Miss him

16.2K 2.2K 79
                                    

Swedia atau Sweden, negara luas dibagian lingkar arktik yang beriklim sedang. Negara ternyaman untuk seseorang tinggal dan kemungkinan besar, pemimpin Kim itu akan mengajak hybridnya untuk tinggal disini. Sembari membuka ikatan dasi dan tiga kancing teratas serta jasnya, ia menghela nafasnya lelah. Baru lima menit lalu rapatnya selesai dengan pemimpin perusahaan yang mengajaknya bekerja sama. Semuanya berjalan mudah. Semudah membalikkan telapak tangan. Karena memang Taehyung sudah berniat dari awal untuk mengajak perusahaan yang bergerak di bidang retail ini untuk bekerja sama memasarkan produk perusahaan di negara besar ini.

Hazel nya memejam. Laki laki iti terlihat lelah. Ditambah ia hanya berdua disini dengan Park Jimin yanh merupakan wakil dari perusahaan sekaligus sahabat kentalnya. Entah dimana pula Pria Park itu sekarang. Mungkin dia sudah mencari hiburan malam di kawasan red light district. Sebenarnya beberapa rekan dari perusahaan tadi memang ada mengajaknya ke kawasan bebas itu, namun Taehyung menolaknya secara halus sampai sampai mereka terheran heran pada pria Kim itu. Karena, wah—— tumben sekali menolak diajak kesana. Biasanya Taehyung tidak pernah menolak sedikit pun, malah menyambutnya dengan antusiasme yang luar biasa.

Hanya kali ini saja mereka—— rekannya heran dengan Taehyung yang berubah seratus delapan puluh derajat. Dalam kepala mereka pasti bertanya tanya,

Kemana Taehyung yang tergila gila dengan dunia malam?

Kemana Taehyung yang setiap malam berganti ganti jalang demi memuaskan nafsu ero nya?

Semuanya hilang begitu pemimpin Kim bertemu dengan hybrid manis di salah satu anak perusahaannya. Omong omong soal Jungkook, jadi rindu. Bahkan ini baru tiga hari di Swedia dan masih ada empat hari lagi untuk bertemu dengan Jungkook. Taehyung mengambil sebotol sparkling wine dari rak khusus yang berisi minuman mahal di sisi dinding bagian kanan meja kerjanya. Sengaja memang disediakan untuk menjamu beberapa tamu penting disini. Di otaknya terus terusan berputar tentang hybridnya.

Bagaimana keadaan Jungkook sekarang?

Apa dia makan banyak?

Apakah si manis itu tidak bosan dengan Mingyu?

Sedikit curiga diawal dengan sekretarisnya itu. Mingyu baru bekerja dengannya kurang lebih empat bulan. Sebenarnya waktu itu perusahaannya sama sekali tak membuka lowongan pekerjaan. Tapi diwaktu itu ternyata salah satu sekretarisnya mengundurkan diri karena akan sibuk dengan keluarga kecilnya jadi dirinya memutuskan untuk menerima Mingyu sebagai pengganti. Cukup cerdas dan cekatan juga sekretaris barunya itu diawal.

Omong-omong soal keluarga kecil, sampai saat ini sepertinya belum menemukan seseorang yang pas dihati kecuali hybrid manis itu. Walaupun Jungkook itu hybrid yang notabenenya diciptakan oleh manusia, Jungkook tetap satu satunya seseorang yang berhasil masuk ke hatinya dan mengubah dirinya seratus delapan puluh derajat sampai rekan kerja hingga bawahannya terheran heran.

Taehyung kembali menegak sparkling winenya, sebelah tangan mengambil ponsel berlogo apel yang tidak sempurna, menekan speed dial delapan—— nomor telepon kepala pelayan di mansionnya.

'Halo, selamat pagi tuan-'

"Yoongi, disini malam." Pria Kim terkekeh pelan. Ia memaklumi kesalahan kepala pelayannya itu soal ketidaktahuan tentang perbedaan waktu antara Korea dengan Swedia.

'M-maaf, Tuan Kim.'

"Tidak apa apa. Bagaimana Jungkook ku?"

'Sedang dikamar, Tuan. Dia terlihat murung sejak kemarin dan menolak makan juga.'

"Berikan ponselmu pada Jungkook." Taehyung sedikit menggeram diakhir. Banyak pertanyaan negatif berputar dikepalanya.

Kenapa Jungkook murung?

Dan juga kenapa kesayangannya tidak ingin makan?

Kemana Mingyu brengsek itu?

Apa dia menelantarkan Jungkook?

'DADDYYYY!!'

Puji Tuhan,
Sempat mengira Jungkook kenapa kenapa barusan.

Dasar pikiran negatif sialan.

Suara manis ceria itu-
Taehyung merindukannya.
Entah kenapa begitu mendengar suara itu, beban di bahunya seakan hilang begitu saja.

"Sayangku, Yoongi bilang seharian ini tidak makan dan juga murung—— ada apa?"

Diseberang sana, Jungkook menurunkan bibirnya. Matanya berkaca kaca.

'Aku merindukan daddy.'

Satu kalimat yang jelas membuat perasaan seorang Kim menghangat.

"Daddy juga merindukanmu. Sebentar- ah, empat hari lagi daddy pulang. Tunggu ya?"

'Hngg-'

Jungkook menggumam. Jari telunjuknya menggambar pola abstrak di ranjang berseprai cokelat susu.

"Sekarang makan dulu, oke? Nanti daddy bawakan cokelat dan permen yang banyak untuk Jungkookie."

Taehyung tersenyum begitu mendengar jeritan senang Jungkook dan juga suara manisnya memanggil Yoongi untuk menyiapkan makanan dengan segera.

'Daddy, cepat pulang ya? Aku sungguh rindu dengan daddy.'

"Iya sayang, pasti. Baiklah, daddy butuh istirahat karena lelah seharian bekerja."

'Okiee dokkiee daddyy! Paipai~'

Yang terakhir, siapa yang mengajarkan salam penutup super imut seperti itu?

Apa Yoongi?

Sial, kalau begitu Jungkook makin manis tahu.

Panggilan berakhir sepihak. Taehyung menaruh ponselnya asal dan langsung melemparkan tubuh diatas ranjang empuknya.

Malam ini tidurnya jelas pulas. Kan sudah melepas rindu dengan mendengar suara si manis Kookie.

————

Halo, anyone miss me? .g

Jungkookie imut sekali, ya?

Selamat membaca♡
Jangan lupa mimpi indah setelah baca ini.

Little Wolfie +taekook ( ✅ )Where stories live. Discover now