juga kan tetap tinggal di Indonesia, kalau kamu ikut, maka semua urusan di sini tidak akan berjalan lancar." Jelas Rizky.

"Loh, Papa gak boleh ikut, Ma?" Tanya Tyo, heran.

"Ya, enggak. Papa harus urus showroom di sini, katanya kemarin ada supplier baru, mau ada pameran, kan?" Kata Rani.

Tyo menatap Kira, "Gimana nih, Ra?" Tanyanya dengan wajah risau.

Aisyah tidak mempedulikan perdebatan mereka, dia tetap asyik makan.

"Mas, mana bisa Adek sebulan jauh dari Mas. Sehari saja rasanya mau mati."

Mendengar itu Rani tersenyum kecil.

"D-Dek... Kok ngomong begitu di sini? M-Mas malu..." Bisik Rizky.

"Biarin. Masa Mas tega sih ninggalin Adek sendirian dengan bayang-bayang Mas?!"

"Bayang-bayang Mas juga Mas bawa, kok." Jawab Rizky, santai.

"Hahaha..." Rani dan Tyo tertawa.

"Bukan gitu maksud Adek!!!" Kira melirik Aisyah, "Ica..."

Aisyah menoleh dengan selai coklat yang berserakan di mulutnya, "Um? Tenapa Mi? Ica yadi mamam oti."

"Abi sama nenek mau pergi."

"Temana?"

"Jauh.."

"Itut!!!"

"Tuh kan, Mas... Ica aja mau ikut. Berarti Adek juga harus ikut."

Rizky beranjak dari kursinya dan berlutut pada Aisyah, berbicara lembut padanya sembari membersihkan selai coklat di mulutnya, "Ica... Abi sama Nenek mau pergi kerja, jauuuhhhh banget... Ica di sini aja ya sama Umi, sama Kakek?"

Ica menatap Rizky dengan sayu. "Abi peginya yama?"

"Sebentar, kok... Nanti Ica Abi beliin tobeli yang baaaannnyyyaaaakkkk banget!!!..."

Mata Aisyah berbinar, dia sangat menyukai buah strawberry.

"Mau!!" Teriaknya.

"Tapi, Ica di rumah aja sama Umi, ya? Ica harus jadi anak yang baik saat Abi pergi. Okey?"

"Oteee..."

Mudah banget bujuknya. Batin Kira.

"Sudah clear kan, Sayang?" Kata Rizky pada Kira.

"Tau ah." Kira beranjak dari bangkunya menuju kamar.

"Dek..." Sahut Rizky.

Kira tidak menoleh.

"Gak boleh jadi istri durhaka, lho..." Katanya, mengejek.

Kira menghentikan langkahnya. Rani dan Tyo tersenyum melihat itu.

"Mas... Gak bisa gitu dong......." Katanya dengan wajah sedih.

"Sini, duduk. Gak sopan pergi sesuka hati begitu di depan Mama Papa."

Lelaki Pilihan (Season 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang