Remember

13.8K 2K 179
                                    

Biasanya Jungkook tak pernah mau diajak jalan oleh orang yang baru dikenal. Tapi kali ini entah kenapa, dengan Taehyung ia mau. Tak ada satupun kata jahat menghampiri pikiran Jungkook soal Taehyung. Sebenarnya paman Han selalu bilang jangan mau kalau diajak orang asing dan kali ini Jungkook mengabaikannya. Toh Taehyung orang baik. Bahkan rela membelikan nyaris setengah isi dari bakery bibi Lea untuk dibawa pulang. Alasannya supaya Jungkook makin gembul dan sehat. Menggemaskan sekali.

Lobi hotel tempat Taehyung menginap membuat Jungkook kagum. Barangnya adalah barang mewah semua, lampi kristal menjuntai panjang dan barisan pegawai siap menyambut depan pintu begitu Taehyung datang. Mereka berjajar sambil membungkuk hormat.

Apakah Taehyung yang punya hotel ini? Pikirnya.

Sampai salah satu lelaki dengan kemeja garis biru bersyal hitam corak menghampiri Taehyung, mengomeli layaknya bibi Lea mengomeli dirinya jika terus-terusan makan manis. Jungkook hanya memiringkan kepalanya bingung sambil mengerjapkan kedua matanya mengamati. Tak lama yang dapat Jungkook dengar adalah sebuah teriakan nyaring dan pelukan erat dari lelaki yang mengomeli Taehyung tadi.

"Astaga Jungkook! Terimakasih sudah kembali disamping Taehyung! Tuan-mu berubah menjadi orang gila ketika kau pergi tahu." Bisik sang lelaki khawatir. Tanda tanya seketika bermunculan di kepala cantiknya.

Dirinya kembali?
Darimana?
Taehyung berubah menjadi orang gila?
Maksudnya apa?

"Sweetpea, jangan dengarkan Jimin. Dia sedang emosional karena bertemu denganmu. Ayo ikut ke kamarku." Jungkook menurut saja ketika tangannya di genggam erat dan ditarik ke arah lift untuk selanjutnya naik ke lantas kamarnya Taehyung. Meski satu pertanyaan besar masih tersimpan di benaknya.

Siapa Taehyung sebenarnya?

.
.

Kamar yang ditempati Taehyung mewah sekali. Perabot di dalamnya kelihatan mahal dan Jungkook paling suka ranjang king size yang kelihatan fluffy, enak untuk ditiduri. Jungkook berdiri terpekur menatap lantai marmer yang dipijaknya, menunggu Taehyung yang sedang mengganti baju. Rasanya mengantuk sekali, efek lelah karena seharian berjalan dan makan. Perutnya penuh sekali berkat Taehyung. Jungkook merasa sangat malu mengingat dirinya memiliki nafsu makan seperti babi, untung saja pria itu tak keberatan. Mungkin kalau pria lain sudah ditinggal.

"Jungkook-ie?"

"Hu-uh," Rambutnya diacak dan tangannya ditarik oleh sang pemilik kamar ke arah tempat tidur, duduk berdua di pinggir ranjang fluffy itu bersebelahan. Tangannya di genggam erat oleh Taehyung, merasa sangat kecil jika begini. Menatap Taehyung yang kini sudah berganti dengan kaus hitam dan celana piyama hitam bergarisnya. Surai tebalnya sudah teracak bebas dan kelihatannya terlihat lelah sekali.

"Lelah? Mau tidur bersebelahan, dengan aku yang memeluk serta mengusap kepalamu?" Sungguh sebuah tawaran yang menggiurkan bagi  hybrid manis itu. Jungkook mengangguk dan mengikuti Taehyung yang menariknya ke tengah tempat tidur.

Mereka berdua berpelukan, tangan Taehyung bertengger manis di pinggang ramping hybridnya, memberi usapan penuh yang sarat akan afeksi tinggi. Lengannya menjadi bantalan kepala Jungkook dengan tangan sibuk memberi usapan lembut yang lama lama membuat kantuk menyerang.

"Jungkook-ie, sudah mengantuk ya?" Tanya Taehyung sembari berbisik dan dijawab dengan sebuah anggukan pelan di dadanya. Dibawah sana, Jungkook total memerah. Hari ini ia diperlakukan sangat romantis seperti dalam drama picisan yang sering ditontonnya dalam televisi. Taehyung menuruti semua kemaunnya, mulai dari mengajaknya jalan sampai makan dimana yang ia mau.

"Tatap mataku, sayang. Aku merindukan wajah bayimu." Perintah telak dari pria bersuara husky itu tak mampu ditolak, seolah itu harus segera dituruti. Maka Jungkook mengangkat wajahnya dari dada Taehyung, menatap polos pria tampan di depannya.

"Hhh- Jung, cantik sekali. Milikku cantik sekali, tak boleh ada yang memiliki hybrid cantik semacam ini kecuali aku." Wajahnya dihujami kecupan kecupan ringan yang membuat Jungkook memejamkan matanya sejenak.

"Aku merindukan Jungkook-ie kecilku, sangat. Jangan pergi lagi seperti kemarin." Tubuhnya dipeluk erat dan keningnya dikecup lama. Jungkook memejam dan ingatan seperti strip film itu kembali lagi, kali ini lengkap tanpa bercela. Semuanya menyatu menjadi satu dalam ingatannya. Singkatnya adalah,

Jungoook mengingat siapa Taehyung.

'Hiks-'

"Hei, sweetpea. Kenapa menangis?" Jungkook menjadi sesegukan dan menutup wajah manisnya malu. Taehyung menarik Jungkook duduk lalu memeluknya erat untuk menenangkannya.

"T-taehyung-ie, hiks. A-aku juga merindukanmu. . ." Ucap Jungkook dalam sela tangisnya. Kepala nya penuh dengan strip demi strip kenangan dengan Taehyung dari awal. Ia berhasil mengingat semuanya.

"Hei, sayang. Aku disini, denganmu. Jangan khawatir. Aku tak akan meninggalkanmu, baby." Bisiknya menenangkan. Jungkook mengangkat wajahnya lantas menempatkan tangan kanannya melingkupi pipi pria itu, memberikan usapan sehalus sutera.

"Aku mengingat Kim Taehyung, semuanya." Hal itu telak membuat Taehyung terkejut, ia tak mengira kalau Jungkook bisa mengingatnya lagi. Tuhan mengabulkan doanya, meminta Jungkook untuk mengingat kembali siapa dirinya.

"Sayang, kau meningatku? Astaga. ." Jungkook mengangguk dan memeluk leher Taehyung erat. Mereka salin berguling dan berpelukan erat tanpa menyisakan spasi disana. Sampai pada akhirnya Jungkook berada diatas Taehyung, menatap pria itu dalam dalam, menyelami hazel tajam yang selalu menatapnya lembut.

"Taehyung-ie, aku menyayangimu, sayang sekali." Bisiknya pelan dan Jungkook melabuhkan bibirnya ke tempat yang seharusnya. Pria itu tersenyum dan menerima bibir sang pujaan, mendekap erat pinggang kecil itu seolah tak ingin melepaskan lagi. Mereka saling berkecup dibawah temaramnya lampur kristal di kamar, berbagi nafas hingga nyaris habis sebelum Taehyung memutuskan untuk mengakhirinya. Saling menatap satu sama lain dan Taehyung ingin Jungkook. Mata hazel itu memancarkan hasrat yang selama ini terpendam yang rasanya harus segera diselesaikan.

"Jungkook-ie, mau habisnya setengah malam ini bersamaku?"

Sebuah tawaran yang sunggung menggugah bagi Jungkook.

"Aku mau menghabiskan setengah malam dengan Kim Taehyung."

Jungkook tak bisa menolaknya, ia tak ingin munafik bahwa dirinya juga menginginkan Taehyung malam ini.

.
.

S-sial, ena enanya besok aja.
Nggak sanggup bayangin mereka semanis ini.
Aku mimisan sialan .g

Little Wolfie +taekook ( ✅ )Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz