Part 48

38.4K 1.4K 164
                                    

Terimakasih yang sudah baca, vote dan meramaikan comment di kolom comment aku🙏🙏😊

***

"Sharen" Lirih Alex saat melihat nya tak sadarkan diri. Namun Zean mengalihkan itu semua. Alex pun menatap Zean dan memeluknya. Tidak bisa di pungkiri bahwa Alex memang rindu terhadap Zean.

Zean mengajak Alex untuk berbicara di kantin rumah sakit. Sebenarnya Alex ingin menolak karena dia khawatir dengan Nina yang tadi pingsan. Namun saat tahu Zean akan menjelaskan pasca kecelakaan di malam itu akhirnya Alex menuruti Zean.

Disinilah mereka, Zean menjelaskan saat dia selamat dari kecelakaan dan merahasiakan dari semua nya. Karena dia butuh pengobatan serius, dia tidak ingin membuat Alex dan yang lain khawatir..

"Lalu kenapa kamu bohongin kita semua?" Tanya Alex.

"Aku gak mau kamu dan yang lain mikirin aku dankhawatirin aku Ger, biarin aku fokus pengobatan" Jelas Zean.

"Tapi enggak dengan cara kamu sebarin berita kalau kamu meninggal Zean." Jawab Alex dengan serius.

"Maafin aku, maafin aku yang sudah menghilang dari kamu. Yang sudah buat kamu mencari penggantiku untuk sementara waktu. Tetapi aku kembali, aku kembali untuk kamu Ger." Jelas Zean dengan wajah sedih.

"Pengganti sementara?" Jawab Alex dengan bingung. Apa yang di maksud nya pengganti sementara.

"Cewek yang liatin kita dan yang pingsan itu. Aku tahu dia hanya pengganti aku. Tapi kamu gak usah khawatir aku udah kembali. Kita bisa mulai lagi melanjutkan hubungan kita. Jadi kamu bisa tinggalin pemeran pengganti itu Ger" Jelas Zean.

***
Dikamarnya Nina merasa tidak sabar untuk keluar dari rumah sakit. Dia tidak betah berada lama-lama di rumah sakit. Dia selalu melihat ke arah pintu berharap Alex cepat datang.

"Nin, sabar dong duduk lagi sana.Jangan mondar-mandir, nanti kelibet itu selang infus lo" Kata Alvano mengingatkan Nina.

"Si Alex lama amat sih ke ruang dokter juga. Emang jauh apa ruangan nya." Gerutu Nina.

"Nyasar kali si Alex" Kata Alvano sambil tertawa.

"Emang Alex kaya elo suka nyasar Al." Kata Nina.

"Lah emang gue suka nyasar ya?" Tanya Alvano dia menjadi bingung sendiri. Seingat dia, dia tidak pernah kesasar saat berpergian.

"Kok lo jadi ikut-ikutan suka ngeledekin gue sih Nin, lo ketularan sama Alex kali ya." Jawab Alvano.

Nina akhirnya melepaskan infus di tangan nya sambil meringis. Punggung tangan Nina luka dan mengeluarkan darah. Lalu dia membiarkan darah itu begitu saja.

"Nina!!! Wah gila lo ya. Gilaa!!! Mati dah gue di abisin Alex. Lo ngapain copotin tuh infus. Waduh abis dah gue sama Alex. Bisa-bisa gue di rawat juga disini atau bahkan gue berada di kamar mayat." Kata Alvano dengan panik bercampur sedih. Pasalnya dia harus menjaga Nina tanpa lecet sekalipun. Tapi ini tangan Nina berdarah. Kalian tahu apa yang akan Alex lalukan padanya ?

"Lebay lo Al. Alex gak sejahat itu." Kata Nina. Nina berjalan keluar kamarnya, kepalanya masih agak pusing maka dari itu dia berjalan pelan dengan memegang dinding tembok. Agar dia mendapat keseimbangan.

"Gerald" Nina mendengar suara itu. Pandangan nya melihat kearah dua sepasang wanita dan pria. Pandangan berubah menjadi serius ketika dia tahu itu adalah Alex dan Zean. Nina pastikan itu Zean, karena Nina masih ingat dengan wajahnya. Lalu ketika Alex memanggil nama Zean dan memeluknya rasa sakit itu datang. Sakit di kepalanya bahkan sudah tidak terasa yang di rasa kini sakit di dada nya. Sakit yang tidak bisa dia jelaskan.

My Possessive BoyfriendWhere stories live. Discover now