Change

12.4K 1.9K 40
                                    

Terhitung dua bulan beranjak sudah Taehyung terbiasa sendiri. Dirinya kembali seperti awal sebelum bertemu hybrid manis itu. Hidupnya kembali monoton, sama sekali tak tampak berwarna seperti saat bersama Jungkook. Bèlmonte sekarang ini hanya menjadi tempat penelitian beberapa ahli dan juga pemimpinnya bukan Taehyung lagi. Pria itu sengaja memindahkan kepemimpinannya kepada Park Jimin agar tak mengingat kembali pertemuan awalnya dengan Jungkook. Saat ini Taehyung hanya berfokus untuk menjalankan bisnis nya di bidang perhotelan dan beberapa retail barang.

Taehyung tersadar dari lamunan panjangnya lalu merapikan berkas di meja. Sang sekretaris sudah memanggilnya sejak setengah jam lalu untuk menghadiri rapat dengan perusahaan lain yang ikut menanamkan investasi pada proyek besarnya.

"Sir Richard sudah menunggu anda di ruang rapat bersama dengan perwakilan dari Trance Holding, Tuan." Yeri berjalan bersisian dengan atasannya. Menjadi sekretaris seorang Kim Taehyung yang terkenal dengan ketegasan serta ke-perfeksionisannya membuat Yeri terasa beruntung. Selain otaknya yang cerdas, Taehyung juga tampan. Taehyung itu idola semua pegawai di kantornya sendiri dan juga kantor lain. Ia pun termasuk orang baru yang mengidolakan Taehyung. Satu setengah bulan genap menjadi sekretaris Taehyung, tetapi Yeri belum bisa memahami dengan jelas karakter atasannya. Taehyung itu susah ditebak dan juga sulit untuk didekati karena sifat dinginnya yang seperti menjaga jarak dari siapapun.

Taehyung berdiri di podium depan, tersenyum sebentar lalu menyampaikan presentasi mengenai proyeknya tanpa ada basa basi terlebih dahulu. Waktu adalah uang. Prinsip itu yang dipegang olehnya. Taehyung orang yang pandai berbasa-basi sebenarnya, tapi hanya ke beberapa orang saja. Dari kursi sisi sebelah kiri, Yeri menatap atasannya itu kagum. Taehyung bisa seluas dan gesit menyampaikan semua poin utama presentasi proyek nya tanpa cela. Tak heran banyak orang yang menjuluki Taehyung adalah orang sempurna. Ia sempurna di fisik dan juga otaknya. Tetapi nyatanya Taehyung bukan manusia sempurna, karena tidak ada satupun manusia sempurna di dunia ini. Dibalik kata sempurna buatan semua orang yang disanjungkan kepada seorang Kim, ia hanya manusia yang hatinya sudah pupus.

Tanpa bertanya lagi, pihak Trance dan juga Sir Richard langsung menandatangani berkas persetujuan join proyek. Taehyung tersenyum lalu menjabat petinggi serta perwakilan dari dua perusahaan besar itu erat. Rapat yang dipimpin tidak bertele-tele karena perusahaan yang dihadapi bukan orang yang kolot dan hobi bertele-tele.

"Saya kagum dengan semua penyampaian Taehyung-sii soal proyek besar ini." Ucap Sir Richard sembari menepuk punggung lebar Taehyung. Yang dipuji hanya tersenyum tipis. "Saya hanya mensampaikan apa yang dibutuhkan saja karena saya bukan orang yang bertele-tele dalam menyampaikan sesuatu."

"Kau masih muda, cerdas dan tampan. Apa kau memiliki seorang kekasih?" Pertanyaan itu telak menohok hati. Raut wajah Taehyung langsung berubah drastis. Ingatan mengenai betapa manisnya tingkah Jungkook kembali, menghantui semuanya. "Sir, mohon maaf sebelumnya. Itu adalah pertanyaan yang sangat sensitif untuk Presdir Taehyung." Perempuan yang menjabat sebagai sekretaris itu menunduk memohon maaf. Yeri tahu ini adalah pertanyaan cukup sensitif. Semua itu terlihat dari ekspresi sang atasan ditambah tatapan kosongnya. "Oh, im sorry Taehyung-ssi. Saya tidak bermaksud sebenarnya. Saya tidak berpikir terlebih dulu mengenai pertanyaan itu."

Taehyung tersenyum memaklumi. " Tidak apa apa. Itu hanya sebuah pertanyaan. Harusnya saya menjawabnya bukan mengabaikan. Sekali lagi saya meminta maaf. Tapi saya harus permisi dahulu untuk kembali ke ruang kerja karena ada beberapa berkas yang belum terselesaikan." Sir Richard balas tersenyum sambil menepuk bahu Taehyung. "Silahkan. Maaf untuk tadi Taehyung-ssi."

"Tidak masalah. Saya permisi dahulu." Ucapnya sambil membungkuk. Taehyung pergi diikuti dengan Yeri yang masih menyimpan tanda tanya di kepalanya soal siapa kekasih Taehyung.

.
.
.

Kemeja biru muda, jeans putih lengkap dengan kacamata yang menutupi iris setajam elang membuat kebanyakan orang yang berpapasan dengan Taehyung tidak mampu menoleh lagi. Yang ada di pikiran mereka adalah betapa indahnya visualisasi manusia yang satu ini. Tanpa ada cela sedikitpun, merasa bahwa Taehyung adalah ciptaan tuhan yang paling sempurna.

Tapi semua itu tiada guna apabila hatinya sudah tertutup. Taehyung tak mengizinkan lagi siapapun untuk masuk ke hatinya. Cukup Jungkook saja yang berhasil masuk ke dalam hatinya lalu mengambil semuanya tanpa mengembalikan sisanya. Menyaksikan deburan ombak di Haeundae sembari menunggu matahari terbenam, menyaksikan banyaknya orang orang yang bermain dengan keluarganya diiringi tawa bahagia. Taehyung juga ingin mempunyai seperti itu. Hal kecil yang sangat diinginkannya sejak dahulu. Karena keluarganya buka tipe keluarga yang ingin berlibur kesana kemari bersama sama. Keluarganya individual sekali dan hanya memikirkan uang saja.

Matanya ikut berfokus pada satu titik dimana disana ada anak kecil dan seorang yang sepertinya pemuda sedang berlarian di pinggiran pantai sambil tertawa. Ia hanya terdiam menyaksikan semuanya dari jarak yang jauh. Melihat itu rasanya hidup mereka mudah sekali karena bisa tertawa sebahagia itu. Taehyung berdecak pelan dan kakinya sengaja menendang kerikil asal lalu berjalan kembali ke hotel tanpa ingin menyaksikan sunrise lagi. Ia mungkin butuh istirahat karena dirinya sudah mulai lelah.

Ia meninggalkan dua entitas manusia yang masih sibuk tertawa disana. Tanpa Taehyung sadari kalau itu adalah seseorang yang menganggu pikirannya akhir akhir ini. Mereka belum diijinkan untuk saling bertemu satu sama lain. Maka, kali ini adalah suatu kebetulan pula soal tempat, jarak dan takdir.

.
.
.
Perasaan aqu doang atau apa,
Ini aqu ngetik lama banget tapi ngga sampe 1k word?!

NPDH HIDUP QU BEGINI 😂😂😂😂

Little Wolfie +taekook ( ✅ )Where stories live. Discover now