Day by day

12.3K 1.7K 72
                                    

Hari demi hari berlalu. Seperti biasa, Jungkook selalu menjaga klinik-membantu paman Han atau sekedar bermain dengan Daniel ketika luang. Berada di kota pelabuhan membuat Jungkook terbiasa akan bau laut yang menenangkan jiwanya. Setelah piknik di tepi pantai dengan Daniel waktu itu, Jungkook teringat sekelebat hal menyangkut dirinya. Hanya seperti strip film entah tentang apa dan ketika hari itu pula ia merasa ada seseorang yang menatapnya dari jauh. Sekali lagi, itu hanya sebuah perasaan saja. Kalau soal kebenaran, Jungkook juga tak tahu.

Jungkook duduk di kursi ranjang klinik, menopang kedua wajahnya dengan tangan. Entah apa yang dipikirkan. Daniel membuka pintu klinik, sibuk bergemerutu karena bawaan ditangannya yang cukup banyak. Lelaki itu melihat Jungkook dengan tatapan penuh tanyanya lalu mendekati hybrid serigala itu, mengusap punggungnya pelan.

"Ada sesuatu hm?" Tanya Daniel.

"Entah. . Ada sesuatu yang mengganjal- tapi tidak bisa mengungkapkan." Gumam Jungkook. Ia mendengus diakhir karena kesal dengan dirinya akhir-akhir ini.

"Well, aku paham denganmu. Mungkin ada sesuatu dari masa lalu mu atau mungkin hal lain yang belum selesai? Entah, itu hanya pemikiran ku saja, Kook-ah."

Jungkook mengangguk lantas turun dari ranjang besi itu. Wajahnya kelihatan mendung dan bibirnya mengerucut. Daniel paham kalau Jungkook sedang tidak mood, mungkin. Daniel membuka kantong kertas belanjanya diatas ranjang, mengambil sebuah cup kecil dengan isi berwarna kuning dan putih dari sana.

"Oh, aku membeli pudding mangga disini. Mau?" Tawarnya. Jungkook mengangguk sembari mengambil cup pudding yang tidak jauh dari jangkauannya. "Kalau ingin berbagi cerita, silahkan." Jungkook terdiam. Bagaimana ingin berbagi cerita kalau duduk permasalahan dari buruknya mood saja tak tahu?

"Sudah, makan pudding mu. Atau jika tak ingin bisa kembalikan padaku."

Jungkook memasang duck face nya sambil memeluk erat-erat cup pudding mangga nya, terkesan tidak ingin memberikannya kembali ke Daniel. Sedangkan lelaki di seberang Jungkook hanya tergelak lalu mengusak helaian hybrid manis itu lembut.

"Habiskan pudding nya. Kalau ingin lagi bisa ambil di lemari pendingin, ya? Aku mau pergi bekerja dulu." Daniel mengecup kening Jungkook lalu berlalu masuk ke dalam untuk menaruh semua barang belanjaannya.  Jungkooo masih terpekur menatap ke depan, ia terkejut dengan perlakuan Daniel barusan. Sekelebat gambaran seperti film strip terlintas di pikirannya.

Dirinya pernah mendapat perlakuan barusan, sebuah kecupan di kening entah kapan. Tapi Jungkook yakin kalau Daniel-lah yang pertama kali mengecup keningnya.

Lantas siapa yang pernah memberi kecupan seperti itu?

Masih jadi tanda tanya di benak Jungkook hingga detik ini.

.
.

Taehyung duduk di balkon hotelnya, meneguk cairan yang terbuat dari fermentasi anggur kesukaannya sambil merasakan angin malam membungkus tubuhnya yang berbalut cardigan cokelat susu produksi Gucci. Bintang banyak bersinar malam ini, bahkan bintang Betelguese dan Bellatrix dalam rasi Orion bersinar sangat terang di gelapnya langit. Namun semua itu tidak berdampak sama sekali di hatinya. 

Ia masih di kota pelabuhan untuk mengurusi proyeknya, tinggal sebentar sampai kasus yang menimpa proyeknya selesai. Setelahnya Taehyung akan kembali ke Seoul untuk melanjutkan pekerjaan yang tak ada habisnya menumpuk di meja. Rasanya ingin membakar semuanya kalau saja nilanya kecil. Masalahnya adalah, semua tumpukan kertas diatas meja nya itu bernilai milyaran won dan bukan sekedar bernomal seribu atay dua ribu won saja.

Taehyung memijat keningnya. Disaat begini semua tentang Jungkook menguasai kepalanya. Kalau sudah begini bisa dipastikan kalau pekerjaannya terbengkalai habis-habisan. Masalahnya kalau Taehyung sudah diposisi seperti ini, ia sama sekali tak bisa berpikir bahkan tak ingin menyentuh pekerjaannya.

Masalah beberapa hari lalu saat ia di Haeundae, soal tawa yang mirip dengan milik Jungkook masih menghantui nya sampai detik ini. Entah dirinya sedang delusi atau tidak, suara serta postur seseorang yang duduk di tepi Haeundae mirip sekali dengan Jungkook nya. Setelah pulang dari Haeundae, Taehyung memutuskan untuk menyuruh informannya mencari informasi seseorang yang mirip dengan Jungkook itu.

Satu fakta yang diketahui,

Pemuda yang seperti Jungkook itu tinggal di klinik kecil tak jauh dari tempatnya menginap saat ini. Kira-kira seperti itu yang dikatakan oleh informannya. Tak ada informasi lebih lanjut karena Taehyung memutuskan untuk mengunjungi klinik itu lain hari ketika pekerjaannya selesai. Taehyung meneguk sisa minumannya sekali teguk tanpa menyisakan setetes saja lalu memutuskan untuk masuk ke kamarnya guna beristirahat.

Taehyung butuh tidur. Otaknya lelah. Dan ia ingin bermimpi tentang Jungkook nanti. Ia rindu sekali dengan sosok manis pengisi hatinya itu. Ketika kepalanya menyentuh bantal lembut itu ia hanya bisa berharap kalau Jungkook hadir di mimpinya untuk sekedar melepas rindu yang membeludak di hati.

.
.

UPDATEEEE!!!

B-BANGSAT MAS TAEHYUNG GSGSHZBSJSKSKSJXBSUSBSHSZNJSISSINZJAKAANBSSJ GASIAP ANJWGGGG!!! taelkom

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

B-BANGSAT MAS TAEHYUNG GSGSHZBSJSKSKSJXBSUSBSHSZNJSISSINZJAKAANBSSJ GASIAP ANJWGGGG!!! taelkom

Little Wolfie +taekook ( ✅ )Onde histórias criam vida. Descubra agora