Day 2 -- Kidnaped

14.2K 2.1K 232
                                    

Ini memasuki hari kedua dimana hybrid manis beserta sang kepala pelayan mansion disekap dalam gedung tak berpenghuni. Tidak ada satupun suara, kecuali suara nafas teratur dari sosok manis yang terduduk diam diatas matras. Ia disekap dalam sebuah ruangan berukuran tiga kali empat meter, berbau pengap dan hanya ada sedikit cahaya yang masuk karena ventilasi kecil di atas pintu masuk. Bunyi pintu yang dibuka otomatis membuat Yoongi menoleh cepat, kembali menemukan wajah yang membuatnya mendadak muak.

"Halo manis! Aku bawakan sarapan untukmu." Sapa pria itu riang. Seseorang yang sama kemarin sore—— yang membekap dirinya dengan obat bius duduk di depannya sambil tersenyum. Yoongi mendecih pelan lalu memalingkan wajahnya, menolak pemberian sarapan oleh Bobby secara terang-terangan. Telunjuk ramping serta ibu jari milik pria itu menjepit erat dagu lancipnya. Mata mereka saling bersinggungan, yang satu sinis luar biasa dan satunya merendahkan.

"Jangan terlalu sombong disini, manis." Ucapnya pelan, berbisik di depan wajah Yoongi hingga membuatnya nyaris muntah.

CTAK!

Masih mempertahankan ekspresi dinginnya, Yoongi melihat anak buah Mingyu itu mengeluarkan pisau kecil bermata tajam—— ujungnya berkilau karena terkena cahaya yang masuk dari ventilasi kecil di atas. Ekor kecil berwarna putih sang hybrid bergerak waspada. Yoongi menggeram, menatap pria itu dengan pandangan penuh dendam.

Dingin.

Rasa benda berujung tajam itu begitu menyentuh kulit pipi Yoongi. Tubuh mungil itu bergetar, menahan takut yang kini mulai menguasai raganya.

"Kulitmu halus sekali. Hasrat ingin merusak wajahmu makin tinggi kan." Bobby tertawa. Pikiran Yoongi mengatakan bahwa pria di depannya ini seorang psikopat. Bibirnya terasa kaku. Karena se-beraninya seseorang, pasti ia juga memiliki rasa takut di dalamnya.

"J-jungkook——?"

"Wah, sebelum kau sadar ku rasa bos sudah melukai Jungkook-mu itu."

"APA—— HMPH!!" Bobby membekap mulut Yoongi dengan tangannya. Pria itu berdecak pelan.

"Jangan berisik, manis. Nanti ketahuan bos, kau bisa langsung berakhir mengenaskan." Yoongi memutar bola matanya kesal.

"Sekarang makan-makananmu atau aku akan membuat luka di wajah manismu itu."

Ancaman brengsek.

"Bagaimana aku bisa makan kalau tanganku terikat begini?!"

"Bawel sekali kau." Bobby melepas ikatan bersimpul rumit di kedua tangan Yoongi. Hybrid kucing itu menarik nafasnya lega lalu mengambil piring berisi pancake dengan selai blueberry diatasnya. Pria itu tersenyum sekaligus terkekeh geli melihat Yoongi makan dengan lahap dan berantakan. Sebenarnya tadi Abigail menyuruhnya untuk tak memberi makan karena mereka adalah tawanan bos-nya. Tapi entah kenapa, Bobby membawakan pancake dengan selai bluberry tadi. Ia tak tega melihat hybrid kucing satu ini kelaparan, jadi ya tanpa basa-basi lagi langsung membawanya saja ke ruang ini.

"Kau itu kan anak buahnya Mingyu. Kenapa baik sekali?" Yoongi menatap curiga pada pria dihadapannya. Ia sudah menghabiskan dua buah pancake berperisa blueberry itu. Ia curiga kalau pria brengsek yang sempat membiusnya itu memberikan entah apa di pancake-nya tadi.

"Kau manis. Tak tega lihat kau kelaparan."

Bodoh.

Pipinya merona sekarang hanya karena dipuji begitu oleh orang asing.

"Brengsek dasar." Bobby terkekeh begitu mendapati umpatan dari sang hybrid. Yoongi melanjutkan—— menghabiskan pancake itu tanpa ragu karena perutnya benar benar lapar. Entah berapa lama mereka disekap. Sepertinya ini sudah meranjak siang karena sinar matahari yang masuk lebih banyak.

Little Wolfie +taekook ( ✅ )Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt