Sorrow

14K 2.2K 331
                                    

Sunyi.

Ruangan bernuansa putih, orang-orang dengan snelli panjang yang hanya menunduk diam seakan menjadi pelengkap kesunyian ruang darurat itu. Seseorang terbaring disana dengan ditutup kain putih bersih. Orang yang tadinya mengelilingi ranjang, perlahan mundur. Masih dengan wajah penuh kesedihan mereka membuka jalan untuk pria Kim.

Taehyung menyeret langkahnya yang terasa dibebani batu besar—— berat sekali hanya untuk sekedar melihat jasad hybrid serigala kesayangannya. Pria itu mengangkat sebelah tangannya, membuka kain putih itu perlahan. Rautnya mengeras, menahan amarah. Wajahnya memancarkan kemarahan yang luar biasa, tapi tidak dengan kedua bola matanya yang kelihatan kosong-hampa, tak terisi. Kebahagiaan seakan ditarik begitu saja dari sana begitu melihat salah satu seseorang yang dianggap paling berharga dalam hidupnya terbujur kaku diatas emergency bed.

Wajah Jungkook kelihatan pucat seperti tak teraliri darah. Wajah itu masih kelihatan manis dimatanya. Termasuk bibir tipis nan manis yang telah menjadi candunya selama ini. Taehyung menggerakkan jemarinya, mengusapi pipi berisi yang terasa dingin di kulit.

"Kalian keluar." Dua kata yang membuat semua orang ber-snelli panjang keluar dari sana. Meninggalkan Profesor Han yang menunduk di dekat pintu ruang darurat. Taehyung menatap jasad Jungkook yang terbaring tenang. Matanya menelusuri inchi demi inchi sosok manis itu sembari memegang tangan dengan jemari lentik di sisi tubuh sang hybrid.

Dingin.

Halus.

Taehyung merindukan hybrid manisnya. Mulai dari tawa riangnya, senyum manis serta semua sikap nya. Taehyung merindukan dengan sangat. Tapi semuanya hilang. Hidupnya kembali hampa, kosong. Ia mengakui kalau Jungkook lah yang selama ini memberi warna dalam suram kehidupannya.

"Tuan, saya izin mengundurkan diri." Celetuk Profesor Han. Taehyung terpaku di tempat lalu menoleh ke arah pria usia akhir itu, menatapnya penuh tanda tanya. "Kenapa mengundurkan diri ?" Tak lekas menjawab pertanyaan Taehyung, Profesor Han mendekati pemimpin Kim—— berdiri di sebelah pria itu sambil memegang tangan hybrid ciptaannya.

"Ini sudah waktu ku pensiun, Tuan. Biarkan Jungkook saya bawa ke tempat terakhirnya." Taehyung menunduk menahan tangis. Harusnya ia yang membawa Jungkook ke tempat terakhirnya. Perasaan bersalah terus-terusan mengukung dirinya, menjadikan pikiran nya kacau bak dedaunan kering tersapu angin.

"Profesor Han, berikan waktu ku tolong. Aku hanya harus mengucapkan selamat tinggal pada Jungkook."

"Baiklah Tuan. Saya permisi." Pria tua itu berlalu dari sisi Taehyung, berjalan keluar dari emergency room—— meningalkan Taehyung yang terduduk sambil menggenggam erat tangan Jungkook.

.
.
.

Senyum ke-bapakan itu terukir di wajah yang penuh dengan keriput karena termakan usia. Professor Han mengambil dompet yang berada di kantung celana kain cokelatnya. Di dalam dompet itu hanya terdapat dua kartu kredit dan satu kartu debit, tanda pengenal, dan surat izin berkendara serta sebuah foto usang yang kelihatannya sudah lama tersimpan di sana.

Itu foto Professor Han dengan sang istri serta satu anak laki-laki nya yang kelihatan sangat lucu dan juga kurus. Sang istri sudah lama meninggalkan dirinya, begitu pun dengan anak laki laki satu satunya yang dimiliki.

Han Sung Woo

Nama anak laki lakinya.

Bukan tanpa alasan pria tua itu menciptakan Jungkook, melainkan karena ia merindukan anak laki-lakinya itu. Jungkook bahkan sudah dianggap sebagai anak laki-lakinya sejak awal diciptakan dan ternyata pemimpin di tempatnya bekerja justru tertarik dengan hybrid serigala kecil itu.

Ia hampa, jelas.

Jungkook adalah satu satu nya yang bisa mengobati rasa rindu pada sang putra kecilnya. Ia ingin membawa Jungkook bersamanya setelah ini. Mengundurkan diri dari pekerjaan karena dirasa usianya sudah pantas untuk pensiun dan uang yang didapat dari gajinya cukup untuk dipakai dengan Jungkook nanti.

Semua manusia berhak egois.

Kali ini lelaki tua itu memilih untuk egois.

Ia ingin membawa Jungkook untuk menemani masa tua nya. Melakukan cara kotor tak salah untuk membawa putranya setelah disakiti oleh pesaing Kim Taehyung.

Ia membius total Jungkook agar kelihatan kalau hybrid itu benar benar pergi dan memilih alasan untuk membawa Jungkook ke tempat terakhirnya serta resign dari pekerjaan, menghilangkan jejak untuk hidup berdua dengan Jungkook.

————

Duh, saya ngakak mulu liat komen kalian di chapter sebelumnya.

Saya nggak tega bikin kalian nangis darah cuma gara gara Jungkook pergi.

Anyway, saya mau tanya;

Suka nggak kalo saya bikin book baru dengan cerita hybrid ? Kali ini mau bikin
Taehyung! Fox Hybrid
Jungkook! Rabbit Hybrid

?

Kalo suka bisa komen disini, nanti saya usahakan bikin book nya.

Selamat malam!♡

Little Wolfie +taekook ( ✅ )Where stories live. Discover now