[35] KERJA SAMA

888 46 0
                                    

Suasana cafe yang cukup ramai tidak dihiraukan oleh Ali. Ia hanya fokus pada makanan yang ada di hadapannya.

"J-jadi, Mas Bewok ini kakak kandungnya Kira?" Tanya Caca memulai obrolan.

"Ali. Nama saya Ali." Kata Ali yang mulai tidak nyaman dengan panggilan Mas Bewok.

"Bagaimana ceritanya?" Lanjut Luna, excited.

TRANG!

Ali menaruh sendoknya, "Saya makan dulu, bisa?" Katanya yang merasa terganggu.

"Tuh, kan.. Mas Bewok marah. Kalian siiihhh gangguin dia makan mulu. Aku juga jadi gak konsen tahu lihatin wajahnya." Kata Pika, kesal.

"I-iya, Mas. Maaf.." Ni orang udah ditraktir kok gak tahu diri, ya.. Batin Caca.

Beberapa saat kemudian...

Ali membersihkan mulutnya dengan tisu. "Iya, saya kakak kandung Kira. Saya juga baru tahu hari ini."

"H-hari ini??!" Kata The Girls bersamaan.

"Kok bisa? G-gimana ceritanya?" Dara penasaran.

Memangnya mereka boleh tahu masalah pribadi orang lain semudah itu? Hahaha.. Remaja seperti mereka ini gampang sekali dipermainkan. Batin Ali.

"Hmm..." Ali melihat arloji di tangannya, "Sudah malam. Saya boleh minta tolong diantarkan ke rumah Kira? Kalian kan temannya, pasti tahu kan rumahnya?"

"Tahu dong Mas Bewoookkk..." Kata Pika, centil.

"K-katanya mau diceritain?..."

"Ca, sabar... Pelan-pelan... Info penting nih.. Kalau kita buru-buru, nanti ni cowok bakalan ngerasa keganggu." Bisik Luna.

"O-okey. Ayo kami antar."

Mereka pun pergi menuju rumah Rizky dan Kira.

Di perjalanan, Pika membuka obrolan, "Mas Bewok ini kenapa baru kelihatan sekarang?"

"Iya, selama ini saya di Madinah." Jawab Ali, ketus.

"Wah! Bisa bahasa Arab dong?"

"Bisa."

"Gombalin Pika pake bahasa Arab dong!!"

"رويال قلوب قلبك, و أجملل كلام همسك, و أهلا ماء في حياتي حبك"

"Artinya apa?"

"Hati yang paling menakjubkan adalah hatimu, suara yang paling indah adalah bisikanmu, dan hal termanis dalam hidupku adalah mencintaimu."

"Kyaaa!!!! Melting gueeee girrrllsss!!!" Teriak Pika.

Sok akrab lo, Pik." Kata Caca.

"Kenapa? Cemburu, ya?"

"Cemburu sih enggak, hanya ada rasa yang mengganjal saat gue ngelihat lo ngobrol sama dia." Kata Caca, santai, sembari menyetir mobilnya.

Jawabannya membuat semua orang melihat ke arahnya.

"Apa? Kenapa lihatin gue?" Tanya Caca, heran.

"Kenapa cemburu? Kita kan bukan siapa-siapa." Kata Ali.

"Sekarang sih memang bukan siapa-siapa. Tapi, nanti bisa jadi apa-apa."

"Berharap sekali Anda..."

"Memangnya gak boleh berharap sama cowo ganteng kaya lo?"

"Saya gak ganteng."

"Jadi?"

"Cuma gak jelek aja."

Lelaki Pilihan (Season 1 & 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang