Part 15

44.3K 1.8K 2
                                    

"Bagaimana? " Kata wanita yang umur nya agak lebih muda.

"Berhasil, ternyata efeknya manjur sekali"

"Apa dia sudah mati? "

"Belum! Dia masih hidup! " jelas seorang perempuan berambut pendek.

"Kenapa dia masih hidup kak!" tanya wanita yang lebih muda.

"Hei, kau pikir gampang membuat seseorang mati begitu saja. Apa lagi dia sedang di jaga oleh seseorang yang begitu Possesive padanya! "

"Aku ingin dia mati kak! Dia sudah buat keluarga kita hancur sehancur-hancurnya kak. " kata wanita muda itu.
"Kakak ingatkan ayah kita bagaimana? Keluarga kita kak!! "

"Kakak ingat, tapi kita harus pakai cara yang bagus untuk melenyapkan nya. Kamu mengerti ? " kata perempuan berambut pendek.

"Iya kak, aku mau dia gaada di dunia ini. " wanita lebih muda itu memeluk kakaknya.

***
"Kemana pelayan baru itu!!!" ucap Alex berteriak. Namun semua pelayan diam tak menjawab. Karna mereka tau jika salah menjawab mereka pun akan sama nasibnya dengan pelayan baru itu.

"Ohh bagus!! Tidak ada yang menjawab! Mau kalian semua gue pecat!!! Hah?" semua raut wajah pelayan pun berubah takut.

Lalu tiba-tiba pintu terbuka, muncul lah Luna dengan membawa belanjaan dapur. Merasa di tatap Luna pun berbicara
.
"Maaf, ada apa tuan" Tanya Luna polos. Tak ada yang menjawab, lalu Alex berjalan mendekati Luna melihat dengan rahang mengeras menahan marah.

"Lo gue pecat! Bahkan gue akan menjebloskanmu kepenjara sekarang!" Begitulah ucapan Alex.

"Apa yang telah saya perbuat Tuan? Kata luna takut.

"Lo masih bertanya ha?!!! Jangan sampai gue melakukan tindakan kekerasan! "

"Maaf kan saya tuan, maaf...jangan pecat saya tuan... Maff" Luna menangis.

Alex tak mempedulikan tangisan Luna. Dia menghampiri Max,

"Kau urus dia Max, aku tak mau melihat nya di rumah ini!" Alex berniat menuju kamar Nina namun dia menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Ini berlaku untuk semua!!! Jika di antara kalian berani menyentuh gadisku, aku akan pastikan hidup kalian tak lama lagi!!!!! " Alex meninggalkan tempat.

***
Dikamar, Nina meringis menahan gatal. Pintu terbuka datanglah Alex. Nina langsung menutup wajah nya, dia tak mau Alex melihat wajah nya yang berubah jelek.

"Hey kamu kenapa honey" Alex duduk di pinggir tempat tidur Nina.

"Aku jelek Alex, jangan liat aku. Aku malu" Kata Nina pelan karena suaranya tertutup oleh tangan nya.

Alex mencoba membuka tangan Nina, namun Nina menahan nya dan menggelengkan kepala nya membuat Alex tersenyum.

"aku tetep cinta sama kamu, meskipun wajah kamu jelek honey"

"Tuh kan kamu ngatain aku jelek" Nina terisak.

"Bu-bukannya gitu honey, tadi kan kamu sendiri yang bilang -- ".

"Jelek " Jawab Nina menurunkan sedikit tangan nya sehingga membuat kedua matanya terlihat.

"Please honey, jangan menangis" Alex mencium kedua mata Nina sambil memegang tangan nya yang menutupi sebagian wajah nya.

Nina menurunkan tangan nya. Alex bisa melihat ruam merah di wajah gadisnya itu. Dia merasa sesak di dadanya melihat wajah gadisnya sekarang.

"Masih gatel banget?" tanya Alex lembut.

My Possessive BoyfriendWo Geschichten leben. Entdecke jetzt